BATAM TERKINI

INGIN Tanya Alamat, Seorang Siswi di Batam Justru Jadi Korban Aksi Bejat Penjual Buah

Remaja berusia 14 tahun warga Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Batam, Kepri ini menjadi korban aksi bejat seorang pria, Jumat (15/1/2021) pukul 21.00 WIB

pexels.com
Remaja berusia 14 tahun warga Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Batam, Kepri ini menjadi korban aksi bejat seorang pria, Jumat (15/1/2021) pukul 21.00 WIB. Ilustrasi pencabulan 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Nasib malang dialami Bunga (bukan nama sebenarnya. Remaja berusia 14 tahun warga Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Batam, Kepri ini menjadi korban aksi bejat seorang pria, Jumat (15/1/2021) pukul 21.00 WIB lalu.

Kanit Reskrim Polsek Nongsa Iptu Sofyan mengatakan, remaja tersebut menjadi korban pencabulan.

Iptu Sofyan mengatakan, pelaku bernama Y (23) yang diketahui berprofesi sebagai penjual buah di daerah Cikitzu.

Saat ini pelaku sudah dimasukkan ke dalam bui dan sedang menjalani serangkaian penyidikan.

"Sudah, sudah (ditahan). Ini masih disidik," ujar Iptu Sofyan, Sabtu (23/1/2021).

Sementara itu, menurut pengakuan keluarga korban, peristiwa itu terjadi saat korban yang masih duduk di bangku SMP tersebut hendak membawa makanan ke rumah pelanggan menggunakan sepeda motor.

Bunga ditemani seorang anak berumur sekitar 9 tahun yang merupakan anak kerabat korban.

Karena kebetulan kakak korban jualan makanan di daerah Nongsa.

Baca juga: DERETAN Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Batam Selama 2020, Didominasi Kasus Pencabulan

Makanan itu, hendak dibawa ke rumah pelanggan di daerah Kompleks Perumahan Arira.

Atau sekitar 2 km dari lokasi tempat jualan ke Kompleks Perumahan Arira.

Setiba di sekitar lokasi Perumahan Arira, korban bersama temannya tadi kebingungan mencari nomor dan blok rumah pelanggan.

Kebetulan, pelaku Yudi berdiri di sekitar Fasilitas Umum atau Fasum Perumahan Arira di daerah itu.

"Lalu adek saya nanya ke laki-laki pelaku itu. Lalu laki-laki itu jawabnya blok rumah ini ada di belakang," katanya seraya meniru keterangan korban.

Korban pun, bergegas ke alamat rumah pelanggan sesuai petunjuk pelaku.

Setelah makanan diserahkan, korban hendak balik ke tempat jualan.

Namun tiba-tiba, hujan lebat mengguyur daerah perumahan itu.

Karena naik sepeda motor korban kembali ke Fasum.

Sementara pelaku masih berada di Fasum.

Setelah hujan reda, korban dan temannya hendak pulang.

Namun, pelaku menghalang-halangi korban.

Bahkan, kunci motor korban direbut paksa.

"Pelaku mengganggu dan memegang-megang tangan adik saya. Kayak dilarang-larang pergi gitu, lalu adik saya berontak janganlah bang," tambah kerabat korban yang enggan disebutkan namanya.

Tak hilang akal, pelaku mengatakan boleh kamu pergi tapi tolong temani membeli rokok sebentar dulu di daerah STC ini.

Karena tak berdaya, korban mengikuti kemauan pelaku.

Sementara anak kecil berumur 9 tahun temannya tadi, tinggal sebentar di Fasum.

"Lalu sebelum sampai ke STC, tiba-tiba stang sepeda motor korban yang dikendarai pelaku belok ke arah lokasi sepi. Adik saya nanya, kenapa belok bang. Sebentar buang air kecil. Eh, setelah turun bukan buang air kecil malah adik saya didorong. Lalu terjadilah peristiwa itu. Iya (layak hubungan suami-istri)," jelasnya. (Tribunbatam.id/Leo Halawa)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved