Pria Membiru Digigit Kobra Bersisik, ke Rumah Sakit Diminta Tes Swab Dulu, Tak Lama Meninggal

Nyawa pria tak terselamatkan setelah digigit kobra bersisik saat panen petai

Dokumentasi DPPK Kota Bandung
Foto Ilustrasi Seekor ular kobra 

TRIBUNBATAM.id -  Nyawa Mus Mulyadi tak tertolong setelah digigit ular kobra berbisa.

Reptil bersisik tersebut mengigit Mus Mulyadi saat panen petai.

Korban merupakan warga Desa Pancuran Mas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatra Selatan.

Ia digigit ular kobra saat sedang panen petai di kebun miliknya.

Istri almarhum, Sida Sulastri, menyampaikan pihaknya merasa agak dikecewakan oleh pelayanan yang diberikan oleh pihak RSUD Tebing Tinggi karena menilai lambatnya penanganan yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

"Begitu mengetahui suami saya digigit ular, kami langsung memberikan pertolongan pertama dengan mengikat tangan kiri beliau agar bisanya tidak cepat menyebar dan membawanya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit banyak proses yang harus kami ikuti agar suami saya bisa segera diobati," kata Sulastri.

Sulastri mengatakan pihaknya sempat diminta melakukan tes swab Covid-19 dan memilih fasilitas kesehatan oleh pihak RSUD sementara suaminya yang terkena gigitan ular berbisa dalam keadaan darurat membutuhkan pertolongan.

"Saya tidak mengerti mengapa suami saya yang sedang mengalami keadaan darurat terkena gigitan ular kobra harus diwajibkan tes swab dulu."

"Selain itu penanganan jadi tertunda karena kami ditanya untuk menentukan mau umum apa BPJS, saya menjawab pakai apa saja yang penting suami saya bisa cepat sembuh," kata Sulastri dengan raut muka sedih saat ditemui di rumahnya.

Senada dengan pernyataan Sida Sulastri, Veri kakak almarhum juga merasa dirugikan.

Menurutnya saat almarhum tiba di ruang IGD rumah sakit, almarhum tidak segera diberi obat ataupun serum anti bisa ular, akan tetapi disuruh swab Covid-19 dan kemudian diberi infus.

"Saat kami tiba di RSUD kami diminta untuk melakukan swab untuk almarhum, selain itu tidak segera diberi obat anti racun atau bisa malah diberi infus samai habis satu botol lebih", Tutur Veri.

Penjelasan Pihak Rumah Sakit

Sementara itu, pihak RSUD Tebing Tinggi melalui Yan Warsah, Kabid Pelayanan mengaku tindakan dan penanganan pihak rumah sakit sudah sesuai dengan prosedur.

Dimana tindakan medis sudah dilakukan sedangkan persyaratan admnistrasi bisa disusulkan belakangan untuk penentuan fasilitas kesehatan.

"Tindakan medis sesuai SOP sudah pihak rumah sakit dilakukan terlebih dulu", ujar Yan.

Yan juga menambahkan obat atau serum anti bisa ular sudah diberikan. Akan tetapi memang kondisi pasien saat masuk IGD sudah parah karena kejadian jam 7 pagi dan baru masuk IGD jam 11 siang.

"Kondisi lengan pasien saat itu sudah membiru karena kejadiannya jam 7 pagi dan tiba di IGD kam 11 siang," kata Yan.

BACA BERITA LAIN TRIBUN BATAM DI GOOGLE NEWS

TONTON YOUTUBE__TRIBUN BATAM.ID :

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Diminta Tes Swab Sebelum Dirawat, Seorang Pasien yang Digigit Kobra di Empat Lawang Meninggal Dunia

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved