ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Senin, 22 Maret 2021: 'Tuhan Tidak Akan Hukum Engkau'
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Senin, 22 Maret 2021 menyadarkan seluruh umat Katolik bahwa "Tuhan Tidak Akan Hukum Siapapun"
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM-DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Senin, 22 Maret 2021 menyadarkan seluruh umat Katolik bahwa "Tuhan Tidak Akan Hukum Siapapun".
Dalam Bacaan Pertama, Kitab Daniel menegaskan “Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka tuduhkan”.
Sedangkan dalam Bacaan Injil, Yohanes menggambarkan sikap Yesus yang menantang orang-orang Farisi.
“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.”
Dari bacaan-bacaan suci di atas, RP Lukas Gewa Tiala SVD mengajak seluruh umat Katolik untuk merefleksikan hari ini dengan renungan rohani.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Senin, 15 Maret 2021: Iman Akan Yesus Menghidupkan

Bacaan I : Daniel 13:1-9,15-17,19-30,33-62
“Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka tuduhkan”.
13:1 Adalah seorang orang diam di Babel, Yoyakim namanya.
13:2 Ia mengambil seorang isteri yang bernama Susana anak Hilkia. Isterinya itu amat sangat cantik dan takut akan Tuhan.
13:3 Karena orang tuanya benar maka anak mereka dididik menurut Taurat Musa.
13:4 Adapun Yoyakim adalah amat kaya dan dimilikinya sebuah taman yang berdekatan dengan rumahnya. Oleh karena ia paling terhormat di antara sekalian orang maka orang-orang Yahudi biasa berkumpul padanya.
13:5 Nah, dalam tahun itu ada dua orang tua-tua dari antara rakyat ditunjuk menjadi hakim. Tentang mereka itulah Tuhan telah berfirman: “Kefasikan telah datang dari Babel, dari kaum tua-tua, dari para hakim yang berlagak pengemudi rakyat.”
13:6 Orang-orang tua-tua itu sering mengunjungi rumah Yoyakim, tempat setiap orang yang mempunyai suatu perkara datang kepada mereka.
13:7 Apabila menjelang tengah hari rakyat sudah pergi masuklah Susana untuk berjalan-jalan di taman suaminya.
13:8 Kedua orang tua-tua itu setiap hari mengintip Susana, apabila ia masuk dan berjalan-jalan di situ. Maka timbullah nafsu berahi kepada Susana dalam hati kedua orang tua-tua itu.
13:9 Mereka lupa daratan dan membuang muka, sehingga tidak memandang Sorga dan tidak ingat kepada keputusan yang adil.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Senin, 22 Februari 2021: Jadilah Batu Karang dalam Yesus

13:15 Sedang mereka menunggu saat yang baik maka pergilah Susana ke taman itu seperti yang sudah-sudah. Ia hanya disertai dua orang dayang, karena cuaca panas maka ia mau mandi di taman itu.
13:16 Tiada seorangpun ada di sana kecuali kedua orang tua-tua itu yang bersembunyi sambil mengintip Susana.
13:17 Kata Susana kepada dayang-dayangnya: “Ambilkanlah aku minyak dan urap dan tutuplah pintu-pintu taman, maka aku dapat mandi.”
13:19 Segera setelah dayang-dayang itu keluar bangunlah kedua orang tua-tua itu dan bergegas-gegas menuju Susana.
13:20 Berkatalah mereka: “Pintu-pintu taman sudah tertutup dan tidak ada seorangpun melihat kita. Kami sangat cinta berahi kepadamu. Berikanlah hati saja dan tidurlah bersama-sama dengan kami.
13:21 Tetapi kalau engkau tidak mau, pasti kami naik saksi terhadapmu, bahwa seorang pemuda kedapatan padamu dan bahwa oleh karena itulah maka dayang-dayang itu kausuruh pergi.”
13:22 Bernafaslah Susana lalu berkata: “Aku terdesak sekeliling. Sebab jika hal itu kulakukan, niscaya mati menanti aku. Jika tidak kulakukan, maka aku tidak lolos dari tangan kamu.
13:23 Namun demikian lebih baiklah aku jatuh ke dalam tangan kamu dengan tidak berbuat demikian, dari pada berbuat dosa di hadapan Tuhan.”
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Kamis, 4 Februari 2021: Yesus Selalu Jadi Andalan

13:24 Lalu Susana berteriak-teriak dengan suara nyaring. Tetapi kedua orang tua-tua itupun berteriak-teriak pula melawan Susana. 13:25 Yang satu lari membuka pintu taman.
13:26 Demi teriak di taman itu didengar oleh orang-orang yang ada di dalam rumah, bergegas-gegas masuklah mereka lewat pintu samping untuk melihat apa yang terjadi dengan Susana.
13:27 Setelah kedua orang tua-tua itu memberikan keterangan-keterangan maka amat malulah para pelayan, sebab belum pernah hal semacam itu dikatakan tentang Susana.
13:28 Ketika keesokan harinya rakyat berkumpul lagi pada Yoyakim, suami Susana, datang pula kedua orang tua-tua itu penuh dengan angan-angan fasik terhadap Susana untuk membunuh dia.
13:29 Di depan rakyat mereka berkata: “Suruhlah ambil Susana anak Hilkia, isteri Yoyakim!” Maka diambillah ia.
13:30 Datanglah Susana dengan disertai orang tuanya. Anak-anaknya dan kaum kerabatnya.
13:33 Sanak saudara dan semua yang melihat Susana menangis.
13:34 Sementara kedua orang tua-tua itu berdiri di tengah-tengah rakyat dan meletakkan tangan mereka di atas kepala Susana,
13:35 maka Susana sendiri menengadah ke Sorga sambil menangis, sebab hatinya tetap percaya pada Tuhan.
13:36 Kemudian kata kedua orang tua-tua itu: “Sedang kami berdua saja berjalan-jalan di taman, masuklah ia bersama dengan dua sahaya, lalu pintu-pintu taman itu ditutup dan disuruhnya sahaya-sahaya itu pergi.
13:37 Lalu datanglah seorang pemuda yang bersembunyi di situ kepadanya dan berbaring sertanya.
13:38 Ketika kami yang ada di sudut taman melihat kefasikan itu maka berlari-larilah kami kepada mereka.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Rabu, 3 Fabruari 2021: Yesus Saja Pernah Ditolak

13:39 Walaupun kami melihat mereka tidur bersama-sama di sana, namun kami tidak dapat menangkap pemuda itu karena ia lebih kuat dari kami. Ia membuka pintu lalu melarikan diri.
13:40 Tetapi dia ini kami pegang dan kami menanyakan siapa pemuda itu.
13:41 Ia tidak mau memberitahu kami. Inilah kesaksian kami.” Himpunan rakyat percaya akan mereka, oleh karena mereka adalah orang tua-tua di antara rakyat dan hakim. Lalu hukuman mati dijatuhkannya kepada Susana.
13:42 Maka berserulah Susana dengan suara nyaring: “Allah yang kekal yang mengetahui apa yang tersembunyi dan yang mengenal sesuatu sebelum terjadi,
13:43 Engkaupun tahu pula bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati meskipun tidak kulakukan sesuatupun dari apa yang mereka bohongi aku.”
13:44 Maka Tuhan mendengarkan suaranya.
13:45 Ketika Susana dibawa keluar untuk dihabisi nyawanya, maka Allah membangkitkan roh suci dari seorang anak muda, Daniel namanya.
13:46 Berserulah ia dengan suara nyaring: “Aku ini tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!”
13:47 Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya: “Apakah maksudnya yang kaukatakan itu?”
13:48 Danielpun lalu berdiri di tengah-tengah mereka, katanya: “Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti?
13:49 Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!”
13:50 Bergegas-gegas kembalilah rakyat lalu orang-orang tua itu berkata kepada Daniel: “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami. Sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.”
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Senin, 1 Februari 2021: Kebenaran, Yesus vs Legion

13:51 Lalu kata Daniel kepada orang-orang yang ada di situ: “Pisahkanlah mereka berdua itu jauh-jauh, maka mereka akan kuperiksa.”
13:52 Setelah mereka dipisahkan satu sama lain maka Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya: “Hai engkau, yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat
13:53 dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh.
13:54 Oleh sebab itu, jika engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu: “Di bawah pohon mesui.”
13:55 Kembali Daniel berkata: “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah sudah menerima firman dari Allah untuk membelah engkau!”
13:56 Setelah orang itu disuruh pergi Danielpun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu: “Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu berahi telah membengkokkan hatimu.
13:57 Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel dan merekapun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu!
13:58 Oleh sebab itu, katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu: “Di bawah pohon berangan.”
13:59 Kembali Daniel berkata: “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya membinasakan kamu!”
13:60 Maka berseru-serulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya.
13:61 Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya.
13:62 Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Kamis, 28 Januari 2021: Yesus Pelita Hatimu

Bacaan Injil: Yohanes 8:1-11
“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.”
8:1 Tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”
8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”
8:11 Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Selasa, 12 Januari 2021: Kuasa Yesus Kalahkan Roh Jahat

Renungan
"Tuhan Tidak Akan Hukum Engkau"
Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, jumpa kembali dalam permenungan Harian Sabda Tuhan, edisi Senin, 22 Maret 2021.
Saya ajak anda hari ini merenungkan Sabda Yesus, "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang."
Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, kita semua tahu bahwa Allah kita Maharahim.
Kemaharahiman Allah selalu nampak dalam setiap aksi mujizat yang Yesus lakukan.
Dalam Injil hari ini, seorang perempuan kedapatan berzinah, dan mau diadili secara hukum Musa, yaitu dengan dilempari batu,
dan ketika dibawa pada Yesus, Yesus melontarkan tantangan buat mereka yang membawa perempuan itu soal siapa yang tidak berdosa hendaknya melempar duluan batunya.
Saudara dan saudariku, Yesus sungguh mau mengajarkan beberapa hal penting pada mereka:
1) Setiap orang itu mempunyai dosa. Tidak ada orang yang tidak berdosa.
2) Setiap orang membutuhkan kerahiman Allah untuk menjadi bebas merdeka sebagai manusia.
Dan untuk mendapatkan ini haruslah ada sikap rendah hati dan terbuka pada Rahmat Tuhan.
3) Allah yang hadir lewat PutraNya selalu hadir dengan wajah yang penuh belas kasih dan penuh pengampunan.
4) Karena kita semua adalah manusia berdosa, maka sepantas dan selayaknya kita saling mengampuni dan memaafkan.
5) Hendaknya dijauhkan dari setiap pengikut Yesus sikap menghakimi.
Yang perlu dikembangkan adalah sikap dialog yang membangun agar keluar dari keterpurukan dosa dan menjadi baik kembali.
6) Hendaknya juga jangan berbuat dosa lagi. Berjuang dan berusaha untuk tidak jatuh dalam dosa lagi.
Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, mari diakhir akhir persiapan kita untuk memasuki sengsara dan wafat Tuhan Yesus serta kebangkitanNya,
kita sadari sungguh Allah yang Maharahim, yang selalu mau mengampuni kita, dan hendaknya kita terbuka dan rendah hati mengakui kedosaan kita,
dan diantara kita saling mengampuni untuk satu kehidupan yang lebih baik. Amin.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Selasa, 12 Januari 2021: Kuasa Yesus Kalahkan Roh Jahat

Doa
Allah Bapa dalam Surga, terima kasih atas rahmat kerahiman yang kami terima daripadaMu.
Bantulah kami agar selalu mampu untuk rendah hati dan terbuka menerima rahmat pengampunanMu, dan mau untuk saling memgampuni. Bantulah dan Tolonglah kami ya Allah.
Semoga kita semua dan semua yang kita cintai dan sayangi, segala usaha dan kerja kita,
dilindungi, dibimbing dan diberkati Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)
Berita-berita terkait Doa Bacaan dan Renungan Harian Katolik