Jangan Keliru, Hari Ibu 22 Desember Bukan Mother's Day, Ternyata Punya Makna Mendalam

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember ternyata memiliki makna berbeda dengan Mother's Day.

Padahal, keduanya sering kali dikaitkan, atau bahkan disamakan.

Hari Ibu diperingati setiap 22 Desember, sedang Mother's Day menjadi agenda internasional setiap 9 Mei.

Tak sedikit dari kita yang keliru dalam memaknai keduanya.

Paling-paling hanya penggunaan bahasa yang berbeda.

Namun, lebih dari pada itu, Hari Ibu bukanlah Mother's Day.

Selain dari tanggal peringatannya, Hari Ibu memiliki makna yang jauh mendalam.

Hari Ibu bukan sekadar sebuah hari di mana anak-anak berterima kasih dan memberi hadiah pada ibunya.

Lebih dari itu, Hari Ibu adalah sejarah panjang perjuangan pergerakan perempuan yang penuh cerita.

Yang lebih mendalam, Hari Ibu menjadi momentum kebangkitan kaum perempuan dalam merajut persatuan dan kesatuan perjuangan yang tak lepas dari perjuangan bangsa.

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Hari Ibu 2020 dalam Bahasa Inggris dan Indonesia, Bagikan via WhatsApp, IG & FB

Sejarah Hari Ibu lebih dari "Mother's Day"

Sejak 28 Oktober 1928, perjuangan Kongres Perempuan Indonesia dimulai.

Kongres itu menggugah organisasi perjuangan wanita untuk membangun persatuan.

Setidaknya ada tujuh organisasi perempuan yang menjadi penggagas pendiri Kongres Perempuan Indonesia, yakni:

- Wanito Utomo,

- Putri Indonesia,

- Aisyiyah,

- Jong Islamieten Bond,

- Wanita Taman Siswa,

- Jong Java Meisjeskring,

- Wanito Katholik.

Dalam Kongres Perempuan pertama yang digelar 22-25 Desember 1928 terbentuk organisasi perempuan Indonesia pertama dan mandiri dengan nama “Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia” disingkat PPPI.

Organisasi itu kemudian menjadi Kowani hingga saat ini.

Tanggal bersejarah 22 Desember inilah yang kemudian ditetapkan Presiden Soekarno menjadi “Hari Ibu” yang dikukuhkan melalui Kepres RI No. 316 tanggal 16 Desember 1959 menjadi Hari Nasional yang bukan hari libur.

Baca juga: Mengapa 22 Desember Diperingati Sebagai Hari Ibu? Ini Sejarah dan Asal Usulnya

Tema dan rangkaian Hari Ibu 2020

Peringatan Hari Ibu lebih dari pada Mother's Day.

Hari Ibu menjadi saksi upaya bangsa Indonesia mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.

Peringatan Hari Ibu di tengah pandemi menjadi momentum perempuan untuk menjadi garda terdepan dan memegang peran sebagai 'Ibu Bangsa'.

Titi Eko Rahayu, Wakil Ketua Umum Panitia Nasional Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-92 menjelaskan, PHI 2020 mengangkat tema besar "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju".

Titi menjelaskan kegiatan akan banyak dilakukan secara online dan offline mulai dari bazar virtual, bantuan sosial hingga ziarah taman makan pahlawan. 

“Kalau untuk offline atau tatap muka itu sangat terbatas dan minimalis dengan memperhatikan protokol kesehatan tanpa mengurangi makna, semangat, dan kekhidmatan acara,” ungkapnya 

Titi juga menyampaikan PHI 2020 akan mengangkat 5 isu besar perempuan saat ini;

(1) peningkatan pemberdayaan perempuan bidang kewirausahaan,

(2) peran Ibu dan keluarga dalam pendidikan anak,

(3) pengurangan angka kekerasan pada perempuan dan anak,

(4) penurunan jumlah pekerja anak, dan

(5) penurunan perkawinan anak.   

Baca juga: Kumpulan Doa untuk Ibu Cocok untuk Ucapan Hari Ibu 2020, Balas Kebaikan Mereka Telah Mendidikku

Puncak peringatan Hari Ibu 2020 akan dilakukan kolaborasi antara Kowani, BPIP dan Kompas TV dan mengangkat tema "Senyum Ibu Pertiwi" pada 22 Desember 2020.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terjadi Pergeseran Makna, "Hari Ibu" Berbeda dengan "Mother's Day"