ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Jumat, 12 Februari 2021: 'Dengarkan Suara Tuhan-mu'
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Jumat, 12 Februari 2021 mengingatkan umat Katolik untuk Dengarkan Suara Tuhan.
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin

Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM – Doa, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Jumat, 12 Februari 2021 mengingatkan umat Katolik untuk Dengarkan Suara Tuhan.
Kisah kelicikan ular dalam bacaan pertama menyadarkan umat beriman bahwa godaan dari kepintaran bisa menghasut orang ke jalan yang salah.
Wanita yang tergoda oleh bujuk rayu ular adalah simbol dari mereka yang mudah terpengaruh oleh hasutan orang lain.
Lebih dari itu, orang jenis ini merupakan kumpulan mereka yang tidak membuka hati untuk suara Tuhan yang hadir dalam hatinya.
Umat beriman kemudian diingatkan oleh pemazmur bahwa dosa manusia akan mudah diampuni Allah jika manusia selalu mendengarkan suara-Nya.
Nah, Yesus dalam mujizat-Nya, menyebuhkan mata orang yang buta dan telinga orang yang tuli. Karena Dia ingin manusia lebih mendengar suara-Nya kemudian mewartakan Sabda-Nya.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Kamis, 4 Februari 2021: Yesus Selalu Jadi Andalan

Bacaan Pertama: Kejadian Bab 3: ayat 1 – ayat 8
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah.
Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui,
bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.
Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia,
dan suaminyapun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang;
lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah,
yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Rabu, 3 Fabruari 2021: Yesus Saja Pernah Ditolak

Mazmur Tanggapan: Mazmur 32:1-2.5.6.7
Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni.
· Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
· Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.
· Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya.
· Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Senin, 1 Februari 2021: Kebenaran, Yesus vs Legion

Bait Pengantar Injil: Kisah Para Rasul Bab 16: ayat 14b
Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
Bacaan Injil: Markus Bab 7: ayat 31 – ayat 37
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus :
Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.
Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu,
lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya: Terbukalah!
Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga.
Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang dan berkata:
“Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Kamis, 28 Januari 2021: Yesus Pelita Hatimu

Renungan
“Dengarkan Suara Tuhan-mu”
Kepintaran atau kecerdikan itu kerap membuat orang tidak mau mendengarkan orang lain; dia hanya ingin apa dia pikirkan itu benar.
Kadang kepintaran juga membuat orang tergoda untuk mempengaruhi orang lain agar mengikuti apa katanya; dia mau semua yang dia katakan selalu lebih benar.
Ular dalam bacaan pertama menyimbolkan kepintaran dan kelicikan yang kerap disalah-gunakan untuk memperdayai orang.
Godaan akibat kepintaran dan kelicikan tersebut kemudian disembuhkan oleh Yesus dalam mujizat-Nya kepada orang yang bisu dan tuli.
Mujizat menyembuhkan orang yang bisu dan tuli itu merupakan simbol betapa Yesus menghendaki agar telinga dan mulut dipakai secara benar.
Telinga hendaknya dipakai untuk mendengarkan suara Tuhan dan mulut digunakan untuk mewartakan Sabda Allah.
Karena itu, dengarkanlah suara Tuhan-Mu maka engkau akan mewartakan secara benar sabda-Nya kepada dunia. Amin.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Sabtu, 23 Januari 2021: Hatimu Rumah Bagi Yesus

Doa
Ya Tuhan Yesus, Engkau tahu kami sering mau menang sendiri dan tidak mau mendengarkan orang lain.
Kami mohon, bantulah kami agar bisa memanfaatkan telinga dan mulut kami untuk mendengarkan suara-Mu dan mewartakan Sabda-Mu.
Sebab, Engkau Tuhan dan pengantara kami yang hidup bersama Allah Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)