HARI GURU NASIONAL
Kumpulan Puisi dan Pantun untuk Guru sebagai Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 2020
Kumpulan puisi dan pantun untuk guru digunakan sebagai ucapan selamat Hari Guru 2020
TRIBUNBATAM.id - Ucapan selamat Hari Guru Nasional 25 November 2020 bisa disampaikan melalui puisi untuk guru.
Puisi untuk guru yang menyentuh bisa dikirimkan melalui whatsapp di saat masa pandemi Covid-19 sekarang.
Namun puisi untuk guru yang menyentuh bisa juga dipakai untuk update status di facebook.
Bukan hanya puisi, kita juga bisa memberikan ucapan selamat Hari Guru Nasional melalui pantun untuk guru.
Pantu untuk guru merupakan untaian kalimat penuh makna.
Pantun menyentuh dapat menyampaikan pesan tentang Hari Guru Nasional 2020.
Baca juga: 25 November Hari Guru Nasional, Simak Kumpulan Puisi Menyentuh Tentang Guru
Baca juga: Google Doodle Hari Ini Hari Guru Nasional 2020, Hadirkan Sosok Pak Tino Sidin, Sosok Guru Menggambar
Berikut beberapa pantun untuk ucapan Hari Guru yang dapat Anda berikan kepada guru yang dihormati, dikutip dari Tribunjogja.
Selain itu, pantun menyentuh ini juga bisa dibagikan melalui media sosial, seperti status WhatsApp, Instagram Story, dan lainnya.
Bunga Yang Indah Hiasi Suasana
Berbaris Rapih Pagar Di Sekelilingnya
Guru Berjuang Cerdaskan Anak Bangsa
Muliakan dan Hormati Guru Tercinta
Didalam Laut terdapat Baja
Terendam Lama Hingga Berkarat
Muliakan dan Hormati Guru Tercinta
Agar Ilmu berkah dunia dan Akhirat
Anak Kecil Bermain Ditaman
Bercanda Gurau Hatinya Riang
Hormati Beliau Wahai Kawan
Karena Guru Adalah Pelita Harapan
Ada teman ada lawan
Bercanda gurau di taman
Hormati gurumu wahai kawan
Karena beliau adalah pahlawan
tribunnews
logo peringatan Hari Guru Nasional 2020 (kemdikbud.go.id)
Musim ini musim kemarau
Hari-hari panas selalu
Terima kasih bapak dan ibu guru
Ku ucapkan selamat hari guru
Ke toko buku naik sepeda
Bannya bocor terkena gelas
Menjadi guru itu profesi mulia
Jalani saja dengan ikhlas
Tidak ada anak yang nakal
Mereka hanya ingin tahu
Selamat hari guru nasional
Semoga dunia pendidikan semakin maju
Satelit Bumi adalah Bulan
Bulan berotasi sepanjang waktu
Dengan sepenuh hati kami sampaikan
Terima kasih atas kesabaran bapak dan ibu Guru
Dimana ada kemuan
Disitu ada jalan
Jasa Guru tak akan dilupakan
Nasihat Guru selalu dalam ingatan
Indah sunggu laut membiru
Suasana aman mengusik rasa
Sungguh besar jasamu Guru
Tak kan ku lupa sepanjang masa
Baca juga: Asal Usul Hari Guru Nasional Diperingati pada 25 November, Sejarah Tak Lepas dari Persatuan Guru
Baca juga: Kata-kata Bijak Hari Guru Nasional 2020, Ucapan Hari Guru Menyentuh untuk Update di Media Sosial
Puisi Hari Guru
Berikut adalah kumpulan puisi menyentuh Hari Guru Nasional 2020 yang bisa dikirimkan melalui chat WhatsApp atau di media sosial.
PUISI GURU KARYA KAHLIL GIBRAN
Barang siapa mau menjadi guru
Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain
Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan
Sebelum mengajar dengan kata-kata
Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri
Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri
Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain
Ferry DP (Untuk Guruku)
Salam terhangat kuucap untuk sebuah kisah
Tentang dia yang hadir sejak mentari menyapa
Lalui detik dengan semangat terindah
Isi kosong dengan pengetahuan aneka rupa
Kami datang untuk tahu
Dia memberi kami ilmu
Kami datang dengan angan
Dia memberi kami masa depan
Dari saat ini dan seterusnya
Doa tulus kami panjatkan
Tuhan berikan segala kebaikan
Untuk dia
Dia
adalah Guruku.
Semoga Jasamu Terbalaskan (Ramty)
Guru…
Engkau bagaikan pelita di tengah kegelapan
Engkau bagaikan cahaya pagi
Engkau berikan penerangan dalam hidupku
Guru…
Jasamu takkan kulupakan
Sabarmu mengajariku tanpa henti
Hingga aku mengerti
Tanpamu aku buta…
Guruku…
Semoga jasamu terbalaskan
Suksesku adalah hadiahmu
Kuraih mimpiku…
Semua karenamu Guruku…
(Ramty, Guruku)
TERIMA KASIH JASAMU
еngKаulаh реmbіmbіng аku
еngKаulаh реmbіmbіng аku
еngKаulаh реndіdіk аku&…
Guruku
Itulаh јulukаn dіrіmu…
Yаng tіdаk реrnаhnуа bоѕаn dіdаlаm
Mеngајаrku ѕеrtа mеngајаr dаku
Guruku
Tаnра dіrі mu ku bаkаl hаnсur
Tаnра dіrі mu ku bаkаl ѕеngѕаrа
Tаnра dіrі mu ku bаkаl tеrѕеѕаt
Guru
Terіmа kаѕіh
Atаѕ ѕgаlа јаѕа – јаѕаmu
PAHLAWAN PENDIDIKAN
Jіkа dunіа kаmі уаng dulu kоѕоng
tаk реrnаh kаu іѕі
Mungkіn hаnуа аdа wаrnа hаmра, gеlар
tаk bіѕа ара-ара, tаk bіѕа kеmаnа-mаnа
Tарі kіnі dunіа kаmі реnuh wаrnа
Dеngаn gоrеѕаn gаrіѕ-gаrіѕ, јugа kаtа
Yаng dulu hаnуа јаdі mіmрі
Kіnі mulаі tеrlіhаt bukаn lаgі mіmрі
Itu kаrеnа kаu уаng mеngајаrkаn
Tеntаng mаnа wаrnа уаng іndаh
Tеntаng gаrіѕ уаng hаruѕ dіlukіѕ
Jugа tеntаng kаtа уаng hаruѕ dіbаса
Tеrіmаkаѕіh guruku dаrі hаtіku
Untuk ѕеmuа рејuаng реndіdіkаn
Dеngаn реndіdіkаnlаh kіtа bіѕа mеmреrbаіkі bаngѕа
Dеngаn реndіdіkаnlаh nаѕіb kіtа bіѕа dіrubаh
Aра уаng tаk mungkіn kаu јаdіkаn mungkіn
Hаnуа uсараn tеrаkhіr dаrі mulutku
Dі hаrі реndіdіkаn nаѕіоnаl іnі
Gеmріtаkаnlаh ѕеlаlu јіwаmu
wаhаі рејuаng реndіdіkаn Indоnеѕіa
PUISI GURU KARYA GUS MUS
Ketika aku kecil dan menjadi muridnya
Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar
Ketika aku besar dan menjadi pintar
Ku lihat dia begitu kecil dan lugu
Aku menghargainya dulu
Karena tak tahu harga guru
Ataukah kini aku tak tahu
Menghargai guru?
PUISI TENTANG GURU KARYA WS RENDRA
Murid-murid mengobel kentit ibu gurunya
Bagaimana bisa itu mungkin?
Itu mungkin.
Sebab tak ada patokan untuk apa saja
Semua boleh.
Semua tak boleh.
Tergantung pada cuaca
Tergantung pada amarah dan girangnya sang raja
Tergantung pada kuku-kuku garuda dalam mengatur kata
Ibu guru perlu sepeda motor dari Jepang
Ibu guru ingin hiburan juga cahaya
Ibu guru ingin atap rumahnya tak bocor
Ibu guru ingin pula jaminan pil penenang,
Tonikum-tonikum dan obat perangsang yang dianjurkan dokter
Maka berkatalah dia kepada murid-muridnya
“Kita bisa mengubah keadaan.
Anak-anak akan lulus lulus ujian kelas,
Terpandang diantara tetangga,
Boleh dibanggakan pada kakak mereka.
Soalnya adalah tentang kerjasama antara kita.
Jangan sampai kerjaku terganggu,
Sebab atap bocor.”
Dan papa-papa semuanya senang
Di pegang-pegang tangan ibu guru,
Dimasukkan duit daam genggaman,
Serta sambil lalu,
Dalam suasana persahabatan,
Teteknya disinggung dengan siku.
Demikian murid-murid mengintip semua ini.
Itulah ajaran tentang perundingan,
Perdamaian, juga santainya kehidupan.
Ibu guru berkata
“Kemajuan akan berjalan lancar.
Kita harus menguasai mesin industri.
Kita harus maju seperti Jepang, Amerika, Jerman
Sekarang keluarkanlah daftar logaritma.”
Murid-muridpun tertawa,
Dan mengeluarkan rokok mereka.
“Karena mengingat kesopanan,
Jangan kalian merokok.
Kelas adalah ruang tuk belajar
Dan sekarang daftar ogaritma!”
Murid-muridpun tertawa dan berkata
“Kami tak suka daftar logaritma.
Taka da gunanya!”
“Kalian tak ingin maju?”
“Kemajuan bukan soal logaritma,
Namun adalah soal perundingan.”
“Jadi, apa yang kalian inginkan?”
“Kami tak ingin apa-apa.
Kami sudah punya semuanya.”
“Kalian ngacau!”
“Kami tak mengacau
Kami tak berpolitik
Kami merokok dengan santai
Seperti ayah-ayah kami di kantor mereka:
Santai, tanpa politik berunding dengan Cina
Berunding dengan Jepang
Mencipta suasana girang.
Dan di saat ada pemilu,
Kami membantu keamanan,
Meredakan partai-partai.”
Murid-murid tertawa
Mereka menguasai perundingan
Ahli lobbying
Paham akan gelagat
Pandai mengikuti keadaan
Mereka duduk di kantin,
Minum sitrun,
Menghindari ulangan sejarah.
Mereka tertidur di bangku kelas,
Yang telah mereka bayar sama mahal
Seperti sewa kamar hotel.
Sekolah adalah pergaulan,
Yang ditentukan oleh mode.
Yang dijiwai oleh impian kemajuan menurut iklan.
Dan bila ibu guru berkata:
“Keluarkan daftar logaritma!”
Murid-muridpun tertawa
Dan di dalam suasana persahabatan,
Mereka mengomel ibu guru mereka.
Baca juga: Mengingat Sejarah Hari Guru Nasional 25 November, Beginilah Perjuangan Berat Para Guru di Masa Lalu
Guru Zaman Now (Puisi Gus Ipul)
Kenapa waktu masih kecil guru mengajarkan
"Ini Budi," bukan "Ini Ipul?"
Karena guru menyadari pentingnya landasan budi pekerti
sebelum semua ilmu terkumpul.
Guru,
bukanlah singkatan gugling dan meniru
ada yang bilang digugu lan ditiru,
padahal guru bukan singkatan apa-apa
karena kerja seorang guru itu tak bisa disingkat-singkat
Karena mendidik tak bisa mendadak
Apalagi murid zaman now, gurunya pun harus guru zaman now
Tidak keras, tapi tegas. Tidak kaku, tapi seru.
Manuk menclok nang pohon waru
bernyanyi riang lagunya Cita Citata
tak semua orang bercita-cita jadi guru
tapi guru adalah jembatan semua cita-cita
Ayo Kabeh sedulur, beri hormat kagem Bapak lan Ibu Guru