Komnas HAM Periksa 6 Senpi, Pedang hingga Celurit, Barang Bukti Bentrok FPI-Polisi
Komnas HAM memeriksa enam senjata api dan empat senjata tajam sebagai barang bukti insiden tewasnya enam laskar Front Pembela Islam ( FPI).
TRIBUNBATAM.id - Komnas HAM memeriksa enam senjata api dan empat senjata tajam sebagai barang bukti insiden tewasnya enam laskar Front Pembela Islam ( FPI).
Saat mengawal Rizieq Shihab, enam laskar FPI tewas ditembak polisi beberapa waktu lalu.
Selain senjata api dan senjata tajam, Komnas HAM juga memeriksa tujuh handphone.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyebutkan, dalam pemeriksaan pada Rabu (23/12/2020), penyidik Bareskrim membawa sejumlah barang bukti seperti senjata api, senjata tajam, dan handphone.
Total ada 6 buah senjata api yang dibawa penyidik Bareskrim Polri ke Kantor Komnas HAM di Menteng, Jakarta Pusat.
"Empat (senjata) milik anggota kepolisian. Dan dua yang diklaim polisi sebagai milik FPI," kata Beka kepada Kompas.com, Rabu malam.
Beka menyebutkan, ada perbedaan antara empat senjata milik polisi dan dua senjata yang diklaim sebagai milik laskar FPI.
Baca juga: Misteri Penembakan 6 Laskar FPI, Temuan Komnas HAM Ada Bekas Peluru & Bercak Darah di Mobil Polisi
Empat senjata milik polisi adalah senjata pabrikan, sementara milik FPI adalah non-pabrikan.
Namun, Komnas HAM belum mengambil kesimpulan apakah dua senjata itu adalah milik FPI atau bukan.
"Belum. Kami masih belum menyimpulkan. Ini kan tadi baru minta keterangan dan mendetilkan beberapa hal yang ada di dalamnya. Misalnya soal senjata api, apakah itu sudah diperiksa diuji balistik atau belum, kemudian forensik," ujar Beka.
Beka menyebutkan, pihaknya akan meminta keterangan ahli untuk meneliti lebih jauh terkait senjata api tersebut.
"Kami kan punya beberapa pengalaman soal senjata api. Bagaimana klasifikasinya dan keterangannya. Kami bisa mengundang ahli dan referensi referensi lain," ujarnya.
Sementara untuk senjata tajam, ada empat yang ditunjukkan penyidik Bareskrim ke Komnas HAM.
Keempat senjata tajam itu berjenis pedang, celurit, hingga tongkat yang ujungnya runcing.
Keempatnya juga diklaim polisi sebagai milik laskar FPI.