ANAMBAS TERKINI
Remaja di Anambas Terombang Ambing di Laut 1,5 Jam di Pantai Jemaja, Gabus Jadi Pelampung
Remaja di Anambas bernama Rahmalia ini diselamatkan TRC BPBD Kecamatan Jemaja dibantu warga di sekitar pantai dekat Bandara Letung.
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Niat berenang di pantai malah berujung petaka.
Ini yang dialami Rahmalia saat berenang di sekitar pantai Bandara Letung Pulau Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kamis (11/2) sekira pukul 4 sore.
Remaja di Anambas 15 tahun itu berenang ketika kondisi arus laut sedang kuat.
Ia terombang ambing di laut hingg 1,5 jam lamanya dengan mengandalkan gabus yang ia jadikan pelampung.
Kondisinya sempat mengalami hipetermia.
Kini kondisinya berangsur membaik setelah mendapat perawatan di RSUD Pulau Jemaja.
Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau TRC BPBD Kecamatan Jemaja, Iskardi yang dikonfirmasi mengatakan, korban berenang saat kondisi cuaca tidak kondusif.
Ia sempat terbawa arus sekira 20 menit berenang di pantai itu.
"Rekannya bernama Linda melempar gabus ke arahnya sebagai pelampung.
Linda lalu menghubungi rekannya yang lain Anggi untuk bisa menghubungi bantuan.
Jaraknya lebih kurang 100 meter dari tepi laut," ungkapnya kepada TribunBatam.id, Jumat (12/2/2021).
Ia mengimbau untuk leibih waspada dan ekstra hati-hati, terlebih saat kondisi cuaca di laut yang tidak menentu seperti di Anambas.
Basarnas Tanjungpinang Gerak ke Batam
Basarnas Tanjungpinang bergerak ke Pantai Tanjung Piayu Laut, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Mereka bergerak setelah mendapat informasi ada warga yang diduga terseret arus laut di Batam.
Kepala Basarnas Tanjungpinang, Mu'min Maulana mengatakan, informasi tersebut mereka terima sekira pukul 13.05 WIB.
Maulana telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan pencarian serta menindaklanjuti informasi tersebut.
• Hendak Selamatkan Keponakan, Ediyanto Malah Terseret Arus, Hingga Malam Korban Belum Ditemukan
• FAKTA Warga Batam Hilang Terseret Arus di Pantai Tanjung Piayu, Basarnas Perluas Pencarian
"Orang dalam pencarian itu diketahui bernama Ediyanto berumur 38 tahun," ungkapnya, Minggu (7/2/2021).
Ia menceritakan, dari informasi yang diterima Basarnas Tanjungpinang, korban bersama keluarganya berlibur ke Pantai Tanjung Piayu Laut.
Pada saat itu keponakan korban hampir terseret arus.
Ediyanto pun bergegas menyelamatkan sehingga keponakannya selamat.
Sayang, upaya itu diduga berakhir nahas.
Ediyanto diduga terseret aur laut dan hingga kini belum ditemukan.
Insiden Laut di Anambas
Musibah sebelumnya dialami Nelayan Tradisional Anambas, Provinsi Kepri.
Kapal pompong milik nelayan asal Palmatak tenggelam, Kamis (14/1/2021) sekira pukul 07.30 WIB.
Kapal tersebut diketahui milik warga Desa Putik bernama Azman.
Ia ditemukan pada koordinat N.03 26 59 E. 106 22 20, 2 mil dari laut.
Insiden Laut di Anambas ini, setidaknya merupakan kasus kedua selama dua minggu terakhir di Januari 2021.
Empat nelayan Desa Batu Belah, Kecamatan Siantan Timur, Anambas akhirnya ditemukan setelah dikabarkan hilang pada Jumat (8/1/2021) lalu.
Para nelayan itu ditemukan Tim SAR dalam kondisi selamat.
Empat nelayan tersebut masing-masing Widi sebagai nakhoda, dan Yanto, Putra, dan Uwen sebagai Anak Buah Kapal (ABK) diketahui melaut sejak 4 Januari 2021.
Lebih kurang seminggu mereka berada di tengah laut, ditambah lagi kondisi cuaca di Kepulauan Anambas yang cukup ekstrem, dengan cuaca dan gelombang tinggi.
Akhirnya Tim SAR turun mencari empat nelayan yang hilang kontak tersebut.
Dilematis pilihannya memang. Antara nyawa jadi taruhan, atau dapur tak mengebul karena tak mendapat hasil tangkapan.
Kondisi cuaca ekstrem apalagi saat musim utara seperti sekarang, membuat nelayan tradisional Anambas berpikir dua kali untuk melaut.(TribunBatam.id/Rahma Tika/Endra Kaputra)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/remaja-di-anambas-terseret-arus-di-pantai-jemaja.jpg)