Program Kartu Prakerja Berlanjut Tahun Depan, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 10 Triliun

Setelah kelompok gaya hidup, pelatihan lain yang juga diminati adalah manejemen dan bisnis.

prakerja.go.id
Ilustrasi Kartu Pra Kerja dari website prakerja.go.id 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Di antara sederet pelatihan yang tersedia dalam program kartu prakerja tahun 2020, kelompok gaya hidup menempati urutan teratas sebagai pelatihan yang paling banyak diikuti peserta.

”Pilihan yang paling laris manis itu adalah kelompok gaya hidup,” ujar Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari dalam diskusi virtual, Kamis (3/11).

Denni menerangkan, kelompok kelompok gaya hidup itu terdiri dari pelatihan membuat masker, merias, fotografi kemudian pelatihan pijat, tata rias rambut. Lalu, pelatihan menjadi pembawa acara terkenal, audio mixing, penulis kreatif, barber (tempat cukur rambut) rumahan, editing video hingga membuat komik.

Setelah kelompok gaya hidup, pelatihan lain yang juga diminati adalah manejemen dan bisnis, yakni pelatihan bagaimana menentukan badan usaha, memvalidasi masalah target market, dan belajar memahami target konsumen agar suatu produk jual dapat diburu oleh pembeli.

Kemudian yang ketiga adalah penjualan dan pemasaran online, yakni pelatihan bagaimana membuat stretegi penjualan dan membuat iklan yang menarik.

Denni melanjutkan, dalam program kartu prakerja terdapat lebih dari 150 lembaga pelatihan yang menawarkan hampir 1.600 jenis pelatihan. Namun menurut data dari Manejemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, hanya ada 1.500 pelatihan yang diminati penerima manfaat kartu Prakerja.

Hal itu terjadi karena kurangnya informasi yang diterima masyarakat terkait program pelatihan tersebut. ”Ini ada 150 lembaga pelatihan yang menawarkan lebih dari 1.600 jenis pelatihan yang laku dalam sistem kami tercatat hanya 1.500 saja," tutur Denni.

Denni berpesan pada lembaga pelatihan yang belum laku untuk lebih menggencarkan promosi dengan memberikan harga pelatihan yang kompetitif maupun mengemas pelatihan dalam bentuk menarik.

"Ini saya juga sampaikan kepada lembaga-lembaga pelatihan yang menawarkan beberapa pelatihan dan ternyata belum laku agar menawarkan paket yang menarik dan harga yang kompetitif pilihan dari 5,6 juta orang," pesan Denni.

Denni memastikan program Kartu Prakerja akan berlanjut pada tahun 2021. Sejauh ini anggaran yang disiapkan sebesar 10 triliun. "Pemerintah memutuskan melanjutkan program kartu prakerja pada tahun 2021. Sekarang ini memang angka yang kami terima sebesar Rp 10 triliun (anggarannya), namun dapat mengajukan tambahan," ungkap Denni.

Pihak komite cipta kerja tengah mempersiapkan detail pelaksanaan program tersebut, seperti jumlah penerima, besaran bantuan per kepala, hingga program pelatihan apa saja yang dapat diterima peserta. Namun dilihat dari anggaran yang ada ia memprediksi jumlah peserta yang akan diterima pada program tersebut lebih dari dua juta orang.

"Mengenai gelombang dan berapa orang yang akan diberikan dengan dalam program tahun depan ini belum diputuskan," kata Denni. "Jumlahnya mungkin tidak sebesar tahun ini. Kita tunggu saja komite cipta kerja, saya kira angkanya melebihi dua juta orang," lanjut dia.

Ia menegaskan, peserta program kartu prakerja tahun ini yang gagal dapat mengikuti program kartu prakerja pada tahun depan dengan memastikan semua persyaratan terpenuhi. Seperti usia tidak boleh di bawah 18 tahun, tidak sedang sekolah, bukan PNS, anggota TNI, Polri, maupun direksi dan komisaris BUMN dan BUMD, serta tidak terdaftar sebagai penerima bantuan pemerintah yakni PKH, BSU, dan lainnya.

”Karena dua payung hukum itu yang Perpres dan Permenko sejauh ini tidak ada perubahan Aturan mainnya, tidak ada yang berubah jadi semua orang apapun status kerjanya menganggur atau kerja boleh daftar asal berusia di atas 18 tahun,” kata Denni.

"Yang belum berhasil mendapatkan program kartu pra kerja di tahun ini kemudian boleh mendaftar lagi di tahun depan. Jadi tinggal klik submit lagi dan memenuhi persyaratan yang ada," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved