Breaking News

ROHANI KRISTEN

APA Itu Rabu Trewa dan Perbedaannya dengan Hari Rabu Abu dalam Tradisi Gereja Katolik

APA Itu Rabu Trewa? Dalam tradisi Gereja Katolik ada dua Hari Rabu selama masa Prapaskah: ada Hari Rabu Abu dan ada juga Hari Rabu Trewa.

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
ISTIMEWA
ILUSTRASI - Prosesi Semana Santa di Larantuka 

Editor: Thomm Limahekin

TRIBUNBATAM.id, BATAM – APA Itu Rabu Trewa? Dalam tradisi Gereja Katolik ada dua Hari Rabu selama masa Prapaskah: ada Hari Rabu Abu dan ada juga Hari Rabu Trewa.

Hari Rabu Abu merupakan hari pertama di mana seluruh umat Katolik mulai memasuki masa puasa atau Prapaskah.

Sedangkan Rabu Trewa adalah hari sebelum seluruh umat Katolik masuk dalam permenungan Tri Hari Suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Kudus.

Rabu Trewa merupakan tradisi mengenang  saat-saat di mana Yesus ditangkap dan diarak sebelum kemudian disalib.

Baca juga: APA Itu Telur PASKAH? Ini Maknanya Bagi Umat Katolik pada Hari Kebangkitan Yesus Kristus

ILUSTRASI - Telur Paskah 1
ILUSTRASI - Telur Paskah 1 (ISTIMEWA)

Di daerah dengan mayoritas Katolik yang menjunjung tinggi tradisi gereja, Rabu Trewa selalu dimaknai dengan melakukan aksi membunyikan bunyi-bunyian.

Bunyi-bunyian menyadarkan seluruh umat Katolik bahwa keesokan harinya mereka mulai memasuki hari-hari perkabungan.

Mereka akan hadir bersama Yesus yang menderita, disalibkan dan wafat di kayu salib untuk menebus dosa manusia.

Di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, misalnya, Rabu Trewa selalu dimanfaatkan oleh anak-anak dan remaja untuk turun ke jalan.

Mereka membawa benda-benda yang bisa mengeluarkan bunyi dan membuat suasana menjadi riuh.

Namun, sebelumnya seluruh umat Katolik biasanya akan merayakan perayaan ekaristi dan melantunkan lamentasi atau ibadah ratapan.

Baca juga: APA Itu Lilin Paskah? Inilah Maknanya Bagi Umat Katolik Saat Rayakan Kebangkitan Yesus Kristus

ILUSTRASI - Telur Paskah 2
ILUSTRASI - Telur Paskah 2 (ISTIMEWA)

Sesudah Rabu Trewa, umat Katolik akan memasuki Hari Kamis Putih. Hari ini diperingati sebagai saat di mana Yesus mengadakan makan bersama dengan para murid-Nya.

Setelah itu, umat Katolik memasuki Hari Jumat Agung. Hari ini dimaknai oleh umat Katolik sebagai saat Yesus diadili, disiksa, digiring ke Gunung Golgota.

Di atas gunung ini, Yesus disalibkan dan lambungnya ditikan dengan tombak sampai meninggal.

Jumat Agung mengantar seluruh umat Katolik kepada Sabtu Santo atau Sabtu Kudus. Hari ini dimaknai oleh umat Katolik sebagai saat Yesus berada di dalam makam.

Keesokan harinya seluruh umat Katolik memasuki Hari Minggu Paskah yang diperingati sebagai Hari Kebangkita Yesus dari Alam Maut. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved