SELEB TERKINI

Kena Covid-19, Autoimun Bisa Beratkan Ashanty, Dokter Tirta Sarankan Ini ke Istri Anang Hermansyah

Kesehatan Ashanty drop setelah positif Covid-19 dan harus dilarikan ke rumah sakit, Jumat (19/2/2021). Dokter Tirta sarankan hal ini

TRIBUNBATAM.id - Kesehatan Ashanty drop setelah positif Covid-19 dan harus dilarikan ke rumah sakit, Jumat (19/2/2021).

Kondisi istri Anang Hermansyah itu belum stabil.  

Vindyka, asisten Ashanty, mengabarkan istri Anang Hermansyah itu dilarikan ke rumah sakit.

Selama sepekan ini kondisi Ashanty tidak stabil.

"Kondisi bunda (Ashanty) tujuh hari ini sedang naik turun. Sekarang lagi intensif dirawat di rumah sakit," tulis Vindyka lewat akun Instagram @ashanty_ash, dikutip Kompas.com, Sabtu (20/2/2021).

Sang manajer juga meminta masyarakat tidak memercayai kabar yang belum terverifikasi berkait Ashanty.

“Tolong teman-teman di luar sana jangan percaya berita yang simpang-siur. Mari kita sama-sama berdoa agar Bunda bisa segera sembuh,” tulis Vindyka lagi.

Baca juga: Ashanty Semakin Drop, Tulis Wasiat hingga Ingin Liburan Bareng Krisdayanti

Ashanty dinyatakan positif Covid-19 pada 15 Februari lalu setelah mengalami beberapa gejala dan menjalani tes Swab PCR.

Tidak hanya ia seorang, ketiga anaknya, Aurel, Azriel dan Arsy juga positif Covid-19.

Sejak saat itu mereka isolasi mandiri di rumah.

Kondisi yang dialami Ashanty mendapat perhatian Dokter Tirta

Dokter Tirta meminta agar Ashanty menjadi perhatian utama karena memiliki autoimun yang bisa menjadi resiko pemberat Covid.

Melansir kanal YouTube STARPRO Indonesia pada Kamis 18 Februari 2021, Dokter Tirta memberikan nasihatnya.

"Saya sudah wanti-wanti, hati-hati sama prokes karena swab antigen rutin itu nggak menjamin kita aman dari covid, apalagi mbak Ashanty punya Autoimun," ungkap Dokter Tirta.

Seperti diketahui, penyakit Autoimun adalah kondisi dimana sistem imun dalam tubuh menyerang tubuh itu sendiri.

Cipeng, panggilan akrabnya juga mengatakan bahwa kasus Covid-19 di kediaman Ashanty merupakan cluster keluarga.

"Itu namanya cluster keluarga mbak, berarti ketularannya dari orang luar terus keluarga," katanya.

Dokter yang juga seorang pengusaha ini mengatakan bahwa Ashanty harus terus dipantau agar penyakit dideritanya tidak semakin parah.

"Mbak Ashanty kan punya Autoimun, jadi mbak Ashanty harus dikontrol terus," tuturnya.

Tak hanya itu, ayah dua anak ini juga menyebutkan bahwa dengan adanya Autoimun ini akan memberatkan istri Anang Hermansyah.

"Untuk mbak Ashanty saya kira lebih secure untuk merawat dia, jadi harus lebih ditanya terus. Karena ada penyakit Autoimun yang jadi faktor beresiko pemberat Covid," pungkasnya. 

Apa itu Autoimun?

Tahukah kamu apa itu penyakit autoimun?

Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.

Padahal sistem kekebalan seharusnya melindungi diri dari kuman, seperti bakteri dan virus. Ketika ada bakteri atau virus yang masuk, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi untuk menyerang bakteri atau virus tersebut.

Melansir dari Kompas.com, Kamis (18/2/2021), umumnya, sistem kekebalan dapat membedakan sel asing dengan sel kita sendiri.

Namun pada penderita autoimun, sistem kekebalan justru keliru menyerang sel tubuh kita sendiri karena menganggapnya sebagai benda asing.

Menurut dr. Hendra Gunawan, dr., Sp.PD, penyakit autoimun ini merupakan penyakit kronis eksaserbatif. Artinya ada suatu saat pasien dalam fase remisi (aktivitas penyakit rendah) dan sebaliknya ada suatu saat pasien dalam fase flare up (aktivitas penyakit tinggi).

Panduan dari IRA (Indonesian Rheumatology Association) menyebutkan, pasien autoimun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit infeksi, termasuk infeksi virus.

Hal ini karena umumnya pasien autoimun memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah, yang disebabkan oleh obat-obatan yang bersifat immunosuppresant atau menurunkan kekebalan tubuh.

Obat-obatan tersebut digunakan untuk mengontrol penyakit autoimun.

Prosedur pengobatan Covid-19 pada pasien autoimun

Dr. Hendra menuturkan, tatalaksana Covid-19 pada pasien autoimun, secara umum pengobatannya ditujukan untuk mengatasi infeksi Covid-19, namun harus disesuaikan dengan aktivitas penyakit pasien pada saat itu.

“Dokter harus mengetahui dulu, apakah penyakit autoimun yang diderita pasien sedang berada dalam kategori remisi atau flare up (aktivitas penyakit tinggi),” kata dr. Hendra kepada Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Sesuai dengan rekomendasi terbaru dari ACR (American College of Theumatology version 3), jika pasien autoimun dalam fase remisi/aktif dan tidak ada kecurigaan Covid-19, maka pengobatan dapat dilanjutkan.

“Namun jika pasien ada riwayat paparan terhadap virus covid-19 atau masuk kriteria suspect maupun probable, maka tergantung jenis pengobatan sebelumnya, ada yang bisa tetap dilanjutkan ada yang harus dihentikan hingga 2 minggu untuk observasi,” jelas dr. Hendra.

“Atau 7-14 hari bebas gejala pasca infeksi Covid-19 pada kasus terkonfirmasi dengan gejala ringan - sedang, atau 10-17 hari bila pasien dinyatakan konfirmasi Covid-19 namun tanpa gejala klinis,” imbuhnya.

Sementara itu, ia melanjutkan, pada pasien autoimun dengan infeksi Covid-19 gejala berat, keputusan memulai obat-obatan terkait autoimun diputuskan sesuai pemeriksaan dan pertimbangan klinis dari dokter

Selain treatment obat, dr. Hendra mengingatkan pentingnya untuk selalu menjaga diri dengan menerapkan protokol 5M, yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman minimal 1,5-2 M, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Begitu juga pada pasien yang melakukan isolasi mandiri, tetap lakukan protokol kesehatan 5M, jaga kesehatan dengan minum cukup, makan makanan bergizi, olah raga teratur, dan mengonsumsi obat autoimun sesuai dengan anjuran dokter yang merawat.(*)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Kompas.com dan Tribunnewsmaker

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved