HUMAN INTEREST

Kisah Ayong Juru Parkir di Laman Boenda Tanjungpinang, Bertahan Hidup saat Pandemi Covid-19

Sebelum pandemi Covid-19, Ayong, juru parkir di Laman Boenda Tanjungpinang bisa mendapat penghasilan Rp 100 ribu. Kini sudah jauh berkurang

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ Muhammad Ilham
JURU PARKIR - Ayong, juru parkir, sedang memberikan arahan kepada pemilik mobil di Laman Boenda, Tanjungpinang, Sabtu (28/11/2020) 

Editor: Dewi Haryati

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Covid-19 memukul pundi-pundi rupiah yang didapat Ayong (50), warga Tanjungpinang. Sudah empat tahun belakangan ini, ia menggantungkan hidupnya dengan menjadi seorang juru parkir.

Sebelumnya, Ayong sempat beberapa kali berganti pekerjaan. Ia pernah menjadi kuli bangunan pada 2015 lalu.

Namun karena satu dan lain hal, dia alih pekerjaan menjadi juru parkir.

"2015 sebelum kerja tukang parkir ini, saya kerja kuli bangunan. Cuma sering ditipu waktu itu. Makanya sekarang saya jadi tukang parkir," kata Ayong kepada Tribunbatam.id, Sabtu (28/11/2020).

Sehari-hari, Ayong bertugas jadi juru parkir di Laman Boenda, Tanjungpinang.

Baca juga: Gedung Gonggong Jadi Tempat Wisata Pilihan Warga Tanjungpinang di Masa Covid-19

Baca juga: Gedung Gonggong Mulai Prihatin, Atap Bocor dan Rembesan Air Masuk ke Dalam

Ia bekerja mulai pukul 06.00 Wib hingga pukul 16.00 Wib setiap harinya. Lewat dari jam itu, Ayong ganti sif dengan juru parkir lainnya.

Ayong bercerita, sebelum pandemi Covid-19, penghasilannya dari menjadi juru parkir bisa dibilang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian keluarganya.

JURU PARKIR - Ayong, juru parkir di Laman Boenda, Tanjungpinang tetap semangat bekerja. Ia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir
JURU PARKIR - Ayong, juru parkir di Laman Boenda, Tanjungpinang tetap semangat bekerja. Ia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir (TRIBUNBATAM.id/Muhammad Ilham)

Ayong memiliki seorang istri dan dua anak yang harus dinafkahinya. Anak sulung sudah bekerja di bengkel, sedangkan si bungsu masih duduk di sekolah dasar.

"Kalau dipukul rata sehari dapatlah Rp 100.000. Tapi itu belum bersih. Karena harus bayar setoran ke yang punya lahan. Tapi cukuplah untuk kebutuhan dapur saya," ucapnya.

Namun semenjak Covid-19 sampai di Indonesia dan diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hal itu berdampak pada perekonomian bangsa. Ayong sebagai juru parkir juga merasakan dampaknya.

"Penghasilan saya menurun drastis, tapi syukurnya yang punya lahan pengertian. Jadi uang setorannya agak diturunkan," ujar Ayong.

Pantauan TRIBUNBATAM.id, sejak pukul 09.25-10.23 WIB, Sabtu, area parkiran di Laman Boenda Tanjungpinang terlihat sepi. Hanya terdapat satu unit mobil.

Meski Covid-19 mempengaruhi penghasilannya, Ayong tetap semangat melakukan pekerjaannya.

Ayong berharap pandemi Covid-19 segera berlalu dan orang yang berkunjung ke Gedung Gonggong jadi ramai lagi seperti sebelumnya.

"Mudah-mudahanlah Covid-19 ini cepat hilang, jadi orang pun ramai lagi ke sini," tutup Ayong.

(TRIBUNBATAM.Id/Muhammad Ilham)

Simak berita Tribun Batam lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved