Politikus PDIP Ribka Tjiptaning Ngotot Tak Mau Divaksin Sinovac, Begini Nasibnya sebagai Anggota DPR
Ribka Tjiptaning makin jadi sorotan publik, setelah ia menolak ivaksin Covid-19, meski ia adalah politisi PDIP yang mendukung pemerintah
TRIBUNBATAM.id - Politikus PDIP Ribka Tjiptaning Ngotot Tak Mau Divaksin Sinovac, Begini Nasibnya sebagai Anggota DPR.
Nama dan sosok Ribka Tjiptaning makin jadi sorotan publik.
Sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan yang notabene partai pengusung Jokowi pada Pilpres, ia menolak kebijakan pemerintah soal vaksin.
Ia mengaku tak mau divaksin.
Pernyataan kontroversial itu ia sampaikan pada rapat kerja Komisi IX DPR.
Baca juga: Penyebar Hoaks Kebangetan, Mayor Sugeng Sehat Disebut Meninggal Divaksin Covid-19, TNI Bereaksi
Baca juga: Vaksinasi Corona di Batam Sentuh Hinterland, Polsek Galang Kawal Nakes Puskesmas Divaksin
Baca juga: CEK FAKTA : Mayor Sugeng Riyadi Meninggal Setelah Disuntik Vaksin, TNI-Polisi Buru Pembuat Hoa
Rapat digelar pada Selasa (12/1/2021) dan dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Pernyataan itu membuat Ribka Tjiptaning ramai disorot.
Banyak orang yang mendukungnya.
Saat itu, Ribka yang duduk di Komisi IX mengatakan dengan tegas dirinya tak mau menerima vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Baca juga: Sudah 6 Hari Jokowi Disuntik Vaksin Sinovac, Bagaimana Efek Sampingnya ke Tubuh Presiden?
Baca juga: Datang ke Pesta Setelah Divaksin, Polisi Sebut Raffi Ahmad Tidak Melanggar, Ini Alasannya
Baca juga: Raffi Ahmad Minta Maaf, Hadiri Pesta Usai Divaksin Covid-19, Polisi: Tak Ada Pelanggaran
Imbasnya, anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini digeser ke Komisi VII.
Komisi IX diketahui bergerak dalam bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan.
Sedangkan Komisi VII bergerak dalam ruang lingkup tugas di bidang energi, riset, serta teknologi.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Ribka Tjiptaning?
Wanita yang memiliki nama lengkap Ribka Tjiptaning Proletariyati itu ternyata merupakan seorang dokter.
Lahir di Yogyakarta pada 1 Juli 1959, Ribka merupakan lulusan S1 kedokteran Universitas Kristen Indonesia tahun 2002.
Baca juga: 7 Kali Cek Tensi Tetap Tak Bisa Divaksin, Walikota Batam HM Rudi Bakal Coba Lagi Besok
Baca juga: Pengalaman Wawako Batam Amsakar Achmad Disuntik Vaksin Corona, Seperti Digigit Semut
Baca juga: Vaksinasi Corona di Batam, Dinkes Sebut Warga Tak Perlu Daftar, Tandanya Dapat SMS
Dikutip dari dpr.go.id, ia lalu menempuh pendidikan Ahli Asuransi Kesehatan Universitas Indonesia.
Dalam kariernya sebagai dokter, Ribka pernah bekerja dokter di RS. Tugu Ibu Cimanggis dari 1990-1991.
Lalu menjadi dokter di Karya Bakti Kalibata dan Klinik Partuha Ciledug tahun 1991.
Kemudian menjadi dokter di Klinik Waluya Sejati Abadi Ciledug di tahun 1991-1992.
Selanjutnya menjadi dokter praktek di perusahaan Puan Maharani pada tahun 1992-2000.
Baca juga: Siapa Sebenarnya Sosok Ribka Tjiptaning? Videonya Viral di Media Sosial Usai Kritik Keras BPJS
Baca juga: Bukan Orang Sembarangan, Ribka Tjiptaning Ternyata Seorang Dokter, Simak Profilnya
Baca juga: Siapa Ribka Tjiptaning? Sosok Dokter Tolak Divaksin, Bukan Orang Sembarangan, Kini Posisi Digeser
Ribka Tjiptaning: Mending Jual Mobil
Sebelum menolak menerima suntikan vaksin, awalnya ia menyoroti kriteria usia penerima vaksin, antara 18 sampai 59.
Menurut Ribka, dirinya sedari awal tidak memenuhi kriteria tersebut, bahkan jika nantinya ada vaksin yang aman digunakan orang lanjut usia (lansia).
Baca juga: Pengakuan Tenaga Kesehatan Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Hal yang Dirasakan Setelah 2 Jam
Baca juga: Vaksinasi Corona di Batam, Dinkes Sebut Warga Tak Perlu Daftar, Tandanya Dapat SMS
Baca juga: Vaksinasi Corona di Batam, Dinkes Sebut Warga Tak Perlu Daftar, Tandanya Dapat SMS
"Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin,
maupun sampai yang 63 tahun bisa divaksin.
Saya sudah 63 nih, mau semua usia boleh tetap (saya tolak)," kata Riba Tjiptaning, dikutip dari Tribunnews.com.
Diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan sanksi denda Rp5 juta bagi warga yang menolak vaksin.
Menanggapi hal itu, Ribka mengaku lebih memilih membayar denda daripada dipaksa menerima vaksin.
Ia beralasan vaksin tahap pertama buatan Sinovac itu belum dapat dipastikan keamanannya.
Sebagai informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan vaksin buatan Sinovac sudah teruji secara klinis.
"Misalnya saya hidup di DKI, semua anak cucu saya dapat sanksi Rp 5 juta mending saya bayar, saya jual mobil kek," ungkit Ribka.
Baca juga: CATAT! Berikut 17 Kriteria Orang yang Tak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19, Termasuk Anda?
Baca juga: Pengalaman Kapolres Tanjungpinang Divaksinasi Corona: seperti Disuntik Biasa, Tak Apa-apa
Baca juga: Vaksinasi Corona di Batam, Selain Wali Kota, 3 Orang Penting Ini Belum Bisa Divaksin
"Bagaimana orang Bio Farma juga masih bilang belum uji klinis ketiga dan lain-lain," tambah politikus PDIP ini.
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasib Anggota Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning Setelah Menolak Vaksin Covid-19 Sinovac
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/anggota-fraksi-pdip-ribka-tjiptaning.jpg)