Karena Kebijakan Privacy, Singapura Mulai Tinggalkan WhatsApp, Beralih ke Telegram dan Signal
Singapura mulai tinggalkan WhatsApp karena kebijakan privacy, mulai beralih ke Telegram dan Signal.
Namun pakar privasi mengatakan, ketidakpastian dan keraguan soal keamanan data akibat kebijakan yang baru akan membuat pengguna beralih ke aplikasi yang dinilai lebih aman.
Telegram mengaku memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif bulanan di minggu-minggu pertama Januari dan "25 juta pengguna baru bergabung dengan Telegram dalam 72 jam terakhir", lapor AFP.
Diketahui Whatsapp memiliki lebih dari 2 miliar pengguna.
Di Singapura, Telegram dan Signal naik di Apple App Store dan grafik Google Play berdasarkan banyaknya unduhan harian sejak Whatsapp mengumumkan kebijakannya yang baru.

Di Google Play, Signal berada di peringkat pertama aplikasi terpopuler pada Minggu lalu, di Singapura.
Padahal seminggu sebelumnya, Signal tidak termasuk di antara 100 aplikasi teratas, kata perusahaan analitik App Annie.
Versi iOS dari aplikasi tersebut mencapai posisi teratas pada 9 Januari untuk semua aplikasi iOS, padahal minggu sebelumnya tidak masuk dalam 1.000 yang teratas.
Adapun Telegram menduduki nomor dua di grafik aplikasi Google Play secara keseluruhan pada Senin, naik dari urutan ke-12 pada minggu sebelumnya.
Pada Selasa lalu, Telegram menjadi aplikasi terpopuler nomor dua di App Store, naik dari nomor 13 seminggu sebelumnya.
Beberapa pengguna yang beralih ke Telegram dan Signal mempermasalahkan kebijakan privasi Whatsapp yang baru.
Nyonya Sophia Ong (39), seorang guru swasta berpindah ke Telegram dalam seminggu terakhir.
Beberapa grup telah bermigrasi ke Telegram, walaupun dia masih mempertahankan akun WhatsApp-nya karena relasinya masih banyak menggunakan WA.
"Saya agak kesal, tapi beralih juga pada akhirnya karena tidak ada yang namanya makan siang gratis," katanya, mengacu pada aplikasi Whatsapp yang gratis.

Pengacara teknologi di Withers KhattarWong, Jonathan Kok mengatakan perubahan Whatsapp tidak mungkin melanggar UU Perlindungan Data Pribadi.
Sebab, menurutnya, Whatsapp sebelumnya telah memberi tahu penggunanya soal perubahan ini.