HUMAN INTEREST

Kisah Syafitra Jadi Pengusaha Madu di Bintan, Belajar Autodidak dari YouTube

Syafitra dahulunya seorang nelayan di Bintan, kini ia beralih profesi jadi pengusaha madu di Kampung Cenut, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Alfandi
Budidaya lebah madu milik Syafitra yang berada di Kampung Cenut, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan. 

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Ada banyak cara yang dilakukan orang untuk mengubah nasib dan memenuhi kebutuhan hidupnya di masa pandemi covid-19.

Walaupun untuk sementara mengganti profesi pekerjaan yang sudah lama dilakoni.

Hal inilah yang dilakukan Syafitra, warga Bintan.

Ia dahulunya seorang nelayan di Bintan, kini ia beralih profesi jadi pengusaha madu di Kampung Cenut, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan.

Syafitra mengaku baru setahun berpindah profesi dari nelayan menjadi pembudidaya madu.

Baca juga: Kisah Agusri Nelayan Tradisional Asal Natuna Bersaing dengan Kapal Ikan Asing di Laut

Baca juga: Dulu Berdagang Mainan Anak, Kini Nasrul Jadi Anggota Dewan di Tanjungpinang

Budidaya madu yang digeluti Syafitra ini belajar secara otodidak melalui Youtube.

Pria Pulau Mantang ini menyampaikan, ada dua jenis lebah yang dibudidayakannya. Yakni lebah kelulut dan apistrana atau dikenal lebah hutan.

Idenya untuk membudidayakan lebah-lebah ini berawal dari banyaknya lebah yang bersarang di rumah-rumah warga.

"Itu jadi modal untuk memanfaatkan situasi, dengan menangkap lebah dan kemudian dibudidaya," tuturnya.

Syafitra memulai budidaya lebah dari satu kotak sarang. Kini sarang itu sudah menjadi puluhan kotak sarang lebah dan terpajang di halaman depan rumahnya.

"Dulu satu saja, sekarang alhamdulillah sudah ada puluhan," terangnya.

Syafitra mengaku untuk modal awalnya tidak ada. Benar-benar sederhana.

"Soalnya lebah kita ambil dari rumah warga. Sedangkan kotak untuk rumah lebah, kita ambil dari sampah yang hanyut di laut," ucap pria ini sembari menunjukkan sejumlah sarang lebah miliknya.

Budidaya lebah madu yang dikelola Syafitra kini sudah bisa dipanen tiap bulan bersama tiga orang rekannya.

Dalam satu kotak lebah bisa menghasilkan satu sampai dua botol kaca sirup.

"Satu kotak bisa dua botol, kadang cuman satu botol. Alhamdulillah lumayan untuk saat ini,"ujarnya.

Untuk pemasaran madu lebah, ia masih menggunakan cara lama, dari mulut ke mulut.

Pelanggannya menyebar di Bintan dan Tanjungpinang, termasuk Batam.

"Saya masih awam soal media sosial," ungkapnya.

Budidaya lebah yang baru berjalan setahun ini, menurut Syafitra hasilnya lumayan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Meski begitu, terkadang ia masih suka turun melaut untuk mencari penghasilan tambahan.

Syafitra mengakui, saat ini usaha budidaya lebah madunya itu belum bisa dibilang sukses.

Ia berharap bisa terus mengembangkan budidaya lebah yang menjadi profesinya sekarang ini hingga nantinya dapat menjadi suatu objek wisata baru di Mantang.

Pengembangan dilakukan secara mandiri, tidak ada campur tangan pemerintah maupun investor lainnya.

"Semoga budidaya lebah madu yang saya kelola ini bisa lebih berkembang lagi dan bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan serta kampung kami bisa lebih dikenal banyak orang,"harapnya.

(tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita tentang Bintan

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved