Kopassus Permalukan Pasukan Elite Inggris di Hutan Kalimantan, SAS Kaget saat Bertempur Jarak Dekat
Satu personel pasukan elite Inggris, SAS tewas di tangan Kopassus dan menjadi korban SAS pertama di tangan tentara ASEAN saat kedua pasukan bertarung
Namun sepertinya rencana serangan tersebut diuntungan dengan kondisi cuaca.
Kebetulan malam itu hujan deras turun mengguyur wilayah Pos Mapu,
di mana bunyi hujan menyamarkan langkah kaki dan gerakan puluhan prajurit komando RPKAD yang mengatur posisi di sekitar pos tersebut.
Korps baret merah itu mengepung Pos Mapu dari tiga arah,
tim pun dipecah menjadi tiga kelompok.

Peleton pertama akan menjadi pembuka serangan sekaligus penarik perhatian.
Sementara kedua peleton lainnya akan bergerak dari samping/rusuk dan akan menjebol perimeter dengan bagalore torpedoes agar para prajurit RPKAD bisa masuk ke dalam dan melakukan close combat.
Pada jam 04.30 saat yang dinanti-nanti tiba, peleton tengah membuka serangan dengan menembakkan senapan mesin Bren ke posisi pertahanan musuh.
Segera setelah itu, dua peleton lainnya merangsek masuk dari kedua arah.
Serangan tiba-tiba ini membuat musuh kaget.
Baca juga: Debat Panas dengan Dandim, Eks Danjen Kopassus Beri Pesan Menohok untuk Gatot Nurmantyo
Belum reda kekagetan para tentara Inggris yang tak menduga,
mereka kembali dikejutkan dengan puluhan prajurit RPKAD yang dengan gagah berani masuk menerjang ke dalam pos.
Malam itu satu di antara pasukan terbaik di dunia ini tak menduga bakal mendapat serangan jarak dekat dari tentara baret merah Kopassus.
Malam itu jumlah pasukan yang ada di pos hanya sekitar 34 orang,
prajurit lain tengah berpatroli.

Sesuai perkiraan dari Kopassus yang telah melakukan pengamatan lapangan sebelumnya.
Hari itu memang 2/3 kekuatan meninggalkan pos, dan mengapa hari itu yang dipilih untuk hari penyerangan.
Beberapa prajurit Kopassus yang sudah masuk ke pos harus melakukan pertempuran jarak dekat yang menegangkan.
Dua prajurit Kopassus terkena tembakan dan gugur.
Namun rekan mereka terus merangsek masuk dan berhasil menewaskan beberapa tentara Inggris dan melukai sebagian besar lainnya.
Tentara Inggris yang tersisa hanya bisa bertahan sampai peluru terakhir mereka habis karena mereka telah terkepung.
Di antara yang terbunuh dalam pertempuran jarak dekat yang brutal tersebut adalah seorang anggota SAS.
Ini adalah korban SAS pertama yang tewas di tangan tentara dari ASEAN.
Pertempuran itu sendiri berakhir saat matahari mulai meninggi.
Prajurit RPKAD yang sudah menguasai sepenuhnya pos Mapu segera menyingkir karena mereka mengetahui pasukan Inggris yang berpatroli sudah kembali,
beserta bala bantuan Inggris yang diturunkan dari helikopter.
Sekembali di pos Balai Karangan, kompi B disambut dengan suka cita oleh rekan-rekannya.
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
SUMBER: INTISARI
(*)