ROHANI KRISTEN
Renungan Harian dan Doa Katolik Hari Jumat 27 November 2020, Tentang Penghakiman Terakhir
Romo Pilifus Junianto, SSCC akan mengajak seluruh umat Katolik untuk merenungkan hari ini dalam bacaan, renungan dan doa harian.
Editor: Anne Maria
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Jangan lewatkan doa pagi dan renungan harian hari ini Jumat 27 November 2020.
Pagi ini renungan harian katolik berbicara tentang penghakiman terakhir.
Sesuai penanggalan liturgi Gereja Katolik, Jumat, 27 November 2020 merupakan Hari Biasa Pekan XXXIV.
Romo Pilifus Junianto, SSCC akan mengajak seluruh Umat Katolik untuk merenungkan hari ini dalam bacaan, renungan dan doa harian.
Bacaan dari Kitab Wahyu (20:1-4. 11-21:2):
"Orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka. Aku melihat Yerusalem Baru turun dari surga."
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat turun dari surga memegang anak kunci jurang maut dan
sebuah rantai besar di tangannya.
Ia menangkap naga, si ular tua, yaitu Iblis dan Setan.
Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut.

Pintu jurang maut itu kemudian ditutup dan dimeteraikannya,
jangan sampai naga itu menyesatkan lagi bangsa-bangsa, sebelum masa seribu tahun itu berakhir.
Kemudian naga itu akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.
Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya.
Kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi.
Aku juga melihat jiwa mereka yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan
karena sabda Allah.
Mereka itu tidak menyembah binatang dan patungnya, dan tidak menerima tanda binatang itu pada dahi dan tangan mereka.
Mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
Lalu aku melihat sebuah singgasana, putih dan besar, dan aku melihat Dia yang duduk di atasnya.
Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu.
Kemudian semua kitab dibuka. Juga sebuah kitab lain dibuka, yaitu Kitab Kehidupan.
Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis dalam
kitab-kitab itu.

Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya.
Demikian pula maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya.
Dan mereka masing-masing dihakimi menurut perbuatan mereka.
Kemudian maut dan kerajaan maut itu dilemparkan ke dalam lautan api.
Itulah kematian yang kedua, yakni lautan api.
Dan barangsiapa namanya tidak ditemukan tertulis dalam Kitab Kehidupan, dilemparkan ke dalam
lautan api itu. Lalu aku melihat langit dan bumi yang baru.
Langit dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Dan aku, Yohanes, melihat kota kudus, yaitu Yerusalem baru, turun dari surga, dari hadapan Allah,
berhias bagaikan mempelai yang berdandan untuk suaminya.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841:
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
Ayat. (Mzm 84:3.4.5-6a.8a)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan;
Jiwa dan ragaku bersorak sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang,
tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu ya Tuhan semesta alam,
ya Rajaku dan Allahku.
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.
Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu.
Langkah mereka makin lama makin tinggi.

Bait Pengantar Injil:
Alleluya
Ayat. (Luk 21:28b)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:29-33):
"Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat."
Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Perhatikanlah
pohon ara atau pohon apa saja.
Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim
panas sudah dekat.
Demikian pula jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi.
Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan:
Waktu kecil sering kali nasihat orang tua dianggap angin lalu. Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.
Sebaliknya, isi perkataan yang disampaikan oleh orang tua jika didengarkan dengan penuh perhatian
tentu baik adanya.
Kadang itu baru disadarisetelah waktu berlalu, saat dewasa.
Nasihat bacaan hari ini mengajarkan bahwa Sabda Tuhan itu tak lekang oleh waktu.
Kemujarabannya melebihi nasihat orang tua.
FirmanNya kekal abadi : “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu”.
Melalui keabadian SabdaNya manusia juga diajak untuk peka terhadap tanda-tanda zaman.
Di sini kita dengan kebeningan pikiran, ketajaman hati, diharapkan mampu menilai setiap peristiwa dan
kejadian.
Ini pun menjadi antisipasi bagi umat beriman dalam menyongsong apa kelak yang akan terjadi.
Harapannya keselamatan tercurah dalam diri kita saat Kerajaan Allah datang.
Doa:
Ya Allah, aku bersyukur atas nasihat bijak dari orang tua, terlebih atas firmanMu yang tersimpan dalam
Kitab Suci. Mampukan aku untuk peka menilai setiap peristiwa dalam hidupku sambil menyiapkan hati
menyongsong kedatanganMu. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)
Baca berita terbaru lainnya di GOOGLE