SELEB TERKINI

Apa Itu Zat Besi? Penyebab Nia Ramadhani Nyaris Buta, Ketahui Fungsi hingga Bahaya Jika Kekurangan

Nia Ramadhani terancam gangguan penglihatan hingga lambat berpikir karena kekurangan zat besi, lalu apa itu zat besi?

YouTube TRANS TV OFFICIAL
Nia Ramadhani terancam buta hingga gangguan lambat berpikir karena kekurangan zat besi, apa itu zat besi? 

TRIBUNBATAM.id - Artis Nia Ramadhani harus menjalani terapi secara rutin karena dikabarkan mengalami kekurangan zat besi.

Karena kekurangan zat besi ini, istri Ardi Bakrie terancam bakal mengalami gangguan penglihatan.

Tidak hanya itu, Nia Ramadhani juga terancam mengalami gangguan kesehatan lain.

Selain penglihatan, gangguan kesehatan lain misalnya lambat berpikir hingga mudah lelah.

Lalu apa itu zat besi? Kenapa sampai berakibat fatal bagi seseorang jika kekurangan zat besi.

Hal ini disampaikan oleh asisten pribadi Nia, Theresa Wienatan.

Baca juga: Nia Ramadhani Hampir Saja Buta Gegara Ini

"Kalau menurut dokter Amerika, kekurangan iron itu bisa menyebabkan dia cepat capek. Ya benar dia cepat capek dan ngos-ngosan, dia ngga bisa olahraga," kata Theresa Wienathan seperti dikutip dari tayangan Nyonya Boss, Sabtu (27/2/2021).

"Kedua, bisa bikin dia longkap-longkap kayak mikirnya suka agak lama loadingnya," lanjut Theresa Wienathan.

Kemudian, salah satu dampak dari kekurangan iron yang sudah dirasakan Nia Ramadhani yaitu masalah pengelihatan.

"Ketiga, itu kabur saat melihat. Jadi selama ini dia pikir dia itu silinder mungkin ada juga silinder," terang Theresa Wienathan.

"Tapi ternyata (kekurangan) iron ini punya dampak yang lumayan besar dalam pengelihatan," tutup Theresa Wienathan.

Lantas apa itu zat besi? 

Bagaimana seseorang bisa mengalami kekurangan zat besi dan apa gejalanya?

Zat besi adalah salah satu mineral penting untuk tubuh.

Melansir WebMD via Kompas.com, saat tubuh kekurangan zat besi, tubuh tidak bisa memproduksi sel darah merah pembawa oksigen secara optimal.

Dalam dunia medis, kondisi kekurangan zat besi ini dikenal sebagai anemia defisiensi zat besi.

Fungsi zat besi

Melansir Eat Right, fungsi zat besi utamanya membantu membawa oksigen dalam hemoglobin sel darah merah ke seluruh tubuh. Berkat bantuan zat besi, sel dalam tubuh bisa menghasilkan energi.

Fungsi zat besi lainnya yakni membantu tubuh menghilangkan karbon dioksida.

Saat kadar zat besi di dalam tubuh terlalu rendah, produksi sel darah merah jadi terhambat. Dampaknya, tubuh kekurangan oksigen.

Tanpa oksigen yang cukup, tubuh jadi gampang lelah.

Kelelahan ini dapat menghambat fungsi otak sampai membuat sistem daya tahan tubuh melemah.

Selain itu, zat besi juga diperlukan untuk menjaga sel, kulit, rambut, dan kuku agar tetap sehat. 

Mengingat pentingnya fungsi zat besi bagi tubuh, pastikan kebutuhan zat besi setiap hari terpenuhi.

  • Gejala dan bahaya kekurangan zat besi 

Berikut beberapa gejala seseorang kekurangan zat besi:

1. Merasa kelelahan dan selalu merasa letih

Tubuh menggunakan zat besi untuk membentuk hemoglobin, sel dari darah merah yang  akan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Jika Anda tak memiliki sel darah merah yang cukup.

Anda akan merasa letih dan kelelahan tiada henti, karena asupan oksigen dalam tubuh tak mengalir sempurna.  

2. Ada kalanya merasa sulit bernapas

Jika tubuh tak bisa mengangkut oksigen dengan lancar menuju paru-paru, Anda akan merasa sulit bernapas, setidaknya membutuhkan usaha lebih untuk bernapas.

Kadar zat besi yang rendah memang akan menyebabkan Anda sedikit menderita, karena tubuh Anda terasa tak nyaman.  

3. Terlihat pucat

Apakah orang-orang di sekitar Anda terus-menerus meminta Anda untuk beristirahat, karena wajah Anda terlihat pucat?

Kadar zat besi rendahlah penyebabnya.

Selain itu, jika bibir, gusi, dan bagian dalam mata Anda terlihat tak semerah biasanya, Anda berarti mengalami kekurangan zat besi.  

4. Sering sakit

Faktanya, kekurangan zat besi akan membuat tubuh Anda sering merasa kedinginan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat besi akan memengaruhi daya tahan tubuh, yang akan membuat tubuh Anda lebih mudah terserang virus dan infeksi.  

5. Jantung berdebar

Anda merasakan jantung berdetak tak teratur ataupun berdebar dalam beberapa detik atau hingga beberapa menit.  

6. Keinginan mengonsumsi sesuatu yang bukan makanan

Ini memang terdengar tak masuk akal, tapi ini adalah salah satu gejala nyata yang menunjukkan bahwa tubuh Anda kekurangan zat besi.

Untuk memenuhi kebutuhan zat besi, tubuh seakan mencari berbagai sumber, termasuk sesuatu yang tak bisa dikonsumsi, seperti cat atau tanah liat.

Ini sering terjadi pada wanita hamil, yang umumnya kadar zat besi dalam tubuhnya menurun.

  • Mengapa seseorang kekurangan zat besi?

- Sedang dalam masa menstruasi:

Kehilangan banyak darah saat menstruasi sangat berisiko mengalami penurunan kadar zat besi dalam tubuh.

- Tubuh tidak menyerap zat besi dengan baik:

Gangguan pencernaan seperti radang usus, dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi.

Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antasida juga akan berpengaruh.

- Anda seorang vegetarian:

Kurangnya konsumsi protein hewani membuat tubuh tak cukup mendappat asupan zat besi.

  • Kebutuhan zat besi per hari

Kebutuhan zat besi setiap hari bisa bervariasi, tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan.

Bayi dan balita membutuhkan lebih banyak zat besi ketimbang orang dewasa.

Pasalnya, tubuh mereka sedang dalam masa pertumbuhan.

Menginjak masa remaja, kebutuhan zat besi wanita jadi meningkat karena mereka mengalami haid setiap bulan.

Begitu sudah menopause, kebutuhan zat besi per hari wanita juga ikut menurun, seiring siklus haidnya uang sudah berakhir.

Kondisi kesehatan tertentu seperti ibu hamil dan menyusui, vegan, penderita gangguan pencernaan, penyakit asam lambung, penyakit ginjal, dan orang yang olahraga intensif butuh lebih banyak zat besi.

Baca juga: Berbanding Terbalik sama Nia Ramadhani, sang Mantan Alami Kisah Pilu Divonis Kanker Kulit & Bangkrut

Melansir Healthline, berikut perincian kebutuhan zat besi per hari berdasarkan usia dan jenis kelamin:

Bayi 0-6 bulan: 0,27 miligram

Bayi 7-12 bulan: 11 miligram

Anak 1-3 tahun: 7 miligram Anak 4–8 tahun: 10 miligram

Anak 9-13 tahun: 8 miligram

Laki-laki 14-18 tahun: 11 miligram

Perempuan 14-18 tahun: 15 miligram

Laki-laki 19-50 tahun: 8 miligram

Perempuan 19-50 tahun: 18 miligram

Orang di atas 51 tahun: 8 miligram

Ibu hamil: 27 miligram Ibu menyusui: 9 miligram

  • Konsumsi makanan sehat

Penuhi kebutuhan zat besi dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung zat besi, seperti daging merah, ikan, ayam, bayam, kale, kacang-kacangan, telur, dan susu.

Selain itu, konsumsi vitamin C akan mempermudah tubuh menyerap zat besi.

Faktanya, sebuah penelitian melaporkan bahwa konsumsi vitamin C dalam jumlah kecil akan meningkatkan kemampuan tubuh menyerap zat besi  hingga tiga kali lipat.

Sumber vitamin C yang bisa dikonsumsi, seperti kembang kol, brokoli, tomat, dan jus lemon.

Namun, untuk konsumsi suplemen zat besi, sebaiknya konsultasikan dulu kebutuhan zat besi Anda pada dokter. 

Pasalnya, pada sebagian orang, konsumsi suplemen zat besi menyebabkan konstipasi.

Konsumsi makanan alami untuk meningkatkan kadar zat besi tampaknya akan lebih sehat bagi tubuh Anda. (Sarah Elnyora/Surya Malang)

Dikutip via Kompas.com artikel 'Apa itu Zat Besi?' dan 'Kekurangan Zat Besi, Ini Bahayanya!' dan Surya Malang dengan judul Mengenal Penyakit Nia Ramadhani Kekurangan Zat Besi, Penyebab, Gejala dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Artikel ini telah terbit di Tribunstyle.com dengan judul KENALI Penyakit Nia Ramadhani Kekurangan Zat Besi, Apa Tanda-tanda, Penyebab hingga Bahayanya?

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved