TRIBUN WIKI
Makna dan Tata Cara Siraman yang Dilakukan Aurel Hermansyah, Sediakan 13 Sesaji
Inilah makna dan tata cara siraman yang dilakukan Aurel Hermansyah, sediakan 13 sesaji.
Upacara siraman diperlukan sesaji atau barang-barang siraman yang meliputi:
- Tempat air besar yang terbuat dari tembaga atau perunggu.
- Air yang diambil dari sumur bersih dengan harapan memberikan kekuatan kesucian lahir batin.
- Kembang setaman, terdiri dari mawar, melati, kantil, dan kenanga, yang ditaruh di dalam air untuk mandi. Tujuannya memberikan aroma harum dan wangi.
- Konyoh manca warna, yakni lulur yang dibuat dari tepung beras dan kencur yang dicampur lima warna, yaitu merah, kuning, hijau, biru, dan putih. Konyoh sebagai sabun yang menghaluskan kulit.
- Sampo tradisional.
- Dua kelapa yang diikat jadi satu.
- Slemek lungguh (alas duduk) berupa tikar pandan dengan ukuran kira-kira satu meter persegi, mori satu lembar, dan jarik satu lembar, serta dedaunan yang terdiri dari daun kluwih, daun kara, daun apa-apa, daun awar-awar, daun turi, daun dhadhap srep, alang-alang, eri kemarung, dan dlingo bengle.
- Jarik atau kain empat warna, yaitu bango tulak yuyu sekandhang, yaitu kain lurik tenun berwarna coklat ada benang kuning, pulo watu, yaitu kain lurik warna putihgaris hitam, dan kain yang berwarna jingga.
- Kain mori satu lembar, kira-kira dua meter, dan kain batik untuk slemek sebelum memakai mori.
- Kain dua warna yaitu grombol dan nagasari. Tetapi kedua motif tersebut bisa diganti motif lainnya, asalkan motif tersebut berarti baik, seperti sidomukti, sidoasih, semen raja, semen rama, atau sidoluhur.
- Sabun dan handuk, kelengkapan untuk membersihkan dan mengeringkan badan setelah siraman.
- Kendhi berisi air untuk mengakhiri acara siraman.
- Sesaji siraman yang meliputi tumpeng robyong, tumpeng gundhul, dhahar anyep-anyepan, pisang raja salirang, pisang pulut saliran yang isinya genap, pala gumantung, pala kependhem, pala kesimpar, empluk-empluk diberi bumbu pawon komplit, satu butir telur ayam kampung, kelapa yang sudah dikupas kulitnya, gula jawa setangkep, cuplak ajug-ajug, kembang telon, jenang werna pitu, jajanan pasar, jadah, jenang dodol, wajik, kacang cina atau kacang tanah direbus bersama kulitnya, serta ayam jago satu ekor.
Baca juga: Apa Itu Wayang Cecak? Kesenian Tradisional Khas Kepulauan Riau yang Kian Meredup
Baca juga: Apa Itu Tepuk Tepung Tawar? Tradisi Unik Melayu Kepri saat Hajatan Penting
Baca juga: Selain Bagi Angpau, Inilah 7 Tradisi Unik Khas Imlek, Pantang Makan Ikan Dibalik
Tata urutan upacara Siraman
Setelah sesaji dikumpulkan, berikut tata urutan upacara Siraman yang akan dilaksanakan:
1. Kembang setaman disebar di tempat yang telah diisi air, yang akan dipergunakan untuk Siraman.
Kemudian, kelapa dua buah yang telah diikat dimasukkan ke dalam tempat air untuk Siraman.
2. Calon pengantin yang sudah mengenakan busana Siraman dijemput oleh kedua orangtuanya dari kamar pengantin.
Kemudian pengantin digandeng menuju tempat Siraman.
Para pinisepuh yang bertugas membawa ubarampe mengiringi dari belakang.
Ubarempe tersebut berupa jarik grompol satu lembar, nagasari satu lembar, handuk, dan padupan.
3. Setelah semua siap, acara diwali dengan doa, kemudian orang tua mengawali menyiram calon pengantin menggunakan air yang telah tersedia.
Orang yang pertama menyirami calon pengantin adalah bapak pengantin, diikuti oleh ibunya, kemudian para pinisepuh yang telah diminta untuk ikut menyirami calon pengantin dan memberi berkah.
Siraman calon pengantin diakhiri oleh juru rias, atau sesepuh yang sudah ditunjuk atau disepakati.
4. Pada akhir Siraman, juru rias atau sesepuh mengeramasi calon pengantin menggunakan landha merang, santen kanil dan banyu asem, serta meluluri tubuh dengan konyoh, kemudian menyiram lagi sampai bersih.
Setelah itu, calon pengantin memanjatkan doa, dan kemudian juru rias mengucurkan air kendhi untuk berkumur sebanyak tiga kali.
Selanjutnya juru rias mengguyurkan air kendhi ke kepala sebanyak tiga kali, membersihkan muka, telinga, leher, tangan, kaki sebanyak tiga kali.