PENCURIAN KAPAL TONGKANG LINAU 133
Kronologi TNI AL Tangkap 5 Pencuri, Beraksi di Kapal Tongkang Linau 133 di Selat Singapura
Kapal TNI awalnya mendeteksi ada aktivitas 2 speadboat yang sedang bersandar di kapal dan terlihat orang di sana sedang memindahkan material barang
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kronologi TNI AL Tangkap 5 Pencuri, Beraksi di Kapal Tongkang Linau 133 di Selat Singapura.
Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmada I (Danguskamla Koarmada I), Laksma TNI Yayan Sofiyan mengatakan, KRI Siwar-646 yang dikomandani Mayor Laut (P) Anugerah saat melaksanakan patroli di Traffic Separation Scheme (TSS) arah Timur sekitar Perairan Karang Banteng, Kepulauan Riau melihat dua speadboat merapat ke TK Linau 133 dan terlihat tiga orang naik ke atas tongkang tersebut, Minggu (21/2/2021).
Setelah memergoki kejadian tersebut, KRI Siwar - 646 bermanuver mendekat ke TB Danum 50/TK Linau 133, dan mendapati pelaku menurunkan barang dari tongkang ke perahu.
"KRI Siwar-646 menangkap 5 pelaku kriminal saat melakukan pencurian di laut terhadap kapal Tongkang Linau 133 (TK Linau 133) berbendera Malaysia," kata Yayan saat konferensi pers di Dermaga Lanal Batam, Senin (22/2/2021).
Ia menceritakan, berawal pada saat di perairan Karang Banteng, KRI Siwar - 646 mendeteksi adanya aktivitas 2 speadboat yang sedang bersandar di kapal TK Linau 133 dan terlihat mereka sedang memindahkan material barang- barang secara ilegal.
Baca juga: BREAKING NEWS - Mencuri di Kapal Tongkang Linau 133, Lima Orang Dibekuk TNI AL
Baca juga: TEREKAM CCTV, Pencurian Handphone di Bengkong Indah Swadebi Batam, Pelaku Bawa Senjata Tajam
Melihat hal itu, jajaran TNI- AL segera mendekati kapal tersebut dan langsung melakukan interogasi.
Setelah dikembangkan, terbukti dan tertangkap tangan ke lima orang tersebut sedang melaksanakan aktivitas pencurian. Sehingga pelaku langsung ditangkap dengan alat bukti berupa 2 unit perahu dan besi seling kurang lebih 150 kg yang diduga hasil barang curian.
"Situasi seperti ini sangat merugikan kita terutama kurangnya kepercayaan para pengguna laut domestik maupun internasional terhadap keamanan laut kita," ujar Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmada I itu.
Yayan membeberkan, bisa dibayangkan selama tahun 2020 saja ada 65.839 kapal yang melintas di Selat Malaka dan Selat Singapura.
Seandainya 20 persen saja dari 65 ribu tersebut melakukan aktivitas seperti lego jangkar atau aktivitas lain, tentunya hal tersebut akan memberikan devisa yang luar biasa serta memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi Indonesia.