Rencana Pendirian Posko Bencana di Desa Pulau Batang Lingga Dapat Respons Dari Warga
Serda Mamat Supriyatna mengajak perangkat Desa Pulau Batang Lingga dan warga agar sepakat untuk mendirikan posko bencana
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Rencana mendirikan posko bencana di Desa Pulau Batang, Kecamatan Temiang Pesisir, Lingga, mendapat respons positif dari warga setempat, Selasa (5/1/2021).
Sebelumnya, angin kencang beserta air laut pasang menyebabkan warga yang tinggal di wilayah pesisir Lingga, seperti Kecamatan Senayang, Katang Bidare, Kepulauan Posek, dan juga Temiang Pesisir terkena musibah di awal 2021.
Hal ini membuat Pemkab Lingga maupun sekelompok masyarakat pesisir membuat rencana untuk mengantisipasi kejadian tersebut terulang kembali.
Babinsa Desa Pulau Batang, Serda Mamat Supriyatna mengajak perangkat desa dan warga agar sepakat untuk mendirikan posko bencana.
Itu menyikapi cuaca ekstrem di wilayah Desa Pulau Batang.
"Posko bencana yang akan kita dirikan nanti bertujuan untuk membantu warga yang terkena musibah. Apalagi baru-baru ini telah terjadi musibah di wilayah Dusun II Tokoli, akibat cuaca ekstrem yang menghantam rumah warga,” ucap Mamat Supriyatna.
Menyikapi usulan itu, Ketua BPD Desa Pulau Batang, Yarif bersama warga sepakat untuk mendirikan Posko bencana di desa mereka.
“Dengan adanya posko bencana ini dapat membantu warga kita yang terkena musibah. Kepada masyarakat tetap waspada saat ini, bagi nelayan, jangan dulu melakukan aktivitas melaut," imbau Yarif.
Korban Rumah Tenggelam Dapat Bantuan
Sebelumnya diberitakan, Satpolairud Polres Lingga dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lingga menyerahkan bantuan kepada korban rumah tenggelam akibat gelombang dan pasang air laut di Desa Mensanak, Kecamatan Katang Bidare, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Kegiatan dilaksanakan pada Minggu (3/1/2021). Kasatpolairud Polres Lingga, AKP Thomas Charles mengatakan, bantuan diberikan kepada Herianto alias Culiang (korban rumah tenggelam), berupa tiga paket sandang, satu paket kesehatan keluarga.
Kemudian tiga lembar matras, satu paket peralatan dapur, dan dua paket perlengkapan Family Kit.
"Kami juga menyerahkan tiga paket perlengkapan sekolah, dua paket perlengkapan makanan, dua paket seragam sekolah dasar laki-laki, satu paket seragam sekolah perempuan, dan tiga lembar selimut," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Minggu (3/1/2021) malam.
Baca juga: Disapu Ombak Laut, Rumah Warga di Lingga Roboh, Ada yang Terseret Hingga ke Laut
Baca juga: Foto-foto Pohon Tumbang hingga Rumah Warga di Lingga Roboh dan Terseret ke Laut
Selain menyerahkan bantuan kepada Culiang, rombongan juga meninjau keadaan rumah warga yang tertimpa musibah.
"Selama kegiatan berlangsung, Alhamdulillah situasi berjalan aman dan terkendali," kata Thomas.
Dalam kegiatan itu dihadiri Pelaksana Tugas Kepala BNPB Lingga, Oktanius Wirsal, Kanit Patroli Satpolairud Polres Lingga, Aipda Tarman, Kades Mensanak, Mansur.
Berikutnya Ps. Kapolsubsektor Pulau Medang Polsek Senayang, Bripka Delvis Eka Perman, Banit Satpolairud Polres Lingga, Brigadir Rizal Zulhamdi, serta tokoh masyarakat Desa Mensanak.
Terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Dabo-Lingga Kelas III, Sahat Mauli Pasaribu memberikan imbauan kewaspadaan atas matriks risiko angin dan gelombang terhadap keselamatan pelayaran.
"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," ucapnya.
Di antaranya:
1. Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
2. Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
3. Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
4. Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m)
Selain itu dari pantauan Stasiun Meteorologi Dabo-Lingga, pada pukul 06.15 WIB, Senin (4/1/2021), umumnya kondisi cuaca di wilayah Lingga berawan.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," imbau Sahat.
Tunggu Cuaca Laut Kondusif
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Lingga melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Lingga menyiapkan bantuan untuk warga Desa Mensanak, Kecamatan Katang Bidare, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri.
Bantuan akan dikirim untuk meringankan beban korban setelah satu unit rumah warga tenggelam dan ambruk disapu ombak, tepatnya di Kampung Sugi, Desa Mensanak.
Disebutkan bahwa rumah tersebut dihuni oleh satu keluarga, atas nama Culiang.
"Itu saudara suami saya, Culiang di Kampung Sugi," kata Erna Wati, salah seorang warga Senayang kepada TribunBatam.id, Jumat (1/1/2021).
Kepala Desa Mensanak, Mansur membenarkan kejadian yang dialami warganya itu.

Rumah milik Culiang itu tenggelam saat air laut pasang besar.
BPBD Lingga sudah menyiapkan sembako. Bantuan akan dikirim begitu kondisi laut dirasa kondusif untuk berlayar.
"Termasuk kebutuhan lainnya. Kami sedang menunggu gelombang teduh, sebab di laut saat ini gelombang cukup kuat, di sertai hujan dan petir.
Speedboat milik BPBD Lingga tidak bisa untuk sampai ke lokasi,’’ ungkap Kepala BPBD Lingga, Oktanius Wirsa kepada sejumlah awak media.
Mantan Kabag Humas Pemkab Lingga ini menambahkan, gelombang di laut saat ini benar-benar kurang bersahabat untuk melakukan pelayaran sebab berdasarkan data yang berhasil dihimpun ketinggian gelombang saat ini hampir mencapai 5 meter.
Meski demikian, BPBD Lingga berharap agar secepatnya untuk bisa sampai di Desa Mensanak untuk memberikan bantuan pada warga yang mengalami musibah.

‘’Kejadian rumah roboh dan hanyut itu kami terima informasinya sekira pukul 15.00 WIB.
Kami berharap cuaca kembali normal sehingga bantuan secepatnya dapat kami kirimkan kita sudah siap, logistik dan saat ini terkendala cuaca.’’ terang Okta.
Kepala BPBD Lingga itu juga meminta warga terutama nelayan agar berhati-hati saat melaut.
Selain itu mengutamakan keselamatan, selalu memakai life jacket atau jaket pelampung, sebab cuaca di perkirakan akan terus ekstrem beberapa hari kedepan dengan ketinggian gelombang mencapai 5 meter yang di sertai hujan dan petir.
‘’Tidak hanya nelayan, kita berharap bagi masyarakat yang tinggal di pinggiran pantai untuk selalu waspada dan segera melapor ke BPBD Lingga di nomor telepon 0812-75723321 apabila mengalami atau mengetahui adanya musibah,’’ imbau Oktanius Wirsa.
Dampak Cuaca Ekstrem di Lingga
Puluhan rumah warga di daerah pesisir pantai Kabupaten Lingga Kepri terendam air laut, di awal Tahun Baru 2021, Jumat (1/1/2021).
Hal ini disebabkan angin kencang dan air laut pasang tinggi.
Karena itu pula, ada rumah warga yang dihantam ombak laut hingga roboh dan terseret ke laut.
Salah satu rumah yang roboh warga RT02/RW04 Dusun 2 Busung, Desa Mensanak, Kecamatan Katang Bidare, Kabupaten Lingga.

Helmi, tokoh masyarakat Mensanak mengatakan, kejadian rumah roboh akibat disapu ombak laut terjadi sekira pukul 09.00 WIB.
Saat itu air laut sedang pasang tinggi, ditambah lagi kencangnya angin disertai hujan deras.
"Mungkin kondisi rumah sudah tidak kuat lagi tiangnya makanya roboh," kata Helmi saat dihubungi.
Helmi berharap, warga yang terimpa musibah segera mendapatkan perhatian pemerintah.
"Kalau bisa pemerintah segera turun ke sini. Kasihankan korban dan keluarganya," tuturnya.
Pohon Tumbang hingga Air Laut Naik
Sebelumnya diberitakan, Tahun Baru 2021, pohon tumbang hingga air laut naik rendam rumah warga terjadi di Lingga.
Memasuki awal Tahun Baru 2021, hujan deras disertai angin kencang dan air laut naik terjadi di wilayah Kabupaten Lingga.
Salah satunya di Desa Duara, Kecamatan Lingga Utara. Akibat hujan deras, dilaporkan satu pohon tumbang di daerah itu.

Hal ini disampaikan Kepala Desa (Kades) Duara, Azhar.
“Benar sekitar pukul 10.00 WIB tadi ada pohon tumbang,” ujarnya, Jumat (1/1/2020).
Pohon tumbang itu sempat mengganggu lalu lintas di sebagian ruas jalan ke rumah warga.
Warga sekitar bergotong-royong membersihkan pohon tumbang dari jalan.
“Syukurlah tidak ada korban jiwa. Hanya sedikit bagian ranting dahan yang menimpa teras rumah warga. Sehingga timbul kerusakan kecil di bagian teras rumah,” terang Azhar.
Ia melanjutkan, pohon besar yang dekat dengan rumah warga tersebut tumbang akibat hujan deras ditambah lagi angin kencang.
“Saya selaku Pemerintah Desa Duara mengimbau kepada warga, terkhususnya warga Desa Duara, uUntuk lebih berhati-hati dan waspada terkait datangnya musim penghujan kali ini. Apalagi di musim awal tahun, air laut naik semakin tinggi,” imbau Azhar.

Diketahui, hujan deras disertai air pasang semakin tinggi tak hanya terjadi di Desa Duara saja.
Dari pantauan TribunBatam.id, di wilayah lain seperti Desa Sungai Buluh, Singkep Barat, hujan disertai air laut naik meredam sejumlah rumah warga, tepatnya di Kampung Suak Rasau.
Sebuah pohon mangga dilaporkan tumbang, sekira pukul 13.40 WIB.
"Kami kaget ada bunyi bising, rupanya pohon tumbang di depan rumah," kata Usup, warga Kampung Suak Rasau.
Syukurnya insiden pohon tumbang ini tidak memakan korban atau pun merusak warga. Namun terlihat pohon mengenai kabel rumah warga, dan pipa air.

"Ini air laut naiknya paling tinggi. Dulu tak pernah seperti ini naiknya," kata beberapa warga yang mengobrol.
Namun begitu, tampak beberapa warga tidak mempersalahkan hal tersebut, karena air laut naik jadi fenomena musiman saat akhir tahun maupun masuk awal tahun.
Hingga saat ini beberapa warga Kampung Suak Rasau itu terlihat membicarakan fenomena itu.
Selain itu, juga tampak anak-anak berenang dan main hujan saat itu. Saat ini ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, dan di sudut lainnya juga mencapai pinggang.(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca berita Tribun Batam lainnya di Google