Kapolri Listyo Sigit Prabowo Kutip Alquran Ayat Al Maidah dan Al Baqarah, Apa Maksudnya?
Kapolri Jenderap Listyo Sigit Prabowo kutip potongan ayat Al Maidah dan Al Baqarah saat bertemu pengurus pusat Muhammadiyah
Selain itu, lanjut Mu'ti, PP Muhammadiyah mendukung komitmen Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait pendekatan humanis dan merakyat dalam menangani serta mengatasi persoalan.

"Kami bahkan tadi mengusulkan tagline baru untuk Kapolri, yaitu Polisi Sahabat Umat," tutur Mu'ti.
Sementara, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, program moderasi beragama merupakan salah satu formula untuk menekan paham-paham radikal dan intoleransi dengan pendekatan lunak.
"Pemahaman tentang moderasi beragama tentunya jauh lebih bermanfaat daripada kita melakukan pendekatan-pendekatan yang bersifat hard (keras)," kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap sinergi antara Polri dan Muhammadiyah ke depannya dapat membantu program deradikalisasi.
Selain itu, PP Muhammadiyah diharapkan dapat mengajak umat muslim untuk taat terhadap protokol kesehatan, mengingat masih tingginya penambahan kasus Covid-19 di Indonesia.
Pada akhir pertemuannya dengan pengurus Muhammadiyah, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengucapkan salam dan "fastabiqul khoirat".

"Kami tutup dengan fastabiqul khoirot, wabillahitaufiq walhidayah, wassalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh," kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Mendengar ucapan mantan Kabareskrim Polri itu, para pengurus Muhammadiyah membalasnya dan bertepuk tangan.
Fastabiqul khairat juga menjadi semboyan dan dicantumkan dalam lambang Pemuda Muhammadiyah.
Fastabiqul khairat ini berarti 'berlomba-lombalah dalam kebaikan'.
Kalimat ini diambil dari surat Al Baqarah ayat 148 dan Al Maidah 48.
Al Baqarah 148: Wa likulliw wij-hatun huwa muwallīhā fastabiqul-khairāt, aina mā takụnụ ya`ti bikumullāhu jamī'ā, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīr
Al Maidah 48: Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn
Kemudian Mu'ti menyebut jika banyak orang Muhammadiyah di kepolisian.