CUACA KEPRI HARI INI
CUACA Anambas Hari Ini, Tinggi Gelombang 2,5 Meter, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Cuaca Anambas, khususnya tinggi gelombang diprediksi 2,5 meter hari ini. BMKG Kelas III Tarempa mengeluarkan peringatan dini cuaca.
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Kelas III Tarempa memprediksi tinggi gelombang di sekitar perairan Anambas mencapai 2,5 meter.
Ketinggian gelombang laut di Anambas sebelumnya diprediksi mencapai 4 hingga 6 meter.
Kondisi ini berdampak pada sejumlah transportasi laut yang terhambat.
Tidak hanya feri, KMP Bahtera Nusantara 01 dari Tanjunguban, Kabupaten Bintan tujuan Pulau Matak terpaksa membatalkan perjalanannya karena kondisi laut yang tak kondusif untuk pelayaran.
Meski tinggi gelombang di Anambas diprediksi menurun, namun BMKG Kelas III Tarempa memberikan peringatan dini cuaca.
"Waspada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai angin kencang dalam waktu yang singkat," ucap Kepala BMKG Kelas III Tarempa, Sirajul Munir, Senin (8/2/2021).
BMKG memprediksi kondisi Cuaca Anambas diprakirakan berawan hingga hujan ringan pada pagi hingga siang hari.
Kemudian sore hari kondisi Cuaca Anambas diprediksi berawan di seluruh Anambas.
Semntara malam hari hingga dini hari cerah berawan.
Adapun suhu udara antara 24 hingga 30 derajat Celcius.
Sementara tingkat kelembapan udara berkisar antara 70 sampai 90 persen.
Saat ini ketinggian gelombang di wilayah perairan Utara dan Selatan Anambas 2,5 meter, dengan kecepatan angin 5 sampai 30 kilometer per jam.
KMP Bahtera Nusantara 01 Gagal Berlayar
Kapal Motor Penumpang atau KMP Bahtera Nusantara 01 menunda pelayarannya dari Tanjunguban ke Pulau Matak, Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Selasa (2/2/2021).
KMP Bahtera Nusantara 01 ini dijadwalkan akan berangkat dari Tanjunguban Rabu (3/2/2021) menuju Matak.
• Info Cuaca Kepri Besok, BMKG Ingatkan Potensi Hujan pada Siang, Malam dan Dini Hari
• KMP Bahtera Nusantara 01 Gagal Berlayar ke Anambas, BMKG Prediksi Gelombang 4 Meter

Kemudian pada Kamis (4/2/2021) kapal ini akan melanjutkan perjalanan dari Matak ke Tanjung Uban kembali.
Namun, akibat kondisi cuaca di laut yang kurang kondusif untuk berlayar, kapal tidak bisa sampai ke Matak dan kembali ke Uban.
"Kapal tidak meneruskan perjalanan menuju Midai, Penagi dan lainnya.
Semoga info ini bisa disampaikan ke masyarakat yang akan berangkat," ucap pesan singkat agen KMP Bahtera Nusantara 01 kepada TribunBatam.id, Selasa (2/2/2021).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Anambas sebelumnya memprediksi kondisi cuaca di perairan Kepulauan Anambas sejak tanggal 1 Februari hingga 3 Februari 2021.
Mereka memprediksi ketinggian gelombang mencapai 4 meter.
Tidak hanya BMKG, Pemkab Anambas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga mengimbau para pengguna transportasi laut agar memperhatikan kondisi keadaan cuaca saat ini.

"Waspada potensi angin kencang dengan kecepatan 25 knot yang dapat meningkatkan tinggi gelombang," ujar Kepala BMKG Kelas III Tarempa, Sirajul Munir.
Hingga 3 Februari 2021 pengguna transportasi laut diimbau tidak memaksakan pelayaran melaut jika kondisi cuaca tidak memungkinkan.
Pejabat Bingung Kembali ke Anambas
Gagal berlayarnya KMP Nusantara 01 bukan yang pertama.
Kapal ini sebelumnya pernah menunda pelayarannya Kamis (7/1/2021).
Semula KMP Bahtera Nusantara 01 akan berlayar dari Tanjunguban ke Anambas.
Namun gagal berangkat. Kepala Disdukcapil Kepulauan Anambas, Agus Basir yang menjadi penumpang kapal itu mengatakan, sejak Rabu (6/1/2021) sore sekira pukul 18.00 wib, ia sudah berada di dalam kapal KMP Bahtera Nusantara 01.
"Rencananya kapal itu akan berangkat pukul dua dini hari, tapi kita disuruh turun semua.
Barang-barang sudah dimasukkan ke kapal," ucap Agus saat dihubungi melalui sambungan telepon, pada Kamis (7/1/2021).
Ia memilih menggunakan transportasi KMP Bahtera Nusantara 01 karena transportasi kapal Ferry cepat yang sebelumnya ia naiki putar balik.

"Takut saya naik Ferry kalau angin kencang begini, nanti seperti kemarin kita putar balik. Gelombang kencang juga," tuturnya.
Dari informasi Agus, penyebab kapal gagal berlayar karena ada kerusakan yang belum diketahui. Alhasil, ia memutuskan untuk kembali pulang.
"Katanya ada yang rusak, jadi kami seluruh penumpang disuruh turun semua. Bukan saya saja, ada juga Camat Siantan, dan kita tak jadi berangkat ke Matak," ungkapnya.
Hingga kini, ia belum tahu akan menggunakan transportasi apa untuk balik ke Kepulauan Anambas. Sebab, saat ini cuaca sedang tidak bersahabat.(Tribunbatam.id/Rahma Tika)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google