ROHANI KRISTEN

DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Jumat, 5 Maret 2021: 'Iri Hati Buatmu Jatuh dalam Dosa'

DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Jumat, 5 Maret 2021 mengajak seluruh umat Katolik bahwa “Iri Hati Buatmu Jatuh dalam Dosa”.

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
zoom-inlihat foto DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Jumat, 5 Maret 2021: 'Iri Hati Buatmu Jatuh dalam Dosa'
ISTIMEWA
ILUSTRASI - Yusuf mengampuni saudara-saudaranya

Editor: Thomm Limahekin

TRIBUNBATAM.id, BATAM – DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Jumat, 5 Maret 2021 mengajak seluruh umat Katolik bahwa “Iri Hati Buatmu Jatuh dalam Dosa”.

Kitab Kejadian dalam Bacaan Pertama mengisahkan tentang Yusuf yang diperlakukan tidak baik oleh saudara-saudaranya. Sebab, mereka terlampau iri hati kepadanya.

Sedangkan dalam Bacaan Injil Matius mengisahkan perumpamaan Yesus tentang seorang pemilik kebun anggur yang dihancurkan oleh para penggarap lahan miliknya.

Sebab, para penggarap tersebut begitu iri hati akan kekayaan yang dimiliki oleh pemilik kebun anggur itu.

Tema tentang Iri Hati inilah yang kemudian dijadikan inti sari dalam renungan harian RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.

Baca juga: APA Itu Kamis Putih dan Makna Yesus Basuh Kaki Para Murid pada Malam Perjamuan Akhir

ILUSTRASI - Lukisan tentang Yesus memanggil Zakeus, pemungut cukai. Yesus datang ke rumah Zakeus dan hari itu Zakeus pun bertobat dan kembali ke jalan yang benar.
ILUSTRASI - Lukisan tentang Yesus memanggil Zakeus, pemungut cukai. Yesus datang ke rumah Zakeus dan hari itu Zakeus pun bertobat dan kembali ke jalan yang benar. (ISTIMEWA)

Bacaan I: Kej 37:3-4.12-13a.17b-28

Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia

Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.

Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf

daripada semua saudaranya,

maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah.

Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.

Lalu Israel berkata kepada Yusuf, "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan

kambing domba dekat Sikhem?

Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu,

dan didapatinyalah mereka di Dotan.

Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka,

mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.

Kata mereka seorang kepada yang lain, "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!

Baca juga: APA Itu Telur PASKAH? Ini Maknanya Bagi Umat Katolik pada Hari Kebangkitan Yesus Kristus

ILUSTRASI - Seorang anak berlutut dan berdoa di hadapan salib Yesus Kristus.
ILUSTRASI - Seorang anak berlutut dan berdoa di hadapan salib Yesus Kristus. (ISTIMEWA)

Sekarang, marilah kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini,

lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya.

Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!"

Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka,

sebab itu kata Ruben, "Janganlah kita bunuh dia!"

Lagi kata Ruben kepada mereka, "Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia."

Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya.

Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf,

jubah maha indah yang dipakainya itu.

Lalu mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan.

Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael

yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladam.

Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir.

Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, "Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?

Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia,

karena ia saudara kita, darah daging kita."

Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataannya itu. Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu

dengan harga dua puluh syikal perak.

Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.

Demikianlah sabdaTuhan.

Syukur kepada Allah.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Senin, 22 Februari 2021: Jadilah Batu Karang dalam Yesus

ILUSTRASI - Yesus basuh kaki para murid.
ILUSTRASI - Yesus basuh kaki para murid. (ISTIMEWA)

Bacaan Injil: Mat 21:33-43.45-46

Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala

serta tua-tua bangsa Yahudi,

"Dengarkanlah perumpamaan ini, Seorang tuan tanah membuka kebun anggur

dan menanam pagar sekelilingnya.

Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu.

Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.

Ketika hampir tiba musim petik,

ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.

Tetapi para penggarap menangkap hamba-hambanya itu: yang seorang mereka pukul,

yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu.

Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula.

Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.

Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, 'Anakku pasti mereka segani.'

Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain:

Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.

Baca juga: APA Itu Lilin Paskah? Inilah Maknanya Bagi Umat Katolik Saat Rayakan Kebangkitan Yesus Kristus

ILUSTRASI - Yesus basuh kaki para murid.
ILUSTRASI - Yesus basuh kaki para murid. (ISTIMEWA)

Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.

Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?”

Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu,

dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya.”

Kata Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?

Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu,

Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”

Mendengar perumpamaan Yesus itu, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.

Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.

Demikianlah Injil Tuhan.

Terpujilah Kristus.

Baca juga: APA Itu Prapaskah? Inilah Maknanya Bagi Umat Katolik Sebelum Sambut Kebangkitan Yesus Kristus

ILUSTRASI - Seseorang yang pasrah berdoa kepada Yesus
ILUSTRASI - Seseorang yang pasrah berdoa kepada Yesus (ISTIMEWA)

Renungan

“Iri Hati Buatmu Jatuh dalam Dosa”

Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, jumpa kembali dalam permenungan harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Jumat, 05 Maret 2021.

Saudara dan Saudariku, hari ini saya ajak anda sekalian untuk merenungkan soal "Jangan Iri hati, Karena Hanya Akan Membinasakan/Jatuh Dalam Dosa."

Saudara dan Saudariku, bacaan bacaan kudus hari ini menghantar kita pada permenungan soal Iri Hati yang mendatangkan perbuatan dosa;

tetapi dibalik keburukan kejahatan yang sudah terjadi, Allah Tuhan kita bisa kemudian membalikan semuanya menjadi suatu berkat luar biasa, menjadi baik kembali.

Dalam setiap dosa ada satu nilai positip yaitu panggilan dan peringatan Allah untuk kembali padaNya lewat pertobatan.

Saudara dan saudariku, akan tetapi yang perlu dicermati dan direnungkan lebih jauh adalah bahwa Iri hati itu mendatangkan dosa, membuat orang binasa secara rohaniah atau batiniah. Saudara dan Saudariku dalam Tuhan Yesus, dalam bacaan pertama, kita dengar kisah Jusuf dan saudara saudaranya.

Saudara saudara Jusuf yang iri hati dengan Jusuf karena dia mendapat perlakuan istimewa dari ayah mereka, dan kemudian mereka merancangkan pembunuhan atas Jusuf.

Iri hati mendatangkan pikiran pikiran jahat pada mereka, dan kemudian melahirkan perbuatan perbuatan jahat yaitu dengan membuang saudara mereka Jusuf ke Sumur kering, dan kemudian menjualnya.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Kamis, 18 Februari 2021: Panggul Salib dan Ikut Yesus

ILUSTRASI - Tuhan Yesus
ILUSTRASI - Tuhan Yesus (ISTIMEWA)

Sekali lagi Iri Hati mendatangkan pikiran jahat dan kemudian membinasakan lewat perbuatan jahat sesudahnya.

Saudara dan Saudariku dalam Tuhan Yesus, dalam Injil Yesus menceritakan perumpamaan tentang tuan tanah yang membuka kebun anggur dan disewakan pada penggarap penggarap.

Penggarap penggarap itu kemudian berlaku tidak jujur dan tidak bertanggung jawab ketika tiba musim petik.

Mereka tidak mau membagi hasil, mereka mau untuk diri mereka sendiri. Mereka bahkan sebenarnya iri hati dengan tuan tanah itu.

Sehingga akhirnya mereka memukul, membunuh semua utusan dari tuan tanah itu, dan bahkan sang ahli waris yang adalah anak si tuan tanah pun, mereka bunuh.

Yesus lewat perumpamaan ini mau mengatakan pada mereka yang tertutup matanya melihat utusan utusan Tuhan yang datang untuk mengajak orang pada keselamatan lewat jalan pertobatan.

Para ahli taurat dan orang farisi sadar betul bahwa Yesus mengarahkan sabdaNya kepada mereka,

karena merekalah yang tidak mau taat dan mendengar utusan utusan Tuhan. Merekalah yang karena iri hati dalam diri mereka,

karena dengki dalam diri mereka, karena hanya mementingkan kemuliaan diri mereka dan bukannya kemuliaan Allah,

kemudian tidak perduli dengan segala sabda Yesus dan bahkan merencanakan menangkap dan membunuh Yesus.

Tindakan dosa yang lahir karena Iri Hati. Saudara dan saudariku seiman, dalam masa prapaskah ini hendaknya kita singkirkan segala sikap iri hati dan dengki,

dan lebih banyak mengambil sikap mengasihi, menganpuni dan memaafkan.

Tidak ada gunanya sikap iri hati dan dengki karena hanya mendatangkan kebinasaan batniah buat kita dan membuat kita terjerumus masuk dalam dosa.

Semoga kita hidup jujur dan selalu terbuka pada kehendak Allah yang sellau menginginkan yang terbaik dan terindah buat kita yang dicintaiNya. Amin.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Senin, 1 Februari 2021: Kebenaran, Yesus vs Legion

ILUSTRASI - Yesus sedang mengajarkan bagaimana mengasihi musuh seperti kita mengasihi diri sendiri.
ILUSTRASI - Yesus sedang mengajarkan bagaimana mengasihi musuh seperti kita mengasihi diri sendiri. (ISTIMEWA)

Doa

Allah Bapa kami dalam Surga, terima kasih dan syukur atas segala kasih dan cintaMu. Terima kasih atas anugerah iman pada kami.

Bantulah kami agar selalu setia dalam membuka diri pada setiap sabdaMu, dan selalu taat padaMu, dan serta menjauhkan diri kami dari sikap iri dan dengki.

Semoga Kita semua dan semua orang yang kita sayangi dan cintai, segala usaha dan kerja kita dilindungi,

dibimbing dan diberkati Allah Tritunggal Mahakudus, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved