SAHAM 2021

IHSG Anjlok, Ini Saham-saham yang Perlu Dicermati

IHSG Jumat 29 Januari 2021 ditutup melemah 1,96% di level 5.862,35, kemarin.

KOMPAS.COM
IHSG Jumat 29 Januari 2021 ditutup melemah 1,96% di level 5.862,35, kemarin. 

TRIBUNBATAM.id - IHSG Jumat 29 Januari 2021 ditutup melemah 1,96% di level 5.862,35, kemarin.

Nilai transaksi IHSG Jumat 29 Januari 2021 sebesar Rp 16,65 triliun.  

Volume transaksi saham mencapai 16,98 miliar saham dimana asing melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 921,72 miliar.

Pelemahan IHSG kemarin disebabkan dibebani beberapa sektor properti (-0,56%), industri dasar (-1,61%), manufaktur (-2,04%), infrastruktur (-2,15%), aneka industri (-2,17%), barang konsumsi (-2,31%), keuangan (-3,15%). 

Sektor saham yang masih  menopang laju indeks adalah sektor agriculture (+0,711%), pertambangan (+0,31%) dan perdagangan (+0,23%).                                    

Analis PT Erdikha Elit Sekuritas, Hendri Widiantoro menjelaskan, pelemahan IHSG kemarin disebabkan adanya aksi jual masif investor asing pada saham-saham big cap seprti BBRI dan BMRI.

Selain itu pelemahan IHSG dipicu rilisnya laporan keuangan kuartal IV 2020 dari beberapa emiten perbankan yang menunjukkan penurunan laba bersih yang cukup signifikan. 

Dimana, IHSG sempat mengalami penguatan kembali namun kembali turun setelah rilis laporan keuangan dari beberapa emiten perbankan. "Seperti yang kita ketahui, saham-saham perbankan merupakan salah satu yang mempunyai kapitalisasi besar dan cukup berpengaruh bagi laju IHSG," jelas Hendri dalam riset. 

Di saat saham-saham perbankan melemah maka IHSG juga berpotensi melemah. Ke depan, investor mencermati data ekonomi yang akan rilis seperti data Indeks PMI manufaktur Januari dari Amerika Serikat. 

Dimana konsensus trading economic menyebutkan PMI manufaktur AS akan mengalami pertumbuhan atau ekspansi. Data Indeks PMI Manufaktur zona Eropa juga akan dirilis dan diprediksi perlambatan namun tidak terkontraksi. 

Sedangkan, data tingkat pengangguran di Eropa akan mengalami peningkatan menurut prediksi Trading Economic.

Pelaku pasar juga memantau data ekonomi Jerman yang akan rilis data Indeks PMI Manufaktur untuk bulan Januari dari Jerman yang diprediksikan melambat namun tidak terkontraksi sedangkan data penjualan ritel Jerman akan berkurang dari sebelumnya. 

China juga akan dirilis data Indeks PMI Manufaktur untuk bulan Januari yang diprediksikan mengalami perlambatan namun tidak terkontraksi. 

Dan dari dalam negeri akan rilis Indeks PMI untuk bulan Januari yang diprediksikan tumbuh melambat namun belum memasuki fase kontraksi dan untuk tingkat Inflasi Indonesia bulan Januari MoM diprediksikan akan melambat begitu juga inflasi tahunan. 

Hendri memprediksikan, IHSG pada Senin 1 Februari 2021 secara teknikal akan bergerak melemah berada pada fase downtrend menguji level support mayor 5.854 disertai dengan volume transaksi yang relatif ramai. 

Asing dicatatkan melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 921 miliar. Indikator stochastic nampak berada pada area oversold berpotensi terjadi golden cross. 

Ini mengindikasikan IHSG sudah berada pada fase jenuh jual. Hendri melihat, IHSG pada Senin akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas pada range pergerakan 5.854 - 5.930. 

Adapun rekomendasi saham-saham yang perlu dicermati yaitu TKIM, MDKA, SCMA, LPPF, INDY, MEDC, MDKA. 

 
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved