Wanita Tewas Dihantam Tabung Gas, Suami Syok Karena Hari Itu Janjian Bertemu

Seorang wanita ditemukan tewas di warung Jalan By Pass Ngurah Rai, Betngandang, Sanur, Denpasar, Selasa (2/2/2021).

Editor: Eko Setiawan
wartakota
ilustrasi mayat wanita tewas setelah dihantam dengan menggunakan tabung gas 

TRIBUNBATAM.id |Bali - Seroang wanita tewas mergang nyawa setelah hantaman tabung gas mendarat di kepalanya.

Pelaku diduga dua orang dang kemudian kabur usai melakukan penganiayaan tersebut.

Diketahui, saat hal tersebut terjadi korban sedang berada di dalam kamar kos.

Sejauh ini, korban sudah diamankan dan pihak keluarga berharap polisi segera menangkap pelaku.

Seorang wanita ditemukan tewas di warung Jalan By Pass Ngurah Rai, Betngandang, Sanur, Denpasar, Selasa (2/2/2021).

Ia diduga tewas seteleh dihantam tabung gas.

Ini Syarat dan Ketentuan dari Mendikbud tentang Penerimaan Siswa Baru Masa Pandemi Covid Tahun 2021

Pernikahan Ayu Ting Ting dan Adit Jayusman Dibatalkan, Wedding Organizer: Bukan Diundur

Cara Simpan Dark Chocolate yang Benar, Bisa Awet sampai 1 Tahun

Sang suami mengaku syok mendengar kabar istrinya tewas mengenaskan.

Korban diketahui bernama Sri Widayu (48), asal Banyuwangi, Jawa Timur .

Korban ditemukan tak bernyawa setelah terjadi keributan di kamar kos, kemudian diketahui dua pria dan seorang perempuan langsung tancap gas meninggalkan lokasi kejadian.

Korban diketahui adalah pedagang makanan, ia diduga meninggal dunia setelah digebuk menggunakan tabung gas.

Kasus ini terjadi pada Selasa (2/2) sekitar pukul 20.30 Wita di Warung Barokah Jalan By Pass Ngurah Rai, Nomor 438, Betngandang, Sanur, Denpasar.

Namun, baru dilaporkan pada Rabu (3/2) pukul 03.00 Wita.

Menurut keterangan Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi, korban meninggal dunia di dalam kamar kos dengan kondisi luka pada bagian kepala.

"Diduga korban dipukul menggunakan tabung gas sehingga kening dan kepala belakang alami luka serius," ujarnya, Rabu (3/2).

Berdasarkan keterangan saksi Nurbadri (40) kepada polisi, sekitar pukul 20.30 Wita dirinya mengaku mendengar suara ribut-ribut di kamar kos korban.

Terdengar ada suara yang mengatakan 'sudah empat bulan kamu' namun terpotong dan tidak jelas suara lainnya.

Saat keluar dari kamar, Nur melihat ada dua orang laki-laki dan seorang perempuan berkerudung memakai sepeda motor warna merah langsung tancap gas ke arah utara sambil berboncengan.

Saksi langsung memanggil manggil korban, namun tidak ada jawaban dari korban.

Nur kemudian menghampiri kamar korban dan terlihat saat itu pintu kamar korban sudah terbuka.

"Saksi kemudian menghubungi pemilik kos untuk mengecek kondisi korban didalam kamarnya. Saat dicek, ternyata korban sudah terlentang di lantai kamar dengan kondisi kepala berdarah," terang Sukadi.

Saat ini Polsek Denpasar Selatan dan Polresta Denpasar melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari pelaku dan motif pembunuhan ini.

Polisi masih mengumpulkan alat bukti dan keterangan saksi.

Suami Syok

Sementara suami korban, Suwarno (53), mengaku syok saat mengetahui istrinya meninggal dengan kondisi mengenaskan.

Ditemui di RUSP Sanglah, kemarin, Suwarno menyatakan tidak mengetahui kejadian itu secara langsung. Saat peristiwa tragis itu terjadi, ia tengah keliling berjualan nasi jinggo.

"Saya baru tahu kejadiannya pukul 21.00 Wita (Selasa malam, red). Saya dikasih tahu oleh tuan rumah lalu saya kelokasi kejadian, kok sudah ada garis polisi," ungkapnya.

Suwarno berujar terakhir kali bertemu dengan istrinya pada Selasa sore sekitar pukul 15.00 Wita.

"Dia (korban, red) kan berjualan kripik, saya bantu jual daganganya, saat itu tidak ada pesan apa-apa," terang dia.

Suwarno dan istri diketahui sudah pisah ranjang selama tiga tahun.

"Tapi saya masih komunikasi dan membantu dia membuat kripik," ungkap dia.

Dari hasil pernikahannya, mereka dikaruniai dua orang anak. Yang pertama bernama Yudi (27) dan seorang anak yang masihkecil.

"Dia (korban) tinggal sendiri disini, sedangkan saya kos di Sanur, sama anak yang paling besar. Satu masih kecil di Banyuwangi sama orangtua," ujarnya didampingi anak pertamanya.

Pria yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur, itu menyebut dirinya dan anak pertamanya sering ketempat kontrakan korban yang telah dihuni selama dua tahun.

Suwarno menyebutkan selama ini korban tidak pernah bercerita mengenai apapun kepada dia, termasuk masalah pribadi.

"Agak tertutup sama saya. Pas tahu informasi ini ya saya terkejut, padahal kejadian tadi malam."

"Pagi tadi saya sempat jualan keliling, pulang maunya ambil payung (di TKP). Anak juga sempat bilang suruh tengok ibu," tuturnya lirih.

Anak korban sempat mengaku merasakan sesuatu kurang mengenakkan sehingga meminta bapaknya mendatangi sang ibu.

Suwarno mengaku sedih dan menyayangkan ada orang yang tega menghabisi nyawa korban.

"Ya selama ini baik-baik saja, saya tahu temannya juga banyak. Tapi kok ada sampai begitu, saya juga gak ngerti," ucapnya terheran.

Ia pun berharap pelakunya segera tertangkap."Ya mudahan-mudahan pelakunya cepat ditangkap dan diproses," tandasnya.

Selanjutnya, Suwarno akan membawa jenazah istrinya ke Banyuwangi untuk dikuburkan.

(TribunBali.com, Firizqi Irwan)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kasus Pembunuhan di Bali, Wanita Banyuwangi Tewas Dihantam Tabung Gas, Suami Syok dan Ungkap Ini

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wanita 48 Tahun Ditemukan Tewas, Diduga Dihantam Tabung Gas, Suami Kaget dan Ungkap Hal Ini

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved