Santi Menangis di Fraksi PDIP, Gadaikan HP dan KTP untuk Makan 2 Anak, Hidup Sulit di Masa Pandemi

Dengan berurai air mata Santi Marisa menceritakan terpaksa menggadaikan KTP dan HP miliknya untuk menyambung hidup di masa-masa sulit pandemi corona

surya.co.id/nuraini faiq
Santi Marisa bersama anaknya menangis di Fraksi PDIP DPRD mengadukan kondisinya yang menggadaikan apa saja untuk makan 

Suaminya, Toha Mustofa, biasa bekerja serabutan jadi kuli proyek.

Baca juga: Meski Sepi Aktivitas, Angkasa Pura Beri 750 Paket Sembako untuk Warga Tanjungpinang Terdampak Corona

Selama pandemi tidak adalagi pekerjaan.

Kehadiran Santi di ruang fraksi itu mengejutkan Achmad Hidayat, tenaga ahli Fraksi PDIP.

Pembagian sembako dari Yayasan Moggallana Indonesia dan Beverly hotel Inn ke warga di Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (21/4/2020). Ilustrasi
Pembagian sembako dari Yayasan Moggallana Indonesia dan Beverly hotel Inn ke warga di Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (21/4/2020). Ilustrasi (TribunBatam.id/Ian Pertanian)

Achmad yang juga Wakil Sekertaris DPC PDIP Surabaya ini bisa merasakan kesedihan warga yang tiap hari tinggal di Jalan Gresikan, Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari ini.

Sambil menyertakan dua anaknya yang masih usia SD dan TK, Santi tidak henti-hentinya sesenggukan.

Dia mengaku sudah tidak punya apa-apa lagi.

HP satu-satunya yang juga untuk media daring sekolah anaknya terpaksa digadaikan untuk makan.

Sudah ada beberapa bulan suami Santi tidak lagi bisa menafkahi dirinya bersama dua anaknya.

Baca juga: VIDEO - Dampak Corona, Pria Ini Banting Setir Jual Bumbu Dapur Pakai Kostum Superhero

Baca juga: Bersama PSMTI, Kapolres dan Danlanal Gunakan Motor Bagi Sembako ke Warga Lingga Terdampak Corona

"Gurunya menanyakan kenapa Cantika (anak pertama) tidak mengerjakan tugas hingga sebulan lebih.

Saya sedih dan malu.

Soalnya HP saya gadaikan dan belum bisa kami tebus," ucap Santi lirih.

Sejumlah warga mendatangi Yayasan Darul Mukmin untuk mengambil bantuan paket bahan pokok, Jumat (8/5/2020). Ilustrasi
Sejumlah warga mendatangi Yayasan Darul Mukmin untuk mengambil bantuan paket bahan pokok, Jumat (8/5/2020). Ilustrasi (TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Anak pertamanya itu sekolah di SDN Kapasan V. Santi berniat meminjam HP tetangga tapi harus masuk grup sekolah.

Saat ini, Santi makin bingung karena untuk makan saja susah. Tak ada lagi jasa kuli bangunan untuk suaminya.

Hampir semua barang-barang di rumahnya habis digadaikan.

Tidak hanya HP, sejumlah pakaian sampai Kartu Keluarga (KK) pun sudah masuk Pegadaian.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved