PENYELUNDUPAN BABY LOBSTER

Lobster Mutiara Diselundupkan ke Vietnam via Batam Jenis Langka dan Termahal

Baby lobster atau benur yang diselundupkan ke Vietnam via Batam dan Singapura adalah benih lobster mutiara dan pasir.

TRIBUNBATAM/BERES
BABY LOBSTER - Petugas menggagalkan penyelundupan baby lobster di KM Kelud Batam, Minggu (6/12/2020) 

TRIBUNBATAM.id - Baby lobster atau benur yang diselundupkan ke Vietnam via Batam dan Singapura adalah benih lobster mutiara dan pasir.

Tim gabungan menangkap tiga orang saat menggeledah KM Kelud yang sandar di Pelabuhan Makobar, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (6/12/2020). 

Petugas mengamankan total 42.500 babby lobster yang disimpan dalam tiga karung goni.

Penelusuran TRIBUNBATAM.id, lobster mutiara merupakan jenis langka dan paling mahal. 

Lobster mutiara termahal dan langka di Indonesia yang mampu tumbuh hinggga bobotnya mencapai 3 kilogram.

Harganya bisa mencapai Rp 2,7 juta per porsi dengan berat lobster 2.7 kilogram.

Lobster mutiara atau Spiny Lobster ini adalah jenis lobster yang memiliki harga lebih mahal daripada lobster pasir.

Lobster mutiara memiliki ciri fisik yang berbeda dengan lobster pada umumnya dengan corak biru kehijau-hijauan pada bagian cangkang.

Tidak hanya itu, dalam habitat aslinya, lobster mutiara memiliki bintik-bintik besar dan kecil berwana kuning terang.

Ciri fisik ini membantu lobster beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, melindungi diri dari predator di habitat aslinya.

Lobster mutiara dapat ditemukan di perairan hangat Pulo Aceh, Aceh, Indonesia.

Perkembangbiakan lobster mutiara termasuk yang paling sulit.

Bahkan di habitat aslinya, lobster jenis ini sulit melakukan reproduksi jika kondisinya tidak memungkinkan.

Dalam waktu 6 sampai 7 bulan, lobster mutiara hanya bisa bertumbuh mencapai bobot kurang dari satu kilogram.

Untuk mencapai berat 2,7 kilogram saja, seekor lobster mutiara membutuhkan waktu 25 sampai 27 tahun.

Sehingga tidak heran jika satu ekor lobster mutiara hingga mencapai harga jutaan rupiah.

Dilansir dari The Australian, harga satu ekor lobster mutiara bisa ditaksir mencapai Rp 1,8 juta per kilogram-nya.

Harga satu ekor lobster mutiara ini tergantung dengan kualitas.

Untuk kualitas terbaik, lobster mutiara bisa dihargai mencapai Rp 130 ribu sampai Rp 250 ribu per gram-nya.

Jika lebih dari 200 gram, harganya bisa mencapai jutaan Rupiah.

Tidak hanya mahal dan sulit ditangkarkan, lobster mutiara ternyata adalah jenis lobster yang paling sering diselundupkan.

Naik KM Kelud

Penyelundupan benih lobster atau benur terungkap saat petugas menggeledah KM Kelud di Pelabuhan Makobar, Batuampar, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (6/12/2020) pagi.

Tiga karung goni berisi baby lobster atau benur disita di salah satu kamar kelas bisnis KM Kelud.

Penyelundupan benih lobster digagalkan berkat kerjasama tim gabungan Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP kelas I khusus Batam didampingi polisi, Bea Cukai Batam dan BKIPM.

Tim gabungan yang dipimpin langsung Kepala Bidang Keselematan Berlayar Penjagaan Dan Penegakan Hukum, kantor KSOP kelas I khusus kota Batam, Eko Handoyo langsung memasuki kapal.

"Kami mendapat informasi ada hal yang mencurigakan di kapal Pelni ini. Penumpang membawa suatu barang dilarang," ujarnya kepada TribunBatam.id.

Suasana penggeledahan itu dilakukan secara masif.

Penggeledahan di KM Kelud yang sandar di Pelabuhan Makobar, Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi berlangsung menegangkan. 

Tim gabungan menemukan benih lobster di salah satu kamar kapal kelas bisnis KM Kelud.

Baca juga: Penggeledahan KM Kelud di Batam, Tim Gabungan Bekuk 3 Penumpang & 3 Karung Baby Lobster

Kecurigaan tim gabungan yang terdiri dari KSOP Kelas I Khusus Kota Batam, Bea Cukai Batam, Polsek KKP dan BKIPM terbukti saar menggeledah kamar nomor 6005 kelas 1 A di lantai 3 kapal Pelni itu.

Selain beberapa benih lobster, petugas menemukan sejumlah plastik, karet serta oksigen dari kamar itu.

KAPAL PELNI - Tim gabungan yang terdiri dari KSOP, Bea Cukai Batam, polisi saat penggeledahan kapal Pelni di Batam. Tampak tim gabungan berada di KM Kelud yang sandar di Pelabuhan Makobar, Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri, Minggu (6/12/2020).
KM KELUD - Tim gabungan yang terdiri dari KSOP, Bea Cukai Batam, polisi saat penggeledahan kapal Pelni di Batam. Tampak tim gabungan berada di KM Kelud yang sandar di Pelabuhan Makobar, Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri, Minggu (6/12/2020). (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Saat kapal berlabuh petugas gabungan langsung berkordinasi dengan nakhoda kapal.

Aroma kamar itu berbau amis. Kepala Bidang Keselematan Berlayar Penjagaan Dan Penegakan Hukum, kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas I khusus kota Batam, Eko Handoyo yang memimpin penggeledahan itu, meminta tim berpencar.

Mereka menyusuri lorong pintu kapal. Petugas Polsek KKP langsung melakukan pemeriksaan CCTv.

Seluruh penumpang kapal KM Kelud menyaksikan operasi itu, penumpang bahkan tertahan dan belum diperbolehkan turun.

KM KELUD - Penggeledahan KM Kelud oleh tim gabungan di Batam. Tampak tim gabungan berada di KM Kelud yang sandar di Pelabuhan Makobar, Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri, Minggu (6/12/2020).
KM KELUD - Penggeledahan KM Kelud di Batam. Tampak tim gabungan berada di KM Kelud yang sandar di Pelabuhan Makobar, Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri, Minggu (6/12/2020). (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Pelaku, yang merupakan target operasi diketahui telah meninggalkan kamar penumpang satu jam sebelum kapal bersandar di Pelabuhan Macobar, Batu Ampar, Batam, Minggu (6/12/2020) sekira pukul 07.00 WIB.

"Pelaku sudah kabur ini, periksa terus kamar ini. Yang lain cegat semua penumpang turun dan lakukan pemeriksaan," tegasnya.

Tim gabungan yang dipimpin langsung Kepala Bidang Keselematan Berlayar Penjagaan Dan Penegakan Hukum, kantor KSOP kelas I khusus kota Batam, Eko Handoyo langsung memasuki kapal.

KM KELUD - Penggeledahan KM Kelud oleh tim gabungan di Batam. Tampak tim gabungan berada di KM Kelud yang sandar di Pelabuhan Makobar, Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri, Minggu (6/12/2020).
KM KELUD - Penggeledahan KM Kelud di Batam. Tampak tim gabungan berada di KM Kelud yang sandar di Pelabuhan Makobar, Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri, Minggu (6/12/2020). (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Tangkap Tiga Orang

Penggeledahan KM Kelud di Batam membekuk tiga penumpang kapal Pelni.

Tiga orang bernama Abdul (39), Dedi (41) dan Oman (44) merupakan warga asal Bogor, Jawa Barat.

Ketiganya dibekuk tim gabungan karena berupaya menyelundupkan ribuan benih lobster.

Kepala Bidang KSOP Batam, Letkol Mar Eko Priyo Handoyo mengungkap, ada 3 karung goni baby lobster yang terbungkus kantong plastik yang menjadi barang bukti.

Tiga penumpang kapal Pelni ini ditangkap tim gabungan KSOP Batam, Bea Cukai Batam Polsek KKP Batam saat KM Kelud sandar di Pelabuhan Makobar, Batu Ampar, Kota Batam, Minggu (6/12/2020) pagi.

"Ada tiga orang yang kami tangkap, lengkap dengan barang bukti benih lobster," ucap Eko yang memimpin operasi itu kepada TribunBatam.id.

KM KELUD - Tiga penumpang KM Kelud yang mencoba menyelundupkan baby lobster di Batam, Minggu (6/12/2020).
KM KELUD - Tiga penumpang KM Kelud yang mencoba menyelundupkan baby lobster di Batam, Minggu (6/12/2020). (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Pihaknya akan memeriksa tiga penumpang itu secara intens.

Saat dibawa turun dari KM Kelud, tim gabungan tampak mengawal ketiganya.

"Kami sampaikan tiga penumpang ini merupakan target operasi," sebutnya.

Tiga orang bernama Abdul (39), Dedi (41) dan Oman (44) merupakan warga asal Bogor, Jawa Barat.

Ketiganya dibekuk tim gabungan karena berupaya menyelundupkan ribuan benih lobster.

Kepala Bidang KSOP Batam, Letkol Mar Eko Priyo Handoyo mengungkap, ada 3 karung goni baby lobster yang terbungkus kantong plastik yang menjadi barang bukti.

Tiga penumpang kapal Pelni ini ditangkap tim gabungan KSOP Batam, Bea Cukai Batam Polsek KKP Batam saat KM Kelud sandar di Pelabuhan Makobar, Batu Ampar, Kota Batam, Minggu (6/12/2020) pagi.

"Ada tiga orang yang kami tangkap, lengkap dengan barang bukti benih lobster," ucap eko yang memimpin operasi itu kepada TribunBatam.id.

KM KELUD - Tiga penumpang KM Kelud yang mencoba menyelundupkan baby lobster di Batam, Minggu (6/12/2020).
KM KELUD - Tiga penumpang KM Kelud yang mencoba menyelundupkan baby lobster di Batam, Minggu (6/12/2020). (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Pihaknya akan memeriksa tiga penumpang itu secara intens.

Saat dibawa turun dari KM Kelud, tim gabungan tampak mengawal ketiganya.

"Kami sampaikan tiga penumpang ini merupakan target operasi," sebutnya.

Kerugian Negara Rp 4,3 Miliar

Penyelundupan baby lobster itu ditaksir merugikan negara Rp 4,3 miliar.

Kepala Stasiun Balai Karantina Ikan Pengendalaian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) Batam, Agung mengatakan pihaknya telah melakukan melakukan pemeriksaan spesifikasi benih lobster.

"Tadi sudah kita periksa iya, ada 3 karung. Isinya macam-macam. Ada jenis baby benih lobster pasir dan mutiara, dibungkus dalam kantongan aksigen yang dimuat dalam karung," ujarnya.

Dibungkus dalam tiga karung goni : karung goni pertama, berisi tas, di dalam tas terdapat 49 kantong lobster pasir. 1 kantong isi 300 ekor jadi total karung pertama 14.400 ekor.

Karung kedua, 37 kantong berisi benih lobster pasir, satu kantong 200 ekor dengan total 7.400 ekor dan 5 kantong benih baby lobster jenis mutiara, perkantong isinya 200 ekor dengan total 1.000 ekor.

Karung ketiga berisi 65 kantong benih baby lobster pasir, perkantong isinya 300 dengan total 19.500 ekor dan 1 kantong lobster pasir berisi 200 ekor.

Total barang bukti baby lobster jenis pasir 152 kantong dengan total 41.500 ekor. Sementara
benih baby lobster mutiara 5 kantong dengan total 1. 000 ekor.

"Jadi setelah kita akumulasi kerugian negara ditaksir senilai 4,3 milliar rupiah," papar Agung.

Saat ini benih baby lobster sedang dilakukan pemeliharaan dengan cara pemberian oksigen baru.

Sore BKIPM merencanakan akan melakukan pelepasan di kawasan konservasi budi daya lobster di perairan Pulau Abang, Galang, Batam.(tribunbatam/beres)

Baca juga berita TribunBatam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved