TRIBUN WIKI
Apa Itu Hidroponik? Metode Tanam dengan Air sebagai Pengganti Tanah, Ini Kelebihannya
Apa itu hidroponik? Metode tanam dengan air sebagai pengganti tanah, ini kelebihannya.
TRIBUNBATAM.id - Apa itu hidroponik? Metode tanam dengan air sebagai pengganti tanah, ini kelebihannya.
Biasanya, kita menggunakan tanah bila ingin menanam benih.
Namun, kini metode tanam kian beragam.
Tak melulu tanah, kita bisa menggantinya dengan media lain.
Salah satunya yakni dengan menggunakan air.
Metode ini dikenal dengan hidroponik.
Hidroponik adalah metode bercocok tanam dengan menggunakan air sebagai medianya.
Sejarah
Hidroponik berasal dari Bahasa Yunani.
Kata hidroponik terbagi menjadi dua yaitu, hidros dan ponos.
Hidros berarti air, sedangkan ponos artinya mengerjakan.
Awalnya, hidroponik berawal dari tulisan Francis Bacon (1627) yang terkenal dengan Sylva Sylvarum yang sudah membahas tentang budidaya tanaman tanah di media selain tanah.
Setelah itu, penelitian dilanjutkan oleh John Woodward (1699).
Ia mendapatkan hasil bahwa tanaman yang ditumbuhkan pada air jernih tidak lebih bagus dari tanaman yang tumbuh di air keruh.
Selanjutnya penelitian itu terus berkembang, dan hasilnya baru terlihat di tahun 1842.
Julius von Sachs dan Wilhelm Knop berhasil menemukan sembilan elemen nutrisi yang dibutuhkan tanaman agar bisa tumbuh subur.
Sehingga di tahun 1859-1865 mualilah dibuat nutrisi yang berisi 9 elemen nutrisi kesuburan tanaman tersebut dalam bentuk larutan.
Puncak dari penelitian tentang metode bercocok tanam modern ini adalah di abad 19.
William Frederick Gericke (1929) dari Universitas California, Berkeley menemukan metode bercocok tanam hidroponik.
Baca juga: Jangan Dekat-dekat! 5 Tanaman Ini Paling Beracun di Dunia, Bisa Mematikan
Awalnya namanya dikenal dengan aquaculture atau budidaya perairan.
Dari penelitiannya tentang hidroponik, William Frederick Gericke berhasil menumbuhkan tanaman tomat setinggi 25 kaki di halaman belakang rumahnya.
Setelah penelitiannya memerlihatkan hasil yang memuaskan, maka dia meminta izin untuk menggunakan fasilitas kampus berupa greenhouse untuk penelitian lebih lanjut.
Namun usul itu ditolak oleh pihak kampus yang ragu tentang hal tersebut.
Gericke mempublikasikan tulisannya berjudul Complete Guide to Soil less Gardening.
Tulisan itu berisi hidroponik secara keseluruhan, mulai dari teknik, media, nutrisi dan langkah-langkah bercocok tanam hidroponik.
Macam-macam Hidroponik
- Static Solution Culture (Kultur air statis)
- Continuous-flow solution culture
- Aeroponics
- Passive sub-irrigation
- Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation
- Run to waste
- Deep water culture
- Bubbleponics
- Bioponic
Prinsip Hidroponik
- Sinar Matahari
Tanaman hidroponik memerlukan pencahayaan 8-10 jam cahaya matahari setiap harinya.
Jika tidak ada sinar matahari, bisa memanfaatkan lampu yang berintensitas tinggi sejenis lampu LED. bercahaya terang.
- Udara (Oksigen dan Karbon Dioksida)
Selain Oksigen, tanaman juga membutuhkan karbon dioksida yang untuk dapat berfotosintesis dengan maksimal.
- Air
Tanaman hidroponik tentu membutuhkan air yang jernih.
- pH Level
pH adalah bagian dari Hidrogen yang terdapat didalam air.
pH Nutrisi adalah hal yang paling penting dalam hidroponik.
- Suhu Udara
Suhu udara memegang fungsi penting terhadap pertumbuhan tanaman.
Untuk tumbuhan beriklim dingin, akan mampu tumbuh optimal pada suhu 16-28 derajat celcius.
Sedangkan bagi tanaman bersuhu panas, akan dapat tumbuh optimal pada suhu 20-32 derajat celcius.
- Nutrisi
Sayuran hidroponik juga memerlukan nutrisi kompleks layaknya tumbuhan yang ditanam ladang, yaitu 6 unsur nutrisi makro + tiga belas unsur nutrisi mikro.
Baca juga: Dibanding Bunga yang Bisa Layu, Ini 5 Tanaman Hias Cantik yang Cocok Dijadikan Kado
Baca juga: 7 Tanaman Hias Penyejuk Ruangan, Tetap Adem Meski Tak Pakai AC
Baca juga: 5 Pupuk Terbaik untuk Caladium, Dijamin Tumbuh Sehat dan Subur
Kelebihan
- Tidak memerlukan media tanah.
- Penggunaan pupuk lebih hemat.
- Penggunaan air lebih efisien.
- Tidak menyebabkan polusi terhadap lingkungan.
- Hasil tanam mudah dipanen.
- Tidak membutuhkan lahan.
- Bebas dari gangguan hama dan penyakit.
- Steril dan bersih.
Kekurangan
- Perawatan lebih sulit.
- Modal lebih mahal.
- Butuh keterampilan khusus untuk membuat nutrisi.
Baca juga: Cara Menggunakan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 untuk Aglonema, Tanaman Hias Lebih Kinclong
Baca juga: 9 Tanaman Herbal Ajaib yang Ampuh Obati Asam Urat, Daun Salam hingga Brotowali
Manfaat
- Tanaman tumbuh lebih cepat.
- Tidak memerlukan banyak tenaga kerja.
- Tidak bergantung pada cuaca.
- Resiko terkena penyakit atau hama lebih kecil.
- Hasil panen lebih banyak.
*Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Hidroponik'.
Baca berita terbaru lainnya di Google!