Dikubur di Lereng Jurang, Dokter Forensik Didatangi Arwah Dalam Mimpi, Ternyata Bukan Laka Maut

Dokter forensik ungkap pengalaman mengungkap kasus pembunuhan yang diberi petunjuk dalam mimpi

angakapan Layar Youtube Denny DarkoT
Ahli Forensik RS Polri Kramatjati, Kombes Pol. Dr.dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F 

TRIBUNBATAM.id -  Dokter forensik dr Hastry mengungkapkan segudang pengalamannya membantu serangkaian pengungkapan kasus-kasus kriminal.

Salah satunya kasus yang awalnya dianggap kecelakaan lalulintas biasa.

Hingga kebenaran baru terungka ketika ia didatangi korban di dalam mimpinya.

Kejadiannya, ada seorang pria yang berasal dari Banjarnegara tewas kecelakaan.

Korban  sempat disangka meninggal secara wajar akibat kecelakaan lalu lintas dan terjatuh di pinggir jurang.

Namun setelah beberapa hari dimakamkan, baru terkuak kalau pria ini adalah korban pembunuhan.

"Dia dianggap meninggal wajar, karena sakit atau meninggal mendadak dan belum diperiksa.

Ternyata di suatu hari, oh dia ini ternyata korban pembunuhan," papar dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Denny Darko, Jumat (19/3/2021).

Kemudian, dr Hastry mengaku pernah didatangi korban pembunuhan dalam mimpinya.

Dalam mimpinya, dr Hastry diperlihatkan saat korban mendatangi ibunya dan mengaku bahwa ia adalah korban pembunuhan.

"Saya suka dikasih petunjuk dalam mimpi. Seperti kasus yang di Banjarnegara (Jawa Tengah).

Korban ini tuh dateng ke ibunya. Kalau dia itu korban pembunuhan bukan karena terjatuh di pinggir jurang kecelakaan, tidak," papar dr Hastry.

Melihat mimpi tersebut, dr Hastry pun langsung meminta proses gali kubur.

Karena lewat gali kubur kemudian diautopsi, penyebab kematian korban pun akan terbongkar.

"Untuk menggali bukti-bukti tersebut, ya kita perlu proses gali kubur atau ekshumasi," imbuh dr Hastry.

Mendengar pengakuan dr Hastry, teman Denny Darko pun penasaran.

Setelah diautopsi, terbongkar bahwa korban yang tadinya dikira korban kecelakaan mobil biasa, ternyata adalah korban pembunuhan.

"Terus gimana? Itu benar kalau anak si ibu itu korban pembunuhan?" tanya teman Denny Darko.

"Iya, waktu itu benar," jawab dr Hastry.

"Kita waktu itu gali kuburnya di lereng jurang. Tidak di pemakaman umum," imbuhnya.

Pasalnya dari hasil autopsi, banyak luka tidak wajar pada tubuh korban.

Luka-luka tersebut diduga terjadi sebelum korban dibunuh.

"Kita periksa, kita likat lukanya. Mengapa luka seperti ini, tidak wajar, tidak normal.

Kok hampir patah banyak, terus tubuhnya banyak luka dan lecet-lecet, ada perlawanan yang didapat sebelum dia meninggal dunia itu masih ada," ujar dr Hastry.

Mendengar pemaparan dr Hastry, Denny Darko dan temannya langsung terhenyak.

Sebagai dokter forensik, dr Hastry mengaku sempat kesulitan saat menangani korban mutilasi.

Namun setelah itu, dr Hastry sempat dibuat merinding karena didatangi arwah korban mutilasi.

Seperti saat dr Hastry dan tim polisi menemukan jenazah dimutilasi di tempat pembuangan sampah di Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah.

Saat melihat jenazah tersebut, dr Hastry mengaku sempat kesulitan ungkap identitas korban.

Karena kondisi jenazah yang sudah rusak, ditambah dengan potongan tubuh yang tercecer.

"Kita kesulitan, karena bagian tubuhnya tersebar, dan kulitnya sudah tidak jelas," ucap dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Denny Darko, Rabu (17/2/2021).

Pasalnya diakui dr Hastry, pembunuhan dengan cara mutilasi akan membuat polisi sulit ungkap pelaku pembunuhan.

Selain itu, pelaku pembunuhan pun sengaja melakukan mutilasi agar jenazah korban tak dikenali dan tak terungkap.

"Pelaku menghilangkan identitas korban yang dibagi-bagi dalam beberapa potongan tubuh. Terus dihilangkan biar gak dikenal," papar dr Hastry.

Bahkan akibatnya, tim forensik yang menangani kasus mutilasi pun akan kesulitan mengungkap identitas korban.

"Kita terkadang mengalami kesulitan. Ini bagian tubuhnya terdiri dari berapa manusia.

Terus kita juga harus menentukan identitas. Mulai dari jenis kelamin, usia, terus ciri tubuh lainnya. Terus meninggalnya itu kenapa, karena pembunuhan atau kecelakaan," papar dr Hastry lagi.

Menguak kasus mutilasi di Ajibarang, dr Hastry menemukan beberapa potongan tubuh yang tercecer di beberapa tempat.

Akan tetapi, kondisi jenazah tersebut sudah rusak parah.

Bahkan tengkorak atau bagian kepalanya pun tak dikenali wajahnya.

"Potongan kepalanya tengkoraknya ketemu, tapi sudah mengelupas. Kulitnya juga mengelupas semua, sudah mengalami pembusukan lanjut," ungkap dr Hastry.

Meski begitu, dr Hastry bisa mengungkap bahwa jenazah yang dimutilasi itu adalah seorang wanita.

Mendengar penuturan dr Hastry, Denny Darko penasaran.

"Tahunya kalau itu wanita dari mana?" tanya Denny Darko.

"Dari kepala, dari rahang dan tulang panggul. Bisa dilihat juga dari giginya," jawab dr Hastry.

Setelah itu, ciri-ciri korban pun disebar, karena siapa tahu ada keluarga yang merasa kehilangan.

Namun, selama beberapa hari, polisi tak jua menemukan pihak keluarga yang merasa kehilangan.

Sontak, identitas jenazah wanita itu pun membuat dr Hastry serta polisi makin kesulitan mengungkap kasusnya.

Saat mengalami kesulitan itu, dr Hastry mengaku sempat didatangi arwah korban lewat mimpi.

Arwah korban pun menceritakan identitas lengkapnya kepada dr Hastry. Wanita itu mengaku berasal dari Semarang.

"Setelah autopsi, saya dimimpikan. Dalam mimpi saya, dia mengaku (jasad) wanita itu aku. Dia seorang wanita mempunyai anak 2 dan bekerja di sebuah pabrik di daerah Semarang atas, dan anaknya juga sekolah di sana," ungkap dr Hastry.

Didatangi arwah korban, dr Hastry mengaku merinding.

Meski begitu dr Hastry bersyukur karena bisa diberikan petunjuk untuk mengungkap identitas korban mutilasi.

"Rasanya tegang, merinding. Sesuatu yang untungnya kayak dikasih petunjuk. Dan cocok, jadi mempermudah teman-teman polisi untuk mengungkap," ujar dr Hastry. (*)

BACA BERITA LAIN TRIBUN BATAM DI GOOGLE NEWS

TONTON YOUTUBE__TRIBUN BATAM.ID :

SUMBER: TRIBUNNEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved