BERITA POPULER
Berita Populer Batam, 13.000 KTP Warga Batam Bakal Dimusnahkan hingga Promo Menginap Batam View
Ada beberapa kejadian Batam yang menarik perhatian pembaca Tribun Batam, Rabu (23/12). Di antaranya 13.000 KTP warga Batam bakal dimusnahkan
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Berita populer Kepri hari ini, Rabu (23/12/2020), 13.000 KTP Milik Warga Batam Bakal Dimusnahkan, Sudah Jadi Tapi Tak Diambil Pemiliknya.
Kemudian, KRONOLOGI Penikaman Mandor di Batam, Korban Sempat Ngopi saat Pelaku Ambil Pisau.
Berikutnya, Promo Menginap di Batam View Beach Resort, Hanya Rp 375 Ribu Per Malam hingga Akhir 2020.
Beberapa kejadian di Kepri, termasuk Batam menarik perhatian pembaca.
TRIBUNBATAM.id merangkum beberapa berita populer sebagai berikut:
1. 13.000 KTP Milik Warga Batam Bakal Dimusnahkan, Sudah Jadi Tapi Tak Diambil Pemiliknya
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam akan memusnahkan sebanyak 13.000 KTP warga Batam pada pekan mendatang.
Sehingga, warga Batam yang merasa KTP nya belum diambil agar dapat mendatangi kantor Disdukcapil Sekupang, Batam.
"Kita sudah kordinasi dengan Dirjen Dukcapil Kemendagri akhir tahun blanko KTP yang tertumpuk di Disdukcapil Batam akan kita lakukan pemusanahan," ujar sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Batam, Dewi Rufianti saat dihubungi, Rabu (23/12/2020).
Dewi menyebutkan KTP yang akan dimusnahkan itu lantaran sudah tidak diambil pemiliknya dalam rentang waktu yang cukup lama.
Identitas KTP ini, lanjut Dewi sudah lama bertumpuk dan tersimpan di Disdukcapil, mengajukan pembuatan KTP namun setelah selesai dicetak justru tidak diambil.
Baca juga: WAJIB TAHU, Begini Cara Urus KTP Hilang Secara Online
Disdukcapil sendiri sebelumnya telah memberitahukan hal itu kepada masyarakat, bahkan lewat kantor kecamatan serta kelurahan sudah menempel informasi nama-nama tersebut.
"Bahkan sampai kita informasikan ke kantor kelurahan masing-masing agar pihak kelurahan menyampaikan ke warganya, namun hingga kini juga tak kunjung diambil," kata Dewi
Kemungkinan, hal itu terjadi karena banyaknya warga Batam yang kerap pindah tempat tinggal, alias berpindah-pindah.