Permintaan Khusus Pramugari Sriwijaya Air ke Ayahanda Sebelum Tugas Terakhir Kali

Ada permintaan terakhir pramugari Pesawat Sriiwjaya Air sebelum pergi bertugas dengan Pesawat SJ 182

Istimewa/Tribun Bali
Mia Trestiyani Wadu (kiri) bersama ayahnya - Kepergian Mia, pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu meninggalkan cerita 

TRIBUNBATAM.id -  Musibah jatuhnya Pesawat Sriiwjaya Air meninggalkan luka mendalam bagi keluarga.

Salah satunya adalah keluarga Pramugari, Mia Trestiyani Wadu.

Keluarga berkisah tentang permintaan terakhir Mia Trestiyani Wadu sebelum pergi bertugas dengan Pesawat SJ 182.

Sebagimana diketahui Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak sejak Sabtu (9/1/2021).

Pesawat jatuh disekitar perairan Pulau Seribu.

Sejumlah keluarga masih menunggu kabar terbaru dari pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan,

Kepergian Mia Trestiyani Wadu (23), pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu meninggalkan cerita tersendiri bagi keluarganya.

Sebelum kepergiannya bertugas, Mia sempat mengutarakan permintaan terakhirnya kepada orang tuanya.

Cerita ini disampaikan langsung oleh sang paman bernama Johny Lay.

Johny mengaku, sekitar dua minggu yang lalu, keponakannya itu berpesan kepada orang tuanya agar rumahnya dipersiapkan dan dibersihkan.

Mia berencana akan berlibur dan berkunjung ke rumah bersama teman-temannya di bulan Januari 2021.

Liburan ini untuk menggantikan libur Natal dan Tahun Baru.

Karena saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru, Mia tidak bisa pulang ke rumah.

“Dua minggu sebelumnya karena tidak bisa Natalan, Mia telepon orang tua, minta tolong bersihkan rumah dan persiapkan rumah karena libur mau ke rumah,” tutur Johny Lay kepada Tribun Bali, Minggu (10/1/2021).

Mia Trestiyani Wadu (kiri) bersama ayahnya - Kepergian Mia, pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu meninggalkan cerita.
Mia Trestiyani Wadu (kiri) bersama ayahnya - Kepergian Mia, pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu meninggalkan cerita. (Istimewa/Tribun Bali)

Pesan itu pun dilaksanakan orang tua Mia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved