Satu Keluarga Seniman Dibantai, Mayat Tergeletak di Kamar Terpisah, Polisi: Dibunuh Saat Tidur
Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre menuturkan, ART di rumah korban yang datang untuk bekerja disana awalnya curiga karena pintu pagar sudah
Merujuk dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), keempat korban diduga dihabisi pada Kamis dini hari saat semuanya sudah tertidur.
Indikasi itu bisa dilihat dari luka yang ada di tubuh korban.
"Keempat korban ini dianiaya, terbukti dengan adanya lebam di tubuh korban yaitu di kepala, dan keempat korban ini hampir sama lebamnya di kepala, mengeluarkan darah dari hidung dan mulut," kata Rongre.
Adapun motifnya diduga karena dendam.

Sebab, tak ditemukan adanya barang berharga korban yang hilang.
"Jadi kesimpulan kami, ini adalah dendam yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban," ucapnya.
Selain mengamankan barang bukti berupa kaos, baju, handphone, hingga CCTV, pihak kepolisian juga telah memeriksa sejumlah saksi.
Diharapkan dalam waktu dekat, pelaku pembunuhan dapat segera tertangkap.
Peristiwa pembunuhan tersebut membuat gempar warga sekitar Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota.
Pasalnya, warga selama ini mengenal Anom dan keluarganya sebagai sosok yang baik di masyarakat.
Anom Subekti yang berusia 60 tahun itu adalah seniman di Rembang dan merupakan pengelola sanggar seni Padepokan Seni Ongko Joyo.
"Kalau di lingkungan, setahu saya baik-baik saja, enggak ada masalah," ucap Penjabat (Pj) Kepala Desa Turusgede, Raslim.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kamis Dinihari Berdarah di Rumah Seniman Rembang, Empat Orang Dihabisi Saat Tertidur