Rabu Malam, Planet Mars Kedatangan Tamu dari Bumi, Pesawat Luar Angkasa China
Perjalanan menuju Mars yang pertama kali dilakukan oleh China ini telah menempuh jarak hampir 500 juta kilometer selama tujuh bulan
TRIBUNBATAM.id - Satelit Tianwen-1 milik China diketahui sudah berhasil memasuki orbit planet Mars pada Rabu (10/2/2021) malam waktu China.
Perjalanan menuju Mars yang pertama kali dilakukan oleh China ini telah menempuh jarak hampir 500 juta kilometer selama tujuh bulan.
Tianwen-1 berhasil mencapai orbit elips Mars sekitar 400 kilometer dari planet tersebut.
Setelah ini Tianwen-1 akan melakukan beberapa penyesuaian jalur orbit sebelum akhirnya menentukan lokasi yang tepat untuk mendarat di Mars.

Pendaratan dijadwalkan akan dilakukan antara bulan Mei dan Juni.
Dengan misi ini, China menjadi negara keenam di dunia yang telah mengirim pesawat ruang angkasa ke orbit di sekitar Mars, menyusul Uni Soviet, AS, Badan Antariksa Eropa, India, dan UEA.
China juga tercatat sebagai negara ketiga yang berhasil mencapai Mars pada misi pertamanya setelah India dan UEA.
Dilansir dari Global Times, misi Mars pertama UEA yang bernama "Hope" juga telah berhasil memasuki orbit Mars pada hari Selasa (9/2/2021) malam.
Hope akan mempelajari atmosfer dan cuaca planet.
Sama seperti Hope, Tianwen-1 juga akan memeriksa bentang alam dan melakukan survei permukaan Mars, terutama kelayakan tempat pendaratan yang telah ditetapkan sebelumnya.
China meluncurkan Tianwen-1 pada 23 Juli 2020 lalu.
Pesawat ini dirancang untuk mengitari orbit, melakukan pendaratan, sekaligus misi penjelajahan.
Song Zhongping, ahli luar angkasa China kepada Global Times berharap Tianwen-1 bisa meletakkan dasar yang signifikan untuk misi penerbangan menuju Mars di masa mendatang.
Jika berhasil, panduan misi Tianwen-1 juga diharapkan bisa menjadi acuan untuk mengumpulkan sampel tanah di Mars bahkan membawa manusia ke planet merah tersebut.
China luncurkan kapal patroli terbesar, siap ditugaskan di Selat Taiwan
ILUSTRASI. Upaca peluncuran kapal patroli China Haixun 06 pada hari Senin (8/2). Haixun 06 merupakan kapal patroli terbesar yang akan ditugaskan di Selat Taiwan.
Dalam rangka peluncuran kapal patroli baru, China Shipbuilding Industry Corp (CSIC) mengadakan upacara pada Senin (8/2/2021).
Kapal patroli maritim terbesar milik China ini akan ditugaskan di Selat Taiwan.
Menurut China, Selat Taiwan merupakan wilayah yang memiliki risiko kecelakaan lalu lintas yang tinggi.
Wilayah laut ini menjadi fokus pengawasan Kementerian Transportasi China.
Kehadiran kapal patroli besar di Selat Taiwan ini diyakini dapat membantu China untuk menjaga kedaulatan laut teritorialnya di tengah konflik dengan Taiwan.
Dilansir dari Global Times, kapal patroli terbaru dengan seri Haixun 06 memiliki bobot 5.560 ton.
Kapal ini dirancang oleh Institut 701 CSIC yang ada di bawah pengawasan Administrasi Keselamatan Maritim di Provinsi Fujian.
Upacara peluncuran digelar di galangan kapal Wuchang Shipbuilding Industry Group Co Ltd yang terletak di kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Kapal patroli tersebut memiliki panjang total 128,6 meter, lebar 16 meter, dan tinggi sekitar 7,9 meter.
Dengan bobot ribuan ton, kapal Haixun 06 disebut mampu melesat dengan kecepatan 20 knot.
Soal daya tahan, kapal patroli ini bisa berlayar sejauh 10.000 mil laut dan juga dapat berpatroli di laut selama 60 hari tanpa perbekalan tambahan.
Nantinya Haixun 06 akan digunakan untuk mengatur perairan Selat Taiwan, mencegah polusi, serta menangani insiden maritim yang memang kerap terjadi di kawasan tersebut.
Administrasi Keselamatan Maritim juga menjelaskan bahwa Haixun 06 memiliki peran khusus untuk mengawasi pertukaran lintas selat dan menjaga kedaulatan maritim nasional.(*)
BACA BERITA LAIN TRIBUN BATAM DI GOOGLE NEWS
TONTON YOUTUBE__TRIBUN BATAM.ID :
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Pesawat ruang angkasa Tianwen-1 milik China berhasil memasuki orbit Mars dan China luncurkan kapal patroli terbesar, siap ditugaskan di Selat Taiwan.