Anak Hasil Hubungan Terlarang Dicekik Ibu Kandungnya Hingga Tewas Mengenaskan
Kepolisian Resor Bogor, Jawa Barat, menangkap seorang ibu berinisial NS (18) yang tega membunuh bayinya sendiri di Kampung Kramat, Kelurahan Harapan J
TRIBUNBATAM.id - Beralasan karena bayi yang lahir hasil dari hubungan terlarang, seorang wanita bunuh anaknya sendiri.
Mirisnya sang anak dibunuh dengan cara sadis yakni dengan mencekiknya hingga tak bernyawa.
Aksi yang dilakukan seorang wanita di kampung Kramat, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor memang keji.
Dia tega membunuh bayinya sendiri dengan mencekik hingga meninggal.
Kepolisian Resor Bogor, Jawa Barat, menangkap seorang ibu berinisial NS (18) yang tega membunuh bayinya sendiri di Kampung Kramat, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy menyebut bahwa NS ditangkap setelah membuang bayinya yang baru berumur 1 tahun ke selokan di Cibinong.
Bayi tersebut merupakan hasil hubungan terlarang NS dengan seorang pria.
"Kasus pembunuhan bayi yang dibuang ke dalam selokan sudah kita ungkap. Pelaku tak lain adalah ibu kandungnya sendiri yang sekarang sudah diamankan di Polsek Cibinong," kata Roland dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/11/2020).
Kepada polisi, NS mengaku melakukan aksi kejinya dengan cara mencekik kemudian memotong tali ari-ari dengan pisau dapur.
Setelah bayi dipastikan meninggal, pelaku kemudian membungkus bayinya dengan kantong plastik warna hitam dan membuang ke selokan yang tidak jauh dari rumahnya.
"Jadi pelaku ini (NS) melakukan perbuatan kejinya pada hari Senin, sekitar pukul 03.00 WIB di kamar mandi rumahnya," kata Roland.
Roland mengatakan bahwa motif pelaku karena malu mempunyai anak hasil hubungan di luar nikah.
"Motifnya rasa malu, ditambah lagi pacarnya enggak mau bertanggung jawab," ucap Roland.
Atas perbuatannya, pelaku terancam Pasal 340 KUHP dan Pasal 80 ayat 3 Undnag-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman pidana penjara di atas 7 tahun.
Sebelumnya diberitakan, warga di Kampung Kramat, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, digegerkan dengan temuan mayat bayi laki-laki yang membusuk dibungkus plastik di dalam selokan.
Mayat bayi tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang warga saat hendak membuka gerbang rumahnya pada Kamis (12/11/2020).
Saat itu, ia terkejut ketika melihat depan rumahnya dihinggapi lalat yang membawa aroma busuk.
Setelah diperiksa, bungkusan tersebut berisi bayi. (*)
Penemuan bayi
Polisi masih terus memburu pelaku pembuangan mayat bayi laki-laki di Nongsa, Kota Batam, Sabtu (14/11/2020) malam.
Selama penyelidikan dilakukan, Kapolsek Nongsa, AKP I Made Putra pun meminta orangtua bayi untuk segera menyerahkan diri.
"Kalau belum mau punya anak mending gak usah buat dulu. (Jika terlanjur) Kalau bisa dititipkan di masyarakat atau panti asuhan," sesalnya menjawab pertanyaan Tribun Batam, Minggu (15/11/2020).
Kekesalan Made wajar adanya. Pasalnya, dua bulan terakhir, dua kasus pembuangan bayi telah terjadi di wilayah hukumnya.
Untuk kasus pertama terjadi pada hari Kamis tanggal 10 September 2020.
Saat itu, seorang bayi perempuan ditemukan di semak-semak kawasan Kampung Kelembak Nongsa.
Bayi malang itu masih hidup dengan tali pusar masih menempel di badannya.
Baca juga: KPPAD Kepri Berang, Desak Polisi Usut Penemuan Mayat Bayi dalam Kantong Plastik dekat TPU Sambau
Pada kasus pertama ini, pihak kepolisian masih belum menemui titik terang terkait pelaku pembuangan bayi perempuan.
"Masih penyelidikan," ungkap Made mengenai kelanjutan kasus pembuangan bayi perempuan tersebut.
Sementara kasus kedua terjadi kemarin, Sabtu (14/11/2020) malam. Pada kasus ini, bayi dibuang di tepi jalan dengan keadaan mengenaskan. Yaitu berada di dalam kantong plastik.
Bahkan, saat ditemukan, bayi laki-laki itu pun sudah tak bernyawa. Diprakirakan bayi malang ini baru saja terlahir ke dunia.
Kondisi Memprihatinkan
Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah atau KPPAD Kepri, Erry Syahrial mengutuk tindakan orang tua bayi yang tega membuang darah dagingnya dalam kantong plastik dekat TPU Sambau Nongsa.
Menurutnya, kasus ini harus menjadi perhatian pihak kepolisian.
Erry berharap, pengungkapan kasus dapat memberi efek jera terhadap pelaku.
Mengingat, kasus serupa juga pernah terjadi di daerah Nongsa sekira dua bulan lalu atau tepatnya pada hari Kamis tanggal 10 September 2020.
Kasus pembuangan bayi di Kota Batam kembali terjadi, Sabtu (14/11/2020) malam.
Kali ini, seorang bayi laki-laki ditemukan tak bernyawa di sekitar jalan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam.
Saat ditemukan warga, kondisinya pun memprihatinkan.

Jasad bayi malang itu dimasukkan ke dalam kantong plastik dan dibiarkan begitu saja di tepi jalan.
"Kasus ini harus diungkap. Karena pelaku sama saja telah membunuh manusia.
Kalau tak terungkap, masyarakat dibuat resah. Jadi memang harus diburu pelakunya," tegas Erry saat dihubungi TribunBatam.id, Minggu (15/11/2020).
Selain itu, Erry juga meminta kepada warga sekitar agar dapat bekerja sama untuk mencegah peristiwa serupa kembali terjadi.
Salah satunya dengan melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat sosok mencurigai.
"Ini harus jadi perhatian semua orang. Sebab, kasus seperti ini termasuk pidana berat," ucapnya.
Polsek Nongsa Buru Orang Tua Bayi
Anggota Polsek Nongsa memburu orang tua bayi yang ditemukan sudah tak bernyawa dalam kantong plastik dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sambau.
Jasad bayi laki-laki itu, kini berada di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk kepentingan proses hukum.
Kapolsek Nongsa AKP I Made Putra mengatakan, jasad bayi malang itu ditemukan di jalan depan TPU Sambau.
"Masih dalam penyelidikan," sebutnya, Minggu (15/11/2020).

Seorang warga Sambau, Juhari mengatakan penemuan jasad bayi malang itu ditemukan Sabtu (14/11) malam.
Bayi itu diketahui berjenis kelamin laki-laki. Lokasi penemuannya tak jauh dari Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sambau.
Selain tak bernyawa, lanjut dia, bayi malang itu diprakirakan baru lahir ke dunia.
"Karena masih merah betul badannya itu. Tapi tak tahu pasti, warga sudah serahkan ke pihak berwajib," tambah dia.
Menurutnya, kejadian serupa juga pernah terjadi di daerah Nongsa sekira dua bulan lalu. Saat itu, seorang bayi perempuan ditemukan di semak-semak sekitar Kampung Kelembak.
"Kalau yang kemarin (bayi perempuan) itu masih hidup, alhamdulilah," ucapnya.(TribunBatam.id/Ichwannurfadillah)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Alasan Seorang Ibu di Bogor Bunuh Bayinya Sendiri Dan Sosok NS, Wanita Keji yang Bunuh Bayinya dengan Cara Dicekik: Mengaku Bayi Hasil Hubungan Gelap