Kisah Teroris Insaf Umar Patek, Guru Noordin M Top Kini Setia ke NKRI, 'Saya Cinta Negara Saya'
Tragedi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar menuai perhatian. Meski aksi teror masih ada, namun ada juga teroris insaf
TRIBUNBATAM.id - Tragedi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar menuai perhatian. Meski aksi teror masih ada, namun ada juga teroris insaf.
Kisah teroris insaf yang terkenal adalah Umar Patek alias Hisyam bin Alizein.
Umar Patek adalah terpidana Bom Bali.
Setelah insaf, ia berpesan kepada kelompok teroris yang masih beraksi di Indonesia untuk menghentikan segala bentuk aksi teror.
Kata Umar Patek, tidak ada alasan bagi kelompok teroris melakukan aksinya di Indonesia, karena pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan beribadah semua warganya.
"Kelompok teroris harusnya menghentikan aksi terornya, karena pemerintah Indonesia tidak pernah melarang umat Islam untuk beribadah. Begitu juga dengan umat agama lainnya," kata Umar Patek, di Lapas Porong, usai menerima status WNI istrinya, Rabu (20/11/2019).
Baca juga: 3 Wanita Ditangkap Polisi Terkait Bom Gereja Katedral, Ternyata Jadi Pembakar Semangat Jihad Teroris
Umar Patek menyatakan setia ke NKRI.
Bahkan saat ditahan di Lapas Kelas I Surabaya, Umar Patek menjadi petugas pengibar bendera Merah Putih saat Upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2015.
Umar Patek menegaskan komitmennya terhadap NKRI. Dalam upacara Harkitnas itu, Umar Patek menjadi pasukan pengibar bendera merah putih.
Dengan menjadi pengibar bendera adalah bukti komitmennya cinta Indonesia.
"Saya warga negara Indonesia, dan sudah sepantasnya saya mencintai negara saya," ujar usai upacara.
Nama Umar Patek populer di kalangan kelompok radikal maupun di kalangan penegak hukum.

Pria kelahiran tahun 1970 ini terlibat sebagai asisten koordinator lapangan dalam insiden peledakan Bom Bali I tahun 2002.
Dia bahkan sempat menjadi buronan terorisme paling dicari oleh pemerintah dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, dan Filipina.
Bahkan, pemerintah Amerika sampai menggelar sayembara untuk menangkap Umar dengan iming-iming 1 juta Dollar AS.