Teka-teki Transaksi Luar Negari di Rekening FPI, Pengamat Singgung Modus Operandi 'Arab Spring'

PPATK menemukan transaksi lintas negara dalam rekening milik Front Pembela Islam

Tribun Lampung
Ilustrasi Rekening bank 

TRIBUNBATAM.id - Sebelumnya diketahui rekening FPI diblokir.

Terkait hal tersebut sempat menjadi sorotan publik hingga mendapat kritikan para pengamat politik.

Namun kini ditemukan fakta baru terkait rekening tersebut.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan transaksi lintas negara dalam rekening milik orang-orang yang terafiliasi dengan ormas Front Pembela Islam (FPI).

Polri seharusnya bisa mengungkap motif di balik aliran dana asing tersebut.

Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi mengatakan bahwa pendanaan dalam gerakan radikal, ekstrem,

dan terorisme di Indonesia selalu menjadi persoalan.

Ketika penulusuran secara digital semakin ketat, kelompok terorisme menggunakan jalur nondigital untuk transaksi.

Dia mengingatkan belum lama ini ada temuan uang dari kotak amal digunakan untuk mendanai kegiatan teroris.

Beberapa kelompok menggunakan sirkular funding atau pencucian uang.

Uang dikeluarkan terlebih dahulu dari dalam negeri, lalu diendapkan di luar negeri, kemudian kembali ke dalam negeri.

"Berkaca dari berbagai kasus pendanaan terhadap kelompok radikal, tindakan PPATK membekukan beberapa rekening FPI itu sudah tepat.

Karena memang ini modus operansi yang sering dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstrem kanan di Indonesia," kata Islah, Selasa (26/1/2021).

Islah kemudian memberikan contoh aksi Arab Spring yang membuat beberapa negara di Timur Tengah hancur-hancuran.

Hal itu ditengarai adanya aliran dana luar negeri dan keterlibatan negara-negara barat dalam

upaya menghancurkan beberapa negara Arab yang dipimpin orang-orang yang dinilai totalitarian.

Arab Spring merujuk istilah pada aksi pemberontakan di musim semi.

Pemimpin-pemimpin di Arab yang sangat karismatik dan disegani ditumbangkan, walaupun sebenarnya negaranya makmur.

Islah mencontohkan Muammar Khadafi saat memimpin Libya.

Dalam konteks Indonesia, analisis Islah, FPI bisa saja menjadi mesin curah, karena masih bisa bergerak di tataran normatif. Kemudian FPI seperti dispenser untuk pendanaan kelompok ekstrem.

Islah mengatakan, ada indikasi keterlibatan lembaga donasi dan beberapa orang top di Indonesia mendanai FPI.

Tapi modelnya berputar, dikeluarkan ke luar negeri, lalu kembali ke Indonesia. Menurut dia, model pendanaan Arab spring sudah mulai mengarah ke sana.

"Ya bagusnya dibekukan, sebelum dana yang di dalam itu dikuras. Memang seharusnya Polri dan

juga beberapa lembaga penegak hukum dan juga stakeholder, sudah harus bisa mentracing itu," tuturnya.

BACA JUGA BERITA TRIBUN LAINNYA DI GOOGLE NEWS:

TONTON YOUTUBE TRIBUN BATAM:

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ditemukan Transaksi Lintas Negara di Rekening yang Berafiliasi dengan FPI, https://jabar.tribunnews.com/2021/01/26/ditemukan-transaksi-lintas-negara-di-rekening-yang-berafiliasi-dengan-fpi?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved