PENANGANAN COVID
Vaksinasi Corona di Batam, Selain Wali Kota, 3 Orang Penting Ini Belum Bisa Divaksin
Vaksinasi Corona di Batam diberikan secara simbolis kepada 20 pejabat & orang penting. Sayangnya, Wali kota Batam dan 3 lainnya gagal divaksin.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pelaksanaan Vaksinasi Corona di Batam secara simbolis digelar di Dataran Engku Puteri Batam Center, Kota Batam, Provinsi Kepri, Jumat (15/1/2021).
Di panggung Engku Putri, Batam Center, telah disediakan empat meja, yakni meja registrasi, meja screening dan meja observasi.
Peserta vaksinasi yang seluruhnya berjumlah 20 orang.
Satu per satu akan mendatangi meja pertama untuk melakukan registrasi.
Di meja registrasi, e-card atau kartu vaksin akan diperiksa dan didaftarkan dalam database vaksinasi. Setelah mendaftar, peserta akan melanjutkan ke meja screening.
Meja screening dipersiapkan untuk memeriksa kesehatan peserta vaksinasi.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan berupa pengecekan suhu tubuh, pemeriksaan gejala Covid-19, serta pemeriksaan penyakit bawaan.
"Peserta dengan penyakit jantung, diabetes, hipertensi atau alergi berat akan kami eksklusikan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi dalam sambutannya di acara Pencanangan Vaksinasi Covid-19.
Setelah lolos screening kesehatan, peserta akan langsung divaksin di meja vaksinasi. Kali ini, kemasan vaksin Sinovac berbentuk vial atau botol kecil berisi 1/2 cc.
Didi menambahkan, peserta vaksin jangan takut disuntik, karena jarum yang digunakan kecil, yakni berkapasitas 1 cc saja.
Apabila vaksinasi telah selesai, maka peserta dapat melanjutkan ke meja observasi.
Meja observasi disediakan untuk memantau kondisi fisik peserta pasca vaksinasi, apakah terdapat gejala alergi atau efek samping.
"Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada ditemukan gejala alergi yang berat. Paling efeknya adalah nyeri di tempat suntikan (lengan kiri), atau meriang saja," jelas Didi Kusmarjadi.

Kadinkes Batam, Didi Kusmarjadi mengimbau masyarakat agar tidak perlu ragu menjalani vaksinasi.
Kendati skema pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat Kota Batam masih panjang, namun Didi meyakinkan bahwa vaksin Sinovac yang dipergunakan saat ini memenuhi standar World Health Organization.
"Masyarakat jangan ragu, karena vaksin ini sudah dinyatakan halal, dan efikasinya sudah 66 persen lebih, melebihi standar WHO," ujar Didi, Jumat (15/1/2021).
Menurutnya, tingkat efikasi vaksin sesuai standar WHO harus melebihi 50 persen agar dapat efektif merangsang imunitas tubuh.
Selain itu, Didi menambahkan, hingga saat ini belum ada kasus alergi berat yang disebabkan oleh vaksin Covid-19 bermerk Sinovac tersebut.
Efek samping yang paling mungkin terjadi hanya berupa nyeri bekas suntikan, serta badan meriang.
Salah satu dokter Puskesmas Bulang, dr. Harri Fajri, yang menjadi vaksinator pada kesempatan Pencanangan Vaksin Covid-19, juga berpesan kepada para peserta vaksinasi, untuk senantiasa menjaga kondisi fisik.
Harri menjelaskan, peserta dapat berpotensi tidak lolos dalam pengecekan kesehatan akibat ukuran tensi yang tinggi. Sementara itu, tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh penyakit kronis, atau pun gaya hidup yang kurang sehat.

Dengan demikian, Harri menyarankan para peserta vaksinasi menjalani istirahat cukup selama satu hari sebelum divaksin. Selain itu, gaya hidup sehat seperti tidur 8 jam sehari, makan makanan bergizi seimbang dan rajin berolahraga juga dapat mencegah potensi darah tinggi.
"Mungkin sewaktu menjelang divaksin, ada rasa cemas dan deg-degan, nah ini bisa menyebabkan tensi tinggi. Maka dari itu sangat disarankan istirahat yang cukup sehari sebelum divaksin, minimal tidur selama 8 jam sehari," jelas dr. Harri Fajri.
Wali kota Batam Tak Jadi Divaksin
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menjadi orang pertama yang akan divaksin di Kota Batam.
Sebagai orang nomor satu di Batam, Rudi adalah peserta yang pertama menjalani registasi. Meja registrasi berhasil dilalui Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.
Akan tetapi, sesampainya di meja screening, Rudi harus dua kali menjalani pemeriksaan tensi, karena hasil pertama menyatakan, bahwa dirinya memiliki tekanan darah cukup tinggi.
Alhasil, Rudi pun mencoba menjalani pemeriksaan tensi untuk kedua kalinya. Di ukuran pertama,tensi yang diukur di lengan kiri dengan hasil 149.
Percobaan ulang pun dilakukan di lengan kanannya. Namun, hasil tensi di lengan kanan Rudi bahkan lebih tinggi yakni sekitar 170. Pemeriksaan kedua ini menggunakan tensimeter yang berbeda.

Pada akhirnya, Wali Kota Batam Muhammad Rudi pun gagal divaksin oleh karena tidak lolos pemeriksaan kesehatan.
Selain Wali kota Batam Muhammad Rudi, Ketua Apindo Kepri, Ir. Cahya, Kabag Binmas Polresta Barelang, Kompol Firdaus, dan Kepala Bea dan Cukai Batam, Susila Brata tidak bisa divaksin.
"Tadi pak Wali sudah diulang beberapa kali, masih belum bisa karena tensi tinggi," ujar Didi.
Perlu diketahui, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi telah menjalani tujuh kali pemeriksaan tensi.
Akan tetapi, dari seluruh hasil pengecekan tersebut, Rudi masih termasuk dalam kriteria eksklusi vaksinasi Covid-19.
Rencananya, para peserta yang gagal divaksin akibat tensi tinggi akan kembali mengulangi pengecekan kesehatan agar dapat divaksin di kemudian hari.
"Nanti akan kami ulang kembali, mungkin besok. Hari ini kami imbau peserta vaksinasi itu untuk beristirahat kembali, nanti setelah dicek tensinya di bawah 140, baru divaksin," tambah Didi.
Berbeda dengan Wali kota Batam Muhammad Rudi, Wakil Wali kota Batam Amsakar Achmad Kendati Wali Kota Batam, Muhammad Rudi belum dapat menjalani vaksinasi, namun Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad telah lolos melalui pemeriksaan kesehatan.

Dari pemeriksaan kesehatan, didapati dirinya memenuhi seluruh persyaratan kesehatan untuk divaksin. Suhu tubuhnya berada di angka 36,4 ⁰C, serta tensi 120/80 mmHg.
Ia mengaku proses pelaksanaan vaksinasi yang dijalaninya berjalan cukup lancar. Dirinya juga menyatakan tidak memiliki penyakit kronis apapun, sehingga dapat langsung disuntik vaksin.
"Tidak ada persoalan, rasanya seperti digigit semut saja," ujar Amsakar.
Setelah disuntik, ia pun dipersilakan melanjutkan prosedur menuju meja observasi. Di meja tersebut, Amsakar sempat ditanya gejala atau efek samping yang dirasakannya usai vaksinasi.
Akan tetapi, Amsakar mengaku tidak mengalami gejala apapun yang memberatkan. Ia menambahkan, demi kelancaran pelaksanaan vaksinasi, dirinya telah menjalani istirahat cukup sehari sebelumnya.
"Saya tidur cukup saja, semalam sekitar jam 11 sudah tidur, biasanya jam 1 sampe jam duaan," tambah Amsakar.
Cerita Vaksinator di Batam
Pelaksanaan vaksinasi pada Jumat (15/1/2021) berjalan cukup kondusif. Terdapat sedikitnya dua orang vaksinator yang bertugas pada acara yang dimulai sejak pukul 9:00 WIB tersebut.
Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menjadi orang pertama yang divaksin di Kota Batam. Adapun vaksinator yang melakukan vaksinasi kepada Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, adalah seorang dokter umum Puskesmas Bulang, dr. Harri Fajri.

Proses penyuntikan vaksin dilakukan secara singkat, kurang lebih tiga menit lamanya. Menurut dr. Harri Fajri, pelaksanaan vaksinasi kali ini berjalan lancar tanpa adanya kendala.
"Alhamdulillah kami rileks saja dan tidak gugup," ujar Harri.
Harri mengatakan, pelaksanaannya kali ini kurang lebih sama seperti vaksinasi yang selama ini dilakukan. Ia mengaku tidak merasa cemas atau gugup dalam menjalankan penyuntikan vaksin Sinovac tersebut.
"Insyaallah nggak ada kendala, sama kayak kita imunisasi pada balita. Kan dosisnya sama, 0.5 cc," jelasnya.
Pelaksanaan vaksinasi tahap pertama ini akan dilakukan sebanyak dua kali dalam selang waktu sekitar dua minggu. Akan tetapi, dr. Harri Fajri belum mengetahui apakah dirinya akan kembali ditunjuk sebagai vaksinator bagi para kepala daerah dan jajaran FKPD Kota Batam pada pengulangan vaksinasi kedua.
"Selanjutnya mungkin bukan saya yang memvaksin, karena harus stand by di puskesmas tempat saya bekerja," ujar Harri.

Berikut adalah nama-nama peserta vaksinasi secara simbolik yang diselenggarakan pada Jumat (15/1/2021):
1. Wali Kota Batam, H. Muhammad Rudi, S.E., M.M.
2. Wakil Wali Kota Batam, H. Amsakar Achmad, S.Sos., Msi
3. Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto S.H., M.H.
4. Danlanal Batam, Kolonel Laut (P) Sumantri Kuswandono, S.E., M.M.
5. Kabag Binmas Polresta Barelang, Kompol Firdaus
6. Dandim 0316 Batam, Letkol (Kav) Sigit Dharma Wiryawan, S.H.
7. Danyon Marinir 10/SBY, Letkol (Mar) Alim Firdaus, S.H., M.Tr Hanla., M.M.
8. Danyon Raider 136/TS, Letkol (INF) Dodiek Wardoyo
9. Danlanud Hang Nadim, Letkol PMB Iwan Setiawan
10. Sekretaris Daerah Kota Batam, H. Jefridin, M.Pd.
11. Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk
12. Ketua Apindo Kepri, Ir. Cahya
13. Dokter Perwakilan IDI Kota Batam, Dr. Suryati
14. Sekretaris MUI Kota Batam, Mohammad Santoso
15. Pendeta, Nurkiana Simatupang
16. Perwakilan Agama Buddha, Selly, Francesca
17. Pastor, Taruna Boy Sitepu
18. Perwakilan Agama Konghuchu, Tantimin S.H., M.H.
19. Perwakilan Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Kota Batam, dr. Hendra Surya Wijaya
20. Kepala Bea dan Cukai Kota Batam, Susila Brata.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google