BUS MASUK JURANG
Tanjakan Cae, Lokasi Kecelakaan Maut Bus yang Bawa Rombongan Ziarah Tur SMP Dikenal Rawan Kecelakaan
Menurut pengakuan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, tanjakan Cae memang dikenal rawan kecelakaan
SUMEDANG, TRIBUNBATAM.id - Tanjakan Cae, Lokasi Kecelakaan Maut Bus yang Bawa Rombongan Ziarah Tur SMP Dikenal Rawan Kecelakaan.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir kepada awak media.
Dilansir dari KompasTV, Dony menyebut tanjakan Cae memang kerap terjadi kecelakaan.
"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati. Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya. Ini jadi perhatian kami secepatnya," kata Dony dalam wawancara Live Kompas TV, Rabu (10/3/2021) malam.
Dony mengatakan lokasi kecelakaan maut bus yang bawa rombongan ziarah tur SMP asal Subang terjadi di Tanjakan Cae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Kecelakaan terjadi pada Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.
Diketahui bus yang berisi rombongan peserta ziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang masuk ke jurang sedalam lebih dari 5 meter.
Baca juga: Rombongan Ziarah Tur SMP Asal Subang Berujung Maut, Bus Masuk Jurang, 23 Tewas
Baca juga: Mobil Terios Hantam Pembatas Jalan, Kecelakaan Maut Tak Terhindarkan, 1 Tewas 4 Orang Luka Berat
Sebelum masuk jurang, bus rombongan menempuh perjalanan pulang dari arah Tasikmalaya menuju Subang via Wado, Sumedang.
"Rombongan peziarah pulang dari Pamijahan Tasikmalaya via Wado Sumedang," ujar Dedi kepada Kompas.com, Rabu malam
Rombongan bus peziarah SMP asal Subang itu baru pulang dari ziarah ke Pamijahan Tasikmalaya melewati Sumedang.
"Kami masih kroscek datanya, kami minta waktu, terutama untuk nama korban. Info sementara mayoritas korban warga Subang, tapi ada juga warga Sumedang, guru di sana," lanjut Dony dalam wawancara Live di KompasTV, Rabu malam.

Data yang didapat Dony, ada 22 orang meninggal dan 37 selamat.
Sementara 6 korban masih terjepit si bus. Rombongan bus terdiri orang dewasa dan anak-anak.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana membenarkan adanya peristiwa bus berisi rombongan ziarah dan tur SMP asal Subang yang masuk jurang.
Baca juga: Kecelakaan Maut Hari Ini 3 Truk Tabrakan Beruntun, Tiga Orang Tewas Terjepit
Baca juga: Mobil Terios Hantam Pembatas Jalan, Kecelakaan Maut Tak Terhindarkan, 1 Tewas 4 Orang Luka Berat
"Iya benar, tadi sekitar pukul 18.30 WIB," ujar Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu malam.
"Sekarang anggota kami masih di lokasi kejadian," lanjutnya.
Bus ini kecelakaan setelah sebelumnya melakukan ziarah ke Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.
Dilaporkan 23 orang tewas dalam kecelakaan tunggal bus pengangkut rombongan peziarah dari SMP IT Al Muaawanah di Dusun Cilangkap, RT 001, RW 006, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.
Rinciannya 2 meninggal di RS Sumedang, 2 di klinik, dan 19 di TKP.
Ia menyebut total ada 63 orang dalam bus tersebut.
"Info yang kami terima 23 orang meninggal," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/3/2021) malam.
Rinciannya peziarah dewasa 55 orang, anak-anak 5, sopir 1, kondektur 1, dan yang punya PO satu.
"Sudah dirujuk 10 orang. Yang masih terimpit bus diperkirakan masih ada enam, tapi kemungkinan masih ada yang lain," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Subbagian Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengatakan, berdasarkan keterangan korban selamat, total rombongan dalam bus sebanyak 59 orang.
Rombongan dalam bus asal Cisalak, Subang ini sebelumnya melakukan ziarah ke Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.
Sebelum masuk jurang, bus rombongan menempuh perjalanan pulang dari arah Tasikmalaya menuju Subang via Wado, Sumedang.
"Rombongan peziarah pulang dari Pamijahan Tasikmalaya via Wado Sumedang," ujar Dedi kepada Kompas.com, Rabu malam.
23 Tewas
Dinas Kesehatan Kabupaten Subang membentuk posko di Pasir Laja untuk koordinasi evakuasi korban kecelakaan bus yang mengangkut rombongan siwa SMP IT Al Muaa'wanah, Cisalak, Subang.
Kepala Dinas Kesehatan Subang Maxi mengungkapkan, posko tersebut dibentuk untuk koordinasi tim TRC dan Muspika Kecamatan Cisalak.
"Kita bentuk posko untuk memudahkan koordinasi," ujar Maxi dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Maxi mengaku menerima informasi perihal kecelakaan itu sekitar pukul 20.00 WIB.
Berdasarkan informasi sementara yang ia terima, ada 23 korban meninggal dunia.
Rinciannya 2 meninggal di RS Sumedang, 2 di klinik, dan 19 di TKP.
Diperkirakan masih ada enam orang yang masih terhimpit.
Total rombongan 63 orang
Ia menyebut total ada 63 orang dalam bus tersebut.
Rinciannya peziarah dewasa 55 orang, anak-anak 5, sopir 1, kondektur 1, dan yang punya PO satu orang.
"TRC (Tim Reaksi Cepat) Subang bergerak 20 ambulans untuk menjemput jenazah dan korban luka ringan," ungkap Maxi.
(*)
Baca Berita lainnya di GOOGLE NEWS
Sumber: Tribunnews.com