TAJIR Melintir! Gaji Bankir Ini Naik Rp 84,58 Miliar di Tengah Pandemi Covid-19

Kisah Bankir yang menerimak kenaikan gaji Rp 84,58 Miliar di tengah Pandemi Covid-19

FACEBOOK
Gaji Bankir Ini Naik Rp 84,58 Miliar di Tengah Pandemi Covid-19. Foto: Ilustrasi tumpukan uang rupiah 

TRIBUNBATAM.id, NEW YORK - Tak bisa dipungkiri, pandemi covid-19 telah membuat sejumlah negara mengalami resesi ekonomi.

Hal tersebut membuat sejumlah perusahaan melewati masa-masa sulit di tengah pandemi covid-19.

Tak sedikit perusahaan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya akibat dampak covid-19.

Mungkin bagi karyawan yang masih menerima gaji di tengah pandemi, patut bersyukur.

Sebab selain jumlah pengangguran meningkat, banyak orang kini berjuang mencari rezeki demi sesuap nasi.

Namun apa yang ada dibenak pikiran anda jika mendapat kenaikan haji fantastis di tengah pandemi?

Hal tersebut dialami, James Gorman seorang bankir sekaligus CEO Morgan Stanley.

Dilansir dari Kontan.co.id, James Gorman mengalami kenaikan gaji fantastis.

Yakni naik US$ 6 juta atau setara Rp 84,58 miliar.

Dengan tambahan itu, berarti Gorman menerima total gaji US$ 33 juta (setara Rp 465,2 miliar) untuk pekerjaannya tahun lalu.

Sekadar perbandingan, tahun 2019 Gorman menerima total gaji US$ 27 (setara Rp 380,6 miliar).

Morgan Stanley adalah salah satu perusahaan bank investasi dan layanan keuangan besar yang berkantor pusat di New York, Amerika Serikat.

Dewan Direktur Morgan Stanley mendasarkan keputusan tersebut pada rekor kinerja keuangan perusahaan pada tahun 2020 dan kemajuan Gorman dalam menerapkan strategi jangka panjang bank tersebut.

Di bawah Gorman, Morgan Stanley menghasilkan laba bersih US$ 11 miliar dibandingkan dengan US$ 9 miliar tahun lalu.

Dan keuntungan dari investasi saham sebesar 15,2% dibandingkan dengan 13,4% tahun sebelumnya.

Gormon juga merekayasa dua akuisisi back-to-back besar, yang dimiliki Eaton Vance dan E*Trade.

Untuk meningkatkan bisnis manajemen investasi dan brokerage Morgan Stanley.

Kompensasi Gorman terdiri dari empat bagian: gaji pokok US$ 1,5 juta; bonus tunai US$ 7,875 juta; bonus berupa saham yang ditangguhkan US$ 7,875 juta; dan penghargaan saham berbasis kinerja US$ 15,75 juta.

Namun demikian Dewan Direksi Morgan Stanley mensyaratkan bahwa 75% dari kompensasi insentif Gorman ditangguhkan selama tiga tahun.

Dengan tunduk pada pengembalian dana, dan untuk semua kompensasi dibayarkan dalam bentuk saham perusahaan.

Sementara itu CEO JPMorgan Chase & Co, bank pesaing Morgan Stanley, Jamie Dimon, tidak akan mendapatkan kenaikan gaji tahunan.

Meski begitu dia akan menerima US$ 31,5 juta pada tahun 2020, kata bank itu pada Kamis.

Daftar 5 Orang Paling Tajir di Indonesia

Minyak kelapa sawit atau CPO berkontribusi besar pada cadangan devisa Indonesia.

Dari kebun sawit pula, lahir orang- orang terkaya di Indonesia.

Mereka memiliki ratusan ribu hektar perkebunan kelapa sawit yang banyak terkonsentrasi di Pulau Kalimantan dan Sumatera.

Berikut daftar 5 orang paling tajir di Indonesia berkat sawit:

Baca juga: 5 Penguasa Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan Selatan, Biang Kerok Banjir?

1. Susilo Wonowidjojo

Susilo Wonowidjojo selama ini dikenal sebagai pemilik pabrik rokok Gudang Garam yang berbasis di Kediri, Jawa Timur.

Dia masuk ke bisnis perkebunan kelapa sawit lewat perusahaannya Makin Group.

Perusahaan sawit miliknya banyak terkonsentrasi di Provinsi Jambi dan Kalimantan Tengah lewat anak perusahaannya PT Matahari Kahuripan.

Bisnisnya juga merambah perkebunan cengkih untuk memasok bahan baku rokok.

Menurut Forbes, kekayaan pria berusia 65 tahun ini mencapai 6,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 94 triliun.

Baca juga: Sumber Uang Triliunan, Inilah 5 Tambang Batu Bara Raksasa di Kalimantan Selatan

2. Anthony Salim

Anthony Salim tak hanya dikenal dengan produk mie instan mereka, Indomie.

Kelapa sawit juga jadi penyumbang pundi-pundi kekayaan Grup Salim.

Bisnis kelapa sawit Anthony Salim dijalankan lewat perusahaannya Indofood Agri Resources Ltd.

Perusahaan sawit lain di bawah Grup Salim antara lain PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).

Generasi kedua keluarga Salim itu juga beberapa kali dinobatkan Forbes Indonesia sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan 5,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 76 triliun.

Dalam beberapa tahun terakhir, Grup Salim juga mengakuisisi banyak perusahaan kelapa sawit, sehingga luas kebun sawit yang dikelolanya semakin besar.

Baca juga: 8 Konglomerat Pemilik Bank Swasta Besar di Indonesia, BCA hingga Bank Mega

3. Martua Sitorus

Matua Sitorus sebagaimana dicatat Forbes memiliki kekayaan bersih sebesar 1,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 27,27 triliun (kurs Rp 14.356) dan menempatkannya di urutan 1.325 orang terkaya di dunia.

Bersama dengan Kuok Khoon Hong, Martua Sitorus mendirikan Wilmar pada tahun 1991.

Ketimbang di Indonesia, perusahaan ini memilih mencatatkan diri di Bursa Efek Singapura atau Singapore Stock Exchange (SGX).

Wilmar International Ltd pernah masuk sebagai perusahaan sawit terbesar dunia pada tahun 2018.

Saat baru awal berdiri, perusahaan ini memiliki kurang dari 10.000 hektar kebun kelapa sawit di Sumatera Utara.

Kemudian perusahaannya terus berkembang hingga ratusan ribu hektar dan memiliki banyak pabrik pengolahan minyak sawit.

Majalah Forbes bahkan menjulukinya sebagai Raja Minyak Sawit Indonesia.

Baca juga: Adu Harta Kekayaan 4 Konglomerat Pemilik Stasiun TV, Siapa Paling Tajir?

4. Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto adalah pemilik grup usaha Royal Golden Eagle International (RGEI) yang dulu dikenal sebagai Raja Garuda Mas yang berbasis di Singapura.

Sebelum sebesar sekarang, Sukanto memulai bisnisnya pada tahun 1967 sebagai pemasok suku cadang dan pengusaha di bidang jasa konstruksi untuk industri minyak.

Kelompok bisnis RGE, bergerak di berbagai industri di antaranya yang terbesar yakni industri kertas dan pulp oleh (Asia Pacific Resources International Holding Ltd atau APRIL), dan industri perkebunan Kelapa Sawit (Asian Agri dan Apical).

Dicatat Forbes, kekayaan Sukanto Tanoto mencapai 1,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 20 triliun dan menempatkannya di urutan 1.730 orang terkaya di dunia.

Baca juga: 4 Konglomerat Indonesia yang Miliki Bisnis Rumah Sakit Mewah, Salah Satunya Ada di Batam

5. Ciliandra Fangiono

Ciliandra Fangiono sempat beberapa kali masuk daftar orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes dengan usia yang terbilang sangat muda.

Di usianya yang baru 44 tahun, Ciliandra menempati posisi ke-23 orang terkaya Indonesia dengan usia paling muda pada tahun 2019 lalu dengan kekayaan Rp 19,3 triliun.

Sumber kekayaan terbesarnya berasal dari perkebunan sawit.

Dia merupakan generasi kedua yang mewarisi perusahaan sawit dari ayahnya, Martias.

Ciliandra merupakan CEO First Resources Ltd, perusahaan yang tercatat di bursa efek Singapura yang banyak menguasai ratusan ribu hektar lahan sawit di Indonesia.

First Resources sendiri dirintis ayahnya sejak dua dekade silam.

Perusahaan ini memiliki puluhan pabrik pengolahan sawit yang banyak tersebar di Sumatera dan Kalimantan.

(*)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Kontan.co.id

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved