Sepak Terjang Fadli Zon, Disebut-sebut Calon Menteri Baru Jokowi, Ganti Edhy Prabowo Atau Juliari?
Meski selalu berseberangan dengan Presiden Jokowi, Fadli Zon memiliki kesempatan besar sebagai calon Menteri Baru dalam Reshuffle kali ini.
TRIBUNBATAM.id, BATAM- Nama Fadli Zon mendadak digadang-gadang sebagai Menteri Baru Jokowi.
Isu tersebut mulai merebak sejak penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo oleh KPK beberapa waktu lalu.
Meski selalu berseberangan dengan Presiden Jokowi, Fadli Zon memiliki kesempatan besar sebagai calon Menteri Baru dalam reshuflle menteri yang akan dilakukan Joko Widodo.
Ia merupakan satu dari antara kader Partai Gerindra yang cukup menonjol dan populer.
Kemudian seperti apa sosok Fadli Zon sebenarnya?
Tribun Batam melansir Pos Kupang mengungkap sepak terjang Fadli Zon sebelum menjadi politisi seperti sekarang.
Sepak terjang Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon terungkap saat dirinya mengunggah sebuah tulisan ketika masih menjadi mahasiswa.
Awalnya, Fadli Zon yang dikenal sangat dekat dengan Prabowo Subianto ini mengunggah sebuah tulisannya yang terbit di Jurnal Prisma.
Kemudian Fadli Zon memberikan keterangan tambahan.
"“Kalabendu” adlh zaman sengsara, gelap. “Kalasuba” adlh zaman kemakmuran, kejayaan. Nah klu meminjam terminologi Jawa itu, zaman skrg masuk “kalabendu” atau “kalasuba” ? Yg jawabannya benar sy kirimi buku (bukan sepeda ya). Utk 5 org yg jawabannya menarik. Wajah menyeringai
Fadli Zon," tulisnya lagi.
Dalam unggahannya, Fadli Zon hanya menampilkan selembar atau halaman muka dari tulisannya.
Selain berisi tentag tulisan buah pikirannya, ada juga foto dan jejak karier Fadli Zon ikut terpublikasi.
Sepakterjang Fadli Zon saat masih menjadi mahasiswa itu ada di bawah foto dirinya dalam tulisan tersebut.
Di antaranya adalah:
* Fadli Zon lahir di Jakarta 1 Juni 1971
* Melalui Bina Antarbudaya pernah mengiktui AFS Intercultural Leraning (1989-1990) di Texas Amerika Serikat
* Wartawan Tabloid IQRA (1990-1991)
* Wartawan Harian Terbit (1991)
* Ketua Litbang Yayasan Rumah Dongeng Indonesia sejak 1991
* Sekretaris Kelompok Kajian Budaya dan Pementasan Kesenian Halaqah Budaya An Naba
* Anggota ISAFIS (The Indonesian Student Asociation for International Studies)
* Koordinator Kelompok DIskusi Labirin
* Mahasiswa Sastra Rusia, Universitas Indonesia
* Fadli Zon Selalu Bikin Kontroversi, Siapa Sangka Jika Beginilah Nilai Dia saat Kuliah
Fadli Zon ikut mewarnai dinamika pentas politik nasional dalam beberapa tahun terakhir.
Posisinya sebagai Wakil Ketua DPR membuat pria asal Sumatera Barat kerap menyampaikan kritikan kepada pemerintahan yang dipimpin Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam 3 tahun terakhir.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menganggap demokrasi di Indonesia butuh sosok kontroversial seperti Fadli sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.
"Fadli Zon yang penuh kontroversi, memang demokrasi membutuhkan kontroversi, asal damai dan tentram," kata Prabowo dalam pidatonya di Kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta, Sabtu (10/2/2018).
Prabowo mengaku sulit mengendalikan Fadli agar tak membuat pernyataan atau sikap yang kontroversial meskipun awalnya Fadli merupakan anak buahnya sebelum duduk di kursi pimpinan parlemen.
"Sekarang (Fadli Zon) Wakil Ketua DPR RI, dari segi protokol aku kalah, tetapi di partai aku masih (pemimpin) Fadli Zon," ujar Prabowo yang disambut tawa kadernya pada waktu itu.
Prabowo juga bercanda, Fadli juga bisa menjadi Presiden Indonesia.
Namun, kata dia, namanya perlu diubah terlebih dulu agar memenuhi syarat.
"Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono, memenuhi syarat jadi presiden RI, karena ada o-nya. Pak Fadli bisa juga, Fadli Zono," ujar Prabowo yang lagi-lagi membuat tawa kadernya pecah.
Summa Cum Laude dan Mawapres
Di balik kontroversialnya suami Katharine Grace, ternyata dia sosok yang cerdas dari sisi akademik.
Anak pertama dari 3 bersaudara pasangan Zon Harjo dan Ellyda Yatim itu menyelesaikan pendidikan dasar di Desa Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Ia lalu melanjutkan pendidikan SMP-nya di Gadog, Bogor, dan kemudian pindah ke Jakarta.
Fadli belajar selama 2 tahun di SMA Negeri 31, Jakarta Timur, sebelum akhirnya mendapat beasiswa dari AFS (American Field Service) ke San Antonio, Texas, Amerika Serikat.
Di Negeri Paman Sam, ia lulus dengan predikat summa cum laude.
Lulusan yang mendapatkan predikat summa cum laude memiliki Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK 3.80 ke atas.
Fadli kemudian melanjutkan studinya di program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
Semasa kuliah, Fadli aktif di berbagai organisasi, baik intra maupun ekstra kampus.
Ia pernah menjadi Ketua Biro Pendidikan Senat Mahasiswa FSUI (1992-1993), Sekretaris Umum Senat Mahasiswa FSUI (1993), Ketua Komisi Hubungan Luar Senat Mahasiswa UI (1993-1994).
Ia aktif dalam kehidupan politik kampus dengan memimpin berbagai demonstrasi dan menghidupkan kelompok-kelompok studi di dalam kampus UI era awal 1990-an.
Selain itu, ia juga bergabung dengan Teater Sastra UI.
Di luar kampus, ia pernah menjadi Sekjen dan Presiden Indonesian Student Association for International Studies (ISAFIS) pada 1993-1995, pengurus pusat KNPI (1996-1999), pengurus pusat Gerakan Pemuda Islam (1996-1999), dan anggota Asian Conference on Religion and Peace (ACRP) sejak 1996.
Pada tahun 1994, Fadli Zon terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) I Universitas Indonesia dan Mahasiswa Berprestasi III tingkat Nasional dan memimpin delegasi mahasiswa Indonesia dalam ASEAN Varsities Debate IV (1994) di Malaysia.
Pada tahun 2002, ia mengenyam pendidikan di London School of Economics and Political Science (LSE) di bawah bimbingan John Harriss dan Robert Wade.
Pada 8 Oktober 2015, Fadli dipilih sebagai Presiden Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) atau Organisasi Parlemen Antikorupsi Sedunia menggantikan presiden sebelumnya, Garcia Cervantes yang berasal dari Meksiko.
Ia terpilih secara aklamasi dalam rapat Dewan Direksi GOPAC yang berlangsung di Yogyakarta.
Dihadiri sejumlah perwakilan GOPAC regional Afrika, Arab, Amerika Latin, Asia Timur, Oseania, Karibia, dan Amerika Utara.
Alasan Cocok Gantikan Edhy Prabowo
Fadli Zon disebut-sebut cocok jadi pengganti Edhy Prabowo untuk menduduki jabatan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Kedekatan Fadli Zon dengan Prabowo Subianto bisa mengantarkan politisi Gerindra tersebut untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan meggantikan Edhy Prabowo.
Pengamat Politik dari Indo Barometer, M Qodari, mengungkapkan alasan Fadli Zon bisa menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan ( Menteri KKP) di pemerintahan Jokowi menggantikan Edhy Prabowo.
Hal ini berdasarkan pola sebelumnya, yang menurut Qodari, sosok menteri cenderung dekat secara pribadi dengan Ketua Umum Partai Gerindra.
"Kalau lihat dari pola sebelumnya yang jadi menteri kecenderungannya yang dekat secara pribadi dengan Pak Prabowo."
"Saya berpikir nama Pak Fadli Zon pengganti Edhy Prabowo," ujar Qodari, Kamis (26/11/2020), dilansir Tribunnews.

Lebih lanjut, Qodari menilai Fadli Zon bisa menunjukkan kemampuannya dalam mengelola pemerintahan jika menjadi pengganti Edhy Prabowo.
Pasalnya, kata Qodari, Fadli Zon paling aktif mengkritik pemerintahan.
"Sekaligus kalau Fadli Zon diangkat jadi menteri membuktikan kemampuannya dalam mengelola pemerintahan, sebab selama di DPR beliau paling aktif mengkritik pemerintahan."
"Kita lihat akan menarik jika Fadli Zon jadi menteri," bebernya.
Meski begitu, jika benar Fadli Zon akan menjadi menteri Jokowi, hal ini dinilai akan menggerus elektabilitas Gerindra.
Hal ini diungkapkan Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin.
Mengutip Tribunnews, Ujang menerangkan dalam beberapa survei terakhir, elektabilitas Gerindra naik karena Fadli Zon memposisikan diri sebagai pengkritik pemerintah.
"Rakyat lebih suka pada partai yang kritis kepada pemerintah, daripada sekedar mengekor pemerintah," jelasnya.(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Sepak Terjang Fadli Zon Saat Mahasiswa Terungkap, Kini Kerap Kritik Jokowi hingga Picu Kontroversi
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul - Alasan Fadli Zon Bisa Jadi Menteri Gantikan Edhy Prabowo, Pengamat: Bisa Buktikan Kemampuannya
simak berita terbaru lainnya di GOOGLE