Eks Panglima Kostrad Akan Laporkan Moeldoko Cs ke Polisi Gara-gara Masalah Ini

Mantan panglima Kostrad TNI yang juga gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi akan melaporkan Moeldoko Cs ke polisi

Tribunnews.com
Jenderal Purn Moeldoko tiba di arena Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Hotel The Hill, Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versis KLB Sumut 

TRIBUNBATAM.id - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berencana membawa masalah Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deliserdang beberapa waktu ke polisi.

Selaku Kasatgas Covid-19 Sumut Edy Rahmayadi menegaskan tidak pernah sama sekali mengeluarkan izin penyelenggaraan KLB Demokrat di The Hills, Deliserdang.

Apalagi terdapat fakta, panitia yang menggelar KLB Partai Demokrat sama sekali tidak pernah menyampaikan pemberitahuan atau pun pengurusan izin kegiatan.

Sebagaimana terpantau di lapangan, acara KLB di Deliserdang beberapa waktu lalu dihadiri banyak orang.

Karena dihadiri banyak orang, perlu adanya penanganan khusus oleh Satgas Covid-19 mengingat Indonesia sedang dalam suasana pandemi.

Eks Pangkostrad itu mengaku tidak mengetahui jenis kegiatan yang disebut sebagai KLB oleh Jhoni Allen Marbun dan kawan-kawan tersebut.

Sekedar diketahui, Moeldoko, Marzuki Alie, Max Sopacua, dkk (dan kawan-kawan) terlibat dalam KLB.

"Tidak ada KLB. Sumut jangan diadikan ajang kegiatan-kegiatan yang tidak sah.

KLB itu ada mekanismenya. Dan gubernur yang punya wilayah harus diberikan informasi,

apalagi gubernur selaku kasatgas," kata Edy, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Medan, Selasa (9/3/2021).

"Tidak boleh ada kegiatan-kegaitan yang mengundang kerumunan. Saya tidak ada mengeluarkan izin," sambungnya.

Disinggung mengenai kemungkinan Satgas Covid-19 Sumut melaporkan kegiatan tersebut ke aparat kepolisian, Edy menyebutkan masih akan memperlajarinya terlebih dahulu.

"Nanti kita pelajari. Yang pastinya itu perbuatan tidak benar. Siapa pun dia. Gubernur selaku kasatgas menjalankan peraturan presiden, jadi tidak diperbolehkan. Apa lagi dia tidak izin," ucap Edy.

Diketahui, pada Jumat (5/3/2021) digelar KLB Partai Demokrat yang dimotori oleh Jhoni Allen Marbun di The Hills Hotel, Sibolangit.

Peserta dijanjikan uang Rp100 juta

Di sisi lain, salah satu peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, memberikan keterangan yang mengejutkan.

Peserta KLB Partai Demokrat itu mengaku dijanjikan Rp100 juta untuk hadir dalam acara yang memutuskan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Dua peserta itu adalah Gerald Piter Runtuthomas, Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu dan Rahman Doltili, Mantan Ketua DPC Kabupaten Bolaangmongondow Utara.

Mereka dihadirkan oleh kubu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  untuk memberikan testimoni. 

Dikutip dari Tribunnews, dalam testimoninya, Gerald Piter mengungkapkan awal mula dirinya bisa mengikuti kongres tersebut.

Gerald, sapaan akrabnya, mengungkapkan ia diajak seorang kader partai yang telah dipecat dari partai untuk mengikuti KLB. 

Ajakan itu dia terima melalui pesan WhatsApp pada tanggal 18 Februari 2021.

"Yang mengajak saya untuk mengikuti kongres adalah salah satu kader Partai Demokrat yang sudah dinonaktifkan dari jabatannya dan sudah dicabut KTA dari anggota Partai Demokrat," ucap Gerald dalam testimoninya di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (8/3/2021).

Orang yang mengajak Gerald mengatakan KLB digelar untuk memilih ketua umum baru Partai Demokrat.

Namun Gerald langsung menolak ajakan itu lantaran setia pada kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono. 

"Saya awalnya menolak mengikuti kongres tersebut. Karena saya benar-benar mencintai Partai Demokrat dengan kepemimpinan Pak Agus Harimurti Yudhoyono," ucap Gerald.

Namun orang yang mengajak Gerald untuk mengikuti kongres kembali menghubungi.

Kali ini Gerald mendapat tawaran akan memperoleh uang senilai Rp 100 juta bila mengikuti kongres tersebut.

Meski awalnya menolak, Gerald akhirnya memutuskan mengikuti KLB karena diiming-imingi uang Rp 100 juta.

"Oke saya bilang, saya ikut karena diiming-imingi uang besar, Rp 100 juta," ujar Gerald.

Gerald dijanjikan akan memperoleh 20 persen dari Rp 100 juta yang dijanjikan saat tiba di lokasi kongres.

"Selesai KLB akan mendapatkan sisanya yaitu Rp 75 juta," kata Gerald.

Dengan kombinasi tersebut, diharapkan asam urat tidak kambuh lagi. (Kompas.com/Mahardini Nur Afifah)

BACA BERITA LAIN TRIBUN BATAM DI GOOGLE NEWS

TONTON YOUTUBE__TRIBUN BATAM.ID :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Cara Menyembuhkan Asam Urat agar Tak Gampang Kambuh

Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul TERNYATA KLB Demokrat di Deliserdang Tak Berizin, Gubernur Edy Rahmayadi Berencana Lapor Polisi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved