VIRUS CORONA DI BATAM

Catat Warga Batam! Ini Dasar Hukum Jika Menolak Divaksin, Amsakar: Ada Denda

Soal vaksin corona, Wakil Wali kota Batam menyebut, tidak ada penolakan dari tenaga kesehatan termasuk penerima tahap pertama.

TribunBatam.id/Alamudin Hamapu
Catat Warga Batam! Ini Dasar Hukum Jika Menolak Divaksin, Foto Wakil Wali kota Batam Amsakar Achmad bersama Forkopimda melihat langsung vaksin corona yang masuk ke Batam lewat Pelabuhan Roro Telaga Punggur, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (13/1/2021). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kota Batam atau Pemko Batam menyiapkan sanksi bagi Warga Batam yang menolak untuk mendapat vaksin corona.

Wakil Wali kota Batam, Amsakar Achmad mengungkapkan hal itu saat menerima vaksin corona merek Sinovac di Pelabuhan Roro Telaga Punggur, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (13/1/2021).

Selain Kota Batam, vaksin corona mulai didistribusikan ke sejumlah kabupaten/kota lain di Provinsi Kepri.

Selain tenaga kesehatan, sejumlah pimpinan daerah dan tokoh agama akan mendapat vaksin corona pada tahap pertama.

"Untuk yang menolak sudah ada aturannya sesuai dengan undang-undang kekaratinaan dan denda," tegasnya, Rabu (13/1/2021).

Ia mengungkapkan, dasar untuk memberi sanksi bagi warga yang menolak untuk diberi vaksin corona telah diatur dalam UU Nomor 4 Tahun 1984 dan UU Nomor 6 nomor 2018.

Untuk vaksinasi tahap awal pada tenaga kesehatan Amsakar mengatakan sejauh ini para tenaga kesehatan tidak ada yang menolak untuk diberi vaksin corona.

Wakil Wali kota Batam Amsakar Achmad bersama Forkopimda melihat langsung vaksin corona yang masuk ke Batam lewat Pelabuhan Roro Telaga Punggur, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (13/1/2021).
Wakil Wali kota Batam Amsakar Achmad bersama Forkopimda melihat langsung vaksin corona yang masuk ke Batam lewat Pelabuhan Roro Telaga Punggur, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (13/1/2021). (TribunBatam.id/Alamudin Hamapu)

"Saat ini belum ada," Ujarnya pada Rabu (13/1/2021)

Amsakar mengatakan pemberian vaksin oleh pemerintah untuk kebaikan masyarakat sehingga tidak boleh ada penolakan.

"Semoga ini bisa memberikan angin positif bagi kita semua dari wabah ini," harapnya.

Pendapat Warga Tentang Vaksin Corona

Vaksin Covid-19 keluaran Sinovac berlabuh di Batam, siang ini, Rabu (13/1/2021).

Rencananya, ribuan dosis vaksin tersebut akan diberikan tahap pertama kepada para pejabat publik, tokoh masyarakat, serta tenaga kesehatan yang menjadi prioritasi vaksinasi.

Hadirnya vaksin tersebut menjadi awal bagi proses vaksinasi untuk seluruh masyarakat di Kota Batam dengan kriteria tertentu.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, vaksinasi akan dilakukan dalam empat tahap.

Tahap pertama dan kedua akan dilaksanakan pada bulan Januari 2021 - April 2021, sedangkan tahap ketiga dan keempat akan dijalankan pada sekitar bulan April 2021 - Maret 2022.

Akan tetapi, masyarakat Kota Batam tampaknya masih enggan menjalani vaksinasi Covid-19 karena berbagai alasan.

Baca juga: Putra Jokowi Enggan Ikut Vaksinasi Tahap Pertama, Gibran: Tidak, Terima Kasih

Baca juga: Ibu Negara Tidak Ikut Divaksin Covid-19 Bersama Jokowi, Ini Penjelasan Pihak Istana

Vaksin corona merek Sinovac tiba di Pelabuhan Roro Telaga Punggur, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (13/1/2021).
Vaksin corona merek Sinovac tiba di Pelabuhan Roro Telaga Punggur, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (13/1/2021). (TribunBatam.id/Alamudin Hamapu)

Salah satu warga Taman Asri, Sekupang, Batam, Neni (38) masih belum yakin dengan keamanan vaksin Sinovac.

"Saya kemungkinan besar menolak kalau divaksin, karena masih belum merasa aman," ujar Neni ketika diwawancarai pada Rabu (13/1/2021).

Neni juga mengakui, kendati pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sudah di depan mata, namun ia masih tetap waspada akan penyebaran Covid-19.

Dirinya menyatakan tidak akan melonggarkan protokol kesehatan meski sudah ada vaksin.

Sementara itu, seorang ibu rumah tangga, Elisa Bonowati (47), menyatakan siap untuk divaksin.

Wanita yang merupakan kader Posyandu Bougenville 11, Sekupang, ini bersedia divaksin apabila dirinya berhasil melalui pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

"Saya sih mau (divaksin), tapi karena kondisi tubuh, kayaknya nanti tunggu pemeriksaan aja.

Saya ada penyakit darah tinggi soalnya," jelas Elisa.

Elisa berharap pemerintah dapat mendorong uji coba vaksin secara ketat, agar teruji keamanannya.

Vaksin covid-19 akhirnya tiba di Batam melalui Pelabuhan ASDP, Roro Telaga Punggur, Batam, Rabu (13/01/2021) siang.
Vaksin covid-19 akhirnya tiba di Batam melalui Pelabuhan ASDP, Roro Telaga Punggur, Batam, Rabu (13/01/2021) siang. (TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING)

Menurutnya, jangan sampai vaksin yang dikeluarkan diuji secara terburu-buru, sehingga justru memberikan efek samping yang mengganggu kesehatan.

Warga lainnya yang tinggal di Mekar Sari, Sekupang, Batam, Tia Syahab (21), mengaku masih belum memahami seluk beluk vaksin Covid-19.

Kendati belum cukup yakin dengan keamanan vaksin serta efek sampingnya, namun Tia berharap vaksin setidaknya dapat mengurangi angka kematian.

"Jujur saya sebenarnya takut, dan saya nggak mau divaksin. Saya lebih memilih menjaga kesehatan dan berjaga jarak," ujar Tia.

Kurangnya informasi valid seputar vaksin Covid-19 memunculkan kecemasan tersendiri bagi masyarakat, menurut salah satu warga lainnya, Fitri Amelia (22).

Berkaca dari pengalamannya sendiri, Fitri sempat merasa was-was akan adanya program vaksinasi dari pemerintah, setelah ia membaca informasi yang simpang siur di sosial media.

Oleh karenanya, dibandingkan memproleh vaksin, Fitri lebih memilih menjaga kesehatan dan imunitas tubuhnya, serta mempersenjatai diri dengan protokol kesehatan guna mencegah paparan Covid-19.

Presiden Joko Widodo disuntik dosis pertama vaksin Covid-19 produksi Sinovac oleh vaksinator, Wakil Ketua Dokter Kepresidenan,  Prof Abdul Mutalib (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Penyuntikan perdana vaksin Covid-19 ke Presiden Joko Widodo tersebut menandai dimulainya program vaksinasi di seluruh Indonesia. (HO/SETPRES/AGUS SUPARTO)
Presiden Joko Widodo disuntik dosis pertama vaksin Covid-19 produksi Sinovac oleh vaksinator, Wakil Ketua Dokter Kepresidenan, Prof Abdul Mutalib (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Penyuntikan perdana vaksin Covid-19 ke Presiden Joko Widodo tersebut menandai dimulainya program vaksinasi di seluruh Indonesia. (HO/SETPRES/AGUS SUPARTO) (Kompas.com)

"Saya tidak akan menggunakan vaksin. Tapi sesuai kebutuhan saja, kalau sekarang sih saya masih merasa sehat," tambah Fitri.

Ia pun meminta pemerintah untuk menyosialisasikan secara jelas dan transparan terkait vaksin Covid-19 maupun prosedur vaksinasinya agar pengetahuan masyarakat lebih mendetail.

Fitri menilai, informasi dari pemerintah tersebut dapat meluruskan hoaks yang selama ini beredar di sosial media.

Vaksin Corona Masuk Batam

Vaksin Virus Corona akhirnya masuk ke Kota Batam.

Sebanyak 11.120 Vial vaksin corona merek Sinovac tiba di Pelabuhan RoRo Telaga Punggur, Rabu (13/1/2020) siang.

Wakil Wali kota Batam Amsakar Ahmad, Kapolresta Barelang Kombes Pol Yos Guntur, Dandim 0316/Batam Letkol Kav Sigit Dharma Wiryawan serta Kepala ASDP Arifuddin menerima secara simbolis vaksin yang tiba di pelabuhan.

"Vaksin yang telah tiba di Batam dari Pemprov Kepri sudah kami terima dengan baik tinggal diantar ke tempat penyimpanan," ujar Amsakar.

Amsakar mengatakan bahwa pihaknya bersama Forkopimda tingkat kota masuk pada tahap pertama vaksinasi.

Rencananya, vaksinasi itu akan digelar pada Jumat (15/1/2021) mendatang.

"Kami siap divaksin pada tahap pertama ini. Untuk tahap awal di kota ada 20 orang dari Forkopimda serta tokoh agama," ungkapnya.

Vaksin corona merek Sinovac tiba di Pelabuhan Roro Telaga Punggur, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (13/1/2021).
Vaksin corona merek Sinovac tiba di Pelabuhan Roro Telaga Punggur, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (13/1/2021). (TribunBatam.id/Alamudin Hamapu)

Amsakar mengatakan bahwa dengan kedatangan vaksin corona ke Kota Batam ini diharapkan bisa membawa angin segar serta menghilangkan diskrus terkait vaksin corona.

Amsakar mengatakan nantinya vaksin tersebut akan di simpan di instalasi farmasi Dinas Kesehatan kota Batam.

Nantinya akan di simpan di suhu 4 derajat hingga 8 derajat Celcius.

Amsakar mengatakan Pemko Batam untuk vaksinasi nantinya akan menyiapkan 18 rumah sakit baik daerah dan swasta. Sedangkan tenaga kesehatan ada 155 dokter dan lebih dari 1000 tenaga faksinator.

"Harapan kami, kedatangan vaksin diharapkan secara baik agar tidak ada diskusi macam macam karena MUI kan juga sudah oke, BPOM sudah oke juga.

Kami harap semua bisa menerima untuk kebaikan bersama. Pada intinya, kami sudah siap untuk melakukan vaksinasi," ujarnya.

Sekdaprov Kepri Soal Vaksin Virus Corona

Sekretaris daerah Provinsi Kepulauan Riau atau Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah mewakili Gubernur Kepri menyerahkan belasan ribu vaksin Corona yang dibagi untuk tiga daerah di Kepri.

Di antaranya untuk Batam, Tanjungpinang, dan Bintan.

Penyerahan vaksin Covid-19 tersebut dihadiri Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak, Kajati Kepri, Hari Setiyono, serta stakeholder lainnya.

Pada kesempatan itu, Sekda Kepri TS Arif Fadillah menyampaikan, proses awal hingga vaksin Covid-19 layak diberikan kepada penerima vaksin sudah melalui serangkaian ketat.

"Segala bentuk uji klinis hingga terbitnya halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta izin Badan Pengawasan Obat Makanan (BPOM)," ujarnya, Rabu (13/1/2021).

Arif menegaskan, artinya penerima vaksin Corona, baik tenaga kesehatan sampai ke masyarakat tidak perlu lagi ragu dengan vaksin tersebut.

Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), TS Arif Fadillah mewakili Gubernur Kepri menyerahkan belasan ribu vaksin Corona yang dibagi untuk Batam, Tanjungpinang, dan Bintan, Rabu (13/1/2021)
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), TS Arif Fadillah mewakili Gubernur Kepri menyerahkan belasan ribu vaksin Corona yang dibagi untuk Batam, Tanjungpinang, dan Bintan, Rabu (13/1/2021) (TRIBUNBATAM.ID/ENDRA KAPUTRA)

"Vaksin tersebut dipastikan aman dan efektif. Jangan ada keraguan lagi," tegas Arif.

Pada tahap pertama pendistribusian vaksin Corona ini, memang baru untuk tiga daerah di Kepri saja. Nanti pada Febuari mendatang akan menyusul pendistribusian ke daerah lain seperti Karimun, Lingga, Natuna dan Anambas.

Rencananya pada Kamis (14/1/2021), Pemprov Kepri akan memulai vaksinasi Corona terlebih dahulu.

"Mulai tenaga kesehatan, asisten kesehatan, tenaga penunjang hingga Forkompida, serta tokoh masyarakat akan mulai diberikan vaksinasi, termasuk saya," ucapnya.

Pantauan Tribunbatam.id, penyerahan vaksin Corona untuk Batam, Tanjungpinang dan Bintan itu dilakukan dengan penandatanganan berita acara.

Setelah itu Kajati Kepri, Hari Setiyono terlihat melepas pendistribusian vaksin pertama untuk Tanjungpinang bersama Sekda Kepri, TS Arif Fadillah dan unsur Forkopimda.

Pendistribusian vaksin di tiga daerah ini mendapat pengawalan ketat dari unsur TNI-POLRI.

Untuk distribusi vaksin Covid-19 ke Batam akan melalui jalur darat dulu, melintas ke Bintan. Setelah itu menggunakan transportasi laut Roro, berlayar menuju Batam.(TRIBUNBATAM.id/Alamudin/Hening Sekar Utami/Endra Kaputra)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved