HUMAN INTEREST
KISAH Panten si Anak Pulau, Tinggalkan Sekolah Demi Mencari Nafkah, Kini Mimpi Jadi Kiper Timnas
Kisah Panten si anak pulau bisa menjadi inspirasi agar tak pantang menyerah dalam menghadapi keterbatasan dalam hidup ini. Simak kisahnya berikut ini.
Penulis: Ichwan Nur Fadillah | Editor: Tri Indaryani
BATAM, TRIBUNBATAM.id – Pria muda ini bernama Panten. Orang-orang pulau biasa memanggilnya dengan sebutan Panter.
Akan tetapi, dia tak terlalu mempersalahkan hal itu. Bagi Panten, setiap orang memiliki cara tersendiri untuk lebih dekat.
“Tak tahu juga bang. Orang lebih sering panggil saya dengan sebutan Panter. Mungkin biar akrab,” ujar Panten polos dengan logat Melayu khasnya kepada TRIBUNBATAM.id saat ditemui di salah satu keramba daerah Pulau Setokok, Kota Batam, Minggu (14/2/2021) lalu.
Seperti kebanyakan masyarakat hinterland di Batam, Panten dibesarkan oleh seorang ayah yang berprofesi sebagai nelayan.
Sedangkan ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa.
Lahir di Pulau Kertang, Kecamatan Galang, 20 tahun lalu, Panten terlihat seperti anak pulau kebanyakan.
Memiliki wajah tegas, badan kokoh, dan badan sedikit gelap akibat sering melaut.
“Hitam manis bang,” katanya.
Sekilas, Panten tampak tak terlalu istimewa. Dia pendiam dan tak terlalu suka untuk membuka obrolan. Tatapannya sangar.
Kesangarannya pun didukung dengan rambut yang sedikit kekuningan usai diwarnai.
Jika tak menyelami cerita dan cita-citanya, banyak orang akan berpikiran negatif tentang Panten.
“Saya hanya lulus SD bang. Sekarang sibuk melaut untuk cari kepiting, ikan, dan gonggong. Kalau dapat nanti dijual hasil tangkapannya,” ungkap Panten memulai cerita tentangnya.
Baca juga: KISAH Nurita Sinaga, 26 Tahun Membelah Lautan Naik Pancung Demi Menyelamatkan Siswa Putus Sekolah
Jauh di relung hatinya, Panten tak ingin jenjang pendidikannya terputus begitu saja. Tapi apa mau dikata, nasib berkata lain.
“Kalau kemarin itu, sekolah masih bayar bang. Orangtua tak sanggup bayar dan saya pun tak mau merepotkan,” kenangnya.