Anak-anak Dilarang Keluar, Puluhan Buaya Muara Teror Warga Teluk Dalam Jambi saat Malam Hari
Puluhan buaya muara teror warga di malam hari Teluk Dawan, Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung, Provinsi Jambi
TRIBUNBATAM.id - Heboh fenomena penampakan buaya di malam hari. Warga melarang anak-anak mereka berkeliaran di sekitar sungai di daerah Teluk Dalam, Jambi.
Warga Kelurahan Teluk Dawan, Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung, Provinsi Jambi, diteror buaya muara berukuran raksasa.
Pasalnya, buaya raksasa ini berjumlah puluhan.
Teror buaya raksasa di Provinsi Jambi menjadi viral di media sosial.
Video viral itu memperlihatkan penampakan buaya ukuran besar yang mendadak di sungai
Terungkap fakta bahwa warga Kelurahan Teluk Dawan sudah bertahun-tahun was-was
akibat diteror buaya muara berukuran raksasa.
Ternyata buaya raksasa ini muncul setiap banjir datang, pada waktu siang maupun malam.
Mengerikannya lagi, buaya itu tidak sendirian akan tetapi jumlah diperkirakan puluhan.
Menurut informasi yang dihimpun, ukuran buaya beragam mulai dari 3 meter
sampai enam meter.
Jenisnya pun tidak satu melainkan ada buaya muara dan katak.
Sepanjang satu dekade terakhir, sudah tiga orang menjadi korban aksi penerkaman buaya
yang menimbulkan trauma kepada anak-anak dan menelan korban jiwa.
Warga resah, seolah itu kolam buaya.
Video berdurasi 1,57 menit memperlihatkan kemunculan buaya di sungai Kelurahan Teluk Dawan
sempat viral di media sosial tahun lalu.
Lokasi Kelurahan Teluk Dawan, hanya sepelemparan batu dari Kantor Bupati Kabupaten Tanjab Timur.
"Buaya sering muncul saat banjir. Warga resah.
Sungai itu seolah kolam buaya," kata Joni Iskandar,
warga Kelurahan Teluk Dawan melalui sambungan telepon, Kamis malam (15/1/2021).
Banjir datang, buaya muncul
Saat banjir melanda di wilayah ini, jumlah rumah yang terendam lebih dari 260 rumah.
Mulai dari RT satu dampai dengan lima.
Ada ratusan warga yang terdampak banjir dan diteror buaya.
Ukuran buaya begitu besar rata-rata panjangnya lebih dari enam meter.
Ada dua jenis yang muncul, yakni buaya muara dan katak.
Buaya ini muncul siang malam.
Kewaspadaan warga meningkat pada malam hari.
Anak-anak dilarang untuk keluar rumah.
Pemerintah sampai pasang spanduk bahaya buaya

Pemerintah baru memasang spanduk berukuran 120×100 cm di RT 01, terkait bahaya buaya.
Sementara titiknya kemunculan buaya ada banyak.
Junaidi warga Teluk Dawan lainnya, juga terus meminta pemerintah secara langsung maupun
media sosial, untuk mencari jalan keluar atas teror buaya raksasa tersebut.
Menurut dia, sudah ada korban meninggal dunia akibat banyaknya buaya raksasa di sungai,
yang merupakan anak Sungai Batanghari.
Teror-teror buaya di Teluk Dawan, ada yang tewas dimangsa
Pada Juli 2018 lalu, seorang bocah berusia 11 tahun nyaris tewas diterkam buaya
di Sungai Teluk Dawan tak jauh dari rumahnya.
Ibunya yang cekatan dengan gagah berani melawan buaya dan membuat anaknya
bebas dari gigitan buaya.
Teror buaya juga terjadi pada Maret 2012 lalu, buaya menewaskan Syamsul (62) warga Teluk Dawan.
Korban diserang buaya saat buang hajat di sungai. Mayatnya ditemukan warga 100 meter
dari lokasi kejadian.
Kejadian serupa juga memakan korban jiwa warga setempat, Samsuar (40) yang dimangsa
buaya saat mandi pada 2009 lalu.
BKSDA: lahan gambut memang habitat buaya
Sementara itu, Kepala BKSDA Jambi, Rahmat Saleh menuturkan akan menurunkan tim
ke lapangan terkait kemunculan buaya pada saat banjir merendam rumah penduduk
di Kelurahan Teluk Dawan.
Dia menjelaskan sungai-sungai yang berada di Teluk Dawan memang tempat
buaya berukuran besar.
Artinya kondisi alami sungai berawa dan berada di lahan gambut memang
habitat dari buaya.
"Buaya itu keluar karena sifat alaminya, untuk berkembangbiak atau mencari
makanan," tutup Rahmat.
(Kompas.com)
TONTON JUGA :