ROHANI KRISTEN
Renungan Harian dan Doa Katolik Hari Sabtu 28 November 2020 Bersama Romo Pilifus Junianto
Sesuai penanggalan liturgi Gereja Katolik, Sabtu 28 November 2020 merupakan Hari Biasa Pekan XXXIV.
Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Simak renungan harian katolik hari ini seperti yang disediakan Tribun Batam.
Sesuai penanggalan liturgi Gereja Katolik, Sabtu 28 November 2020 merupakan Hari Biasa Pekan XXXIV.
Romo Pilifus Junianto, SSCC akan mengajak seluruh Umat Katolik untuk merenungkan hari ini dalam bacaan, renungan dan doa harian.
Bacaan dari Kitab Wahyu (22:1-7):
"Malam takkan ada lagi, sebab Tuhan Allah menerangi mereka."
Aku, Yohanes, mendapat penglihatan sebagai berikut: Malaikat Tuhan menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan.

Airnya jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba.
Di tengah-tengah jalan kota itu yaitu seberang menyeberang sungai itu ada pohon-pohon kehidupan
yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali.
Dedaunan pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.
Maka takkan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya.
Mereka akan melihat wajah-Nya dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
Malam takkan ada lagi di sana, dan mereka takkan memerlukan lagi cahaya lampu dan cahaya
matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Lalu Ia berkata kepadaku, “Semua perkataan ini tepat dan benar.
Tuhan Allahlah yang memberi roh kepada para nabi dan telah mengutus malaikat-Nya, untuk
menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi.
Sungguh Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan nubuat kitab ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854:
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 96:1-2.6-7.8-9; R: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita.
Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian
Mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita.
Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, jangan bertegar hati seperti di Meriba,
seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku,
padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bait Pengantar Injil:
Alleluya
Ayat. (Luk 21:36)
Berjaga-jaga dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:34-36):
"Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapeltaka yang akan terjadi."
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-
kepentingan duniawi,
dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba datang jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua
yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan:
Nasihat berjaga-jaga sering Yesus sampaikan kepada para murid.
Seorang guru, jika ada ajaran yang terus berulang-ulang pasti terkandung makna penting, Yesus pun
demikian kepada pengikutNya.
Ajaran Yesus hari ini adalah mengajak: “jaga diri, jaga hati”.
Terhadap segala keinginan dan pesta pora duniawi, Yesus mewanti-wanti supaya jaga diri agar
mendapatkan kekuatan bertahan dalam menyongsong kedatangan Tuhan,
Yesus meminta kita jaga hati dengan berdoa.
Memang tidak setiap hal yang ditawarkan oleh dunia itu jelek adanya, tapi baik jika bisa memilih dan
memilah.

Oleh karena itu jangan sampai kita sibuk dengan perkara-perkara duniawi yang sementara ini dan
justru lupa mempersiapkan hal-hal surgawi yang kekal.
Mari kita mohon supaya Allah menerangi diri dan hati kita.
Sebagaimana diserukan dalam Kitab Wahyu, kita memohon naungan Rohnya agar menjadi suluh
dalam hidup ketika menyongsong kedatangan Tuhan.
Doa:
Ya Allah, terima kasih atas penyertaanMu selama ini.
Terangilah diriku agar aku mampu jaga hati dan jaga diri dalam menyongsong kedatanganMu. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)
Baca berita terbaru lainnya di GOOGLE