Awalnya Ketawa-ketawa, Ekspresi 5 ABG yang Joget di Tengah Jalan jadi Sorotan Waktu di Kantor Polisi

Kelima ABG yang joget di tengah jalan dipanggil polisi hingga membuat surat pernyataan

IST
Muda-mudi Joget Tiktok 

TRIBUNBATAM.id -  5 muda-mudi seakan mencorong nama warga Jawa Timur, karena joget Tiktok mereka di zebra cross traffic light.

Mereka dengan senang hari joget bersama di depan pengendara yang tengan berhenti saat lampu merah menyala.

Joget Tiktok mereka tersebut, ikut diabdikan oleh pengguna jalan, lalu disebarkan di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di zebra cross kawasan Brigjend Katamso, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Setelah viral, kelima muda-mudi itu ditangkap.

Kelima orang tersebut yakni Lukman (21),Tamara (20), Agus (21),Hilda (17) dan Syaiful (19).

Kelima muda-mudi itu Kamis siang (25/2/2021) dipanggil ke Polres Lumajang untuk membuat surat pernyataan tak mengulangi aksi tak terpuji tersebut.

Kasatlantas Polres Lumajang AKP Putu Angga Feriyana mengatakan, tindakan preventif tersebut dilakukan sebab aksi mereka dinilai menganggu kenyamanan pengguna jalan.

”Tidak semestinya zebra cross digunakan untuk melakukan hal konyol, mangkannya kami panggil diberi arahan,” ujar Angga, kamis (25/2/2021).

Lima ABG itu, lanjut Angga, dipanggil ke Polres Lumajang guna diberi pengarahan bahwa membuat konten di traffic light merupakan tindakan tidak sepatutnya dilakukan.

Sebab aksi mereka dinilai bisa memecah konsentrasi pengendara yang bisa menyebabkan terjadi laka lantas.

“Kami himbau agar para remaja ini tidak melakukan hal tersebut atau membuat konten yang membahayakan" ujarnya.

“Remaja seharusnya menjadi agen of change bukan mempertontonkan hal yang tidak patut ditiru. Sangat disayangkan apabila ingin viral melalui jalur seperti itu,’’ imbuhnya.

Sementara untuk konten kreator Lukman meminta maaf kepada masyarakat Lumajang atas aksinya yang mengganggu ketenangan para pengguna jalan.

"Saya minta maaf dan tidak akan mengulanginya lagi,” pungkasnya.

Aksi Keji Siksa Monyet Demi Konten Youtube

Aksi keji dilakukan seorang Youtuber, Rian Mardiansyah untuk membuat konten Youtube.

Youtuber asal Jakarta Selatan ini membuat konten Youtube dengan melakukan penyiksaan terhadap monyet liar.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan Hasudungan.

Riam melakukan penyiksaan kepada tiga monyet liar tersebut kemudian direkam dan diunggah ke channel Youtubenya "Abang Satwa".

"Alasannya ya untyk konten, supaya banyak yang nge-like, banyak yang subscribe," kata Hasudungan dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (1/2/2021).

"Tidak ada alasan lain, hanya untuk popularitas saja," tambahnya.

Hasudungan mengungkapkan bentuk penyiksaan yang dilakukan oleh Youtuber Rian Mardiansyah.

"Jadi macam-macam bentuk penyiksaannya. Ada yang dia lempar petasan di kuping (monyet)," ujarnya.

Selain itu, Hasudungan menyebut Rian juga menyuruh anak-anak untuk melakukan kekerasan terhadap monyet-monyet liar tersebut.

"Anak-anak kecil disuruh buat tampar-tampar monyetnya. Saya belum nonton banyak videonya, tapi sadis-sadis kelihatannya," ungkap dia.

Sementara itu, Founder Wildlife Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Femke, mengungkapkan Rian juga memberikan makanan yang tidak wajar kepada tiga ekor monyetnya.

"Dia memberikan makanan yang aneh-aneh seperti cabai, kemudian dia ambil video lalu di share. Bisa dibilang monyetnya tersiksa ya," ujar Femke.

Ia menilai Rian tidak seharusnya memelihara hewan liar dan membuatnya sebagai konten Youtube.

"Mungkin bagi dia hal yang lucu, buat hiburan. Tapi bagi kita yang ahli dalam perlindungan satwa liar, jelas melihat monyet ini terekspose terhadap kekerasan. Ini makhluk hidup dan sangat kejam sekali kalau terekspose terhadap hal-hal seperti ini," ucap dia.

Tiga ekor monyet liar bernama Boris, Mona, dan Boim itu kini telah disita petugas Sudin KPKP Jakarta Selatan dari kediaman Rian di Jalan Kahfi II, Cipedak, Jagakarsa.

Rian diduga melanggar Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 Pasal 66 ayat 2 dan perubahan menjadi UU No. 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Rian pun mengaku salah dan telah meminta maaf. Ia juga menghapus lebih dari 100 video di channel Youtube-nya yang berisi kekerasan terhadap satwa.

"Untuk hewan-hewan yang disita kita serahkan Pusat Penyelamatan Satwa Tegal Alur milik BKSDA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar kelak dapat direintroduksi di alam liar," kata Hasudungan. 

BACA BERITA LAIN TRIBUN BATAM DI GOOGLE NEWS

TONTON YOUTUBE__TRIBUN BATAM.ID :

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews, Tribunsumsel.com dengan judul Nasib Para Anak ABG yang Joget TikTok di Zebra Cross Traffic Light Demi Konten dan tribun-timur.com Siksa Tiga Monyet Demi Konten YouTube, Youtuber Rian Mardiansyah Minta Maaf dan Hapus 100 Video

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved