ROHANI KRISTEN
Renungan Kristen, 10 Tahap Penderitaan Tuhan Yesus Mulai dari Gensemani sampai ke Bukit Golgota
Saya percaya melalui semua yang terjadi , mereka yang selama ini tertidur, suam-suam kuku, mati rohani, akan dibangunkan kembali.
Penulis: Sihat Manalu | Editor: Sihat Manalu
Khotbah Pdt DR Ir Niko Nyotoraharjo yang disadur dari Channel Youtube
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bom yang terjadi beberapa waktu lalu, tidak menyurutkan jemaat Kristiani memperingati Jumat Agung. Dalam renungan kali ini mengani kematian Tuhan Yesus dan kita akan merenungkan kembali kasih Yesus yang diberikan kepada kita yang luar biasa.
"Saya menyampaikan kepada kita semua apapun yang kita alami hari-hari ini dalam pandemi Covid-19 dan Krisis Ekonomi, kita harus tahu bahwa Tuhan Yesus sangat mengasihi kita semua.Yang paling penting kita harus mengerti bahwa Kasih Tuhan Yesus kepada kita adalah supaya kita diselamatkan," kata Niko.
Melalui segala peristiwa ini kita harus ingat seperti dalam Roma 8:28 yang berkata kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu baik enak maupun tidak enak untuk mendatangkan kebaiakn bagi mereka yang mengasihi Dia. Apakah saudara mengasihi Tuhan Yesus kalau saudara berkata Ya berarti ayat ini buat saudara dan saya juga.
Saya percaya melalui semua yang terjadi , mereka yang selama ini tertidur, suam-suam kuku, mati rohani, akan dibangunkan kembali. Mereka akan bertobat dan minta ampun kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengingatkan kita agar kita tidak hidup dalam ketakutan. Kekhawatiran kepanikan terus menerus.
Ingat bahwa hidup mati kita ditangan Tuhan bukan ditangan Covid-19 bukan ditangan krisis ekonomi.Hari-hari ini lebih banyak takut dengan hal-hal lain ketimbang takut pada Covid-19 itu sendiri. Hal inilah yang dikehendaki Iblis.
Kalau hal ini berlarut larut maka akan lebih banyak orang yang meninggal karena ketakutan ketimbang meninggal karena Covid-19 itu sendiri. Karena itu kita harus mengingat Firman Tuhan dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.
Baca juga: Doa Kristen untuk Pengakuan Dosa, Ampuni Dosa Kami Yaa Tuhan
Alkitab berkata Yesus mati karena dosa-dosa kita, Dia dikuburkan tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Alkitab berkata semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemulian Allah. Upah dosa ialah maut, mati kekal selama-lamanya tempatnya di neraka. Neraka adalah tempat yang sangat mengerikan jangan sampai masuk neraka, karena itu Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita semua.
Bagaimana cara Tuhan Yesus menyelematkan kita? Alkitab berkata Tuhan Yesus yang tidak mengenal dosa dijadikan dosa untuk kita supaya kita diselamatakan. Apa artinya ini, tadi sudah dikatakan semua orang telah berbuat dosa dan upah dosa ialah maut, mati. Karena itu Tuhan Yesus harus mati menggantikan saya dan saudara.
Kasih Allahu ku sungguh telah terbukti ketika Dia serahkan anaknya kasih Allah mau berkorban bagi kau dan aku tak ada kasih sepertinya kasi-Nya.
Kalau kita melihat cara mati Tuhan Yesus , saya katakan sangat-sangat tidak manusiawi. Alkitab mencatat ada 10 tahap penderitaan Tuhan Yesus dari Taman Getsemani sampai Golgota.
Tahap pertama ketika berada di Taman Getsemani, Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa dalam keadaan ketakutan dengan peluh seperti tetes-tetes darah yang jatuh ke tanah. Pada saat itu seorang malaikat turun untuk menguatkan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa ya Bapa jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu daripadaku tetapi jangan seperti yang kukehendaki melainkan seperti yang Kau kehendaki.
Baca juga: Doa Kristen Minta Keturunan, Rencana Tuhan Yesus Kristus Ya dan Amin
Disini Tuhan Yesus mengajarkan kita bahwa di dalam doa kita boleh menawar tetapi jangan memaksakan kehendak. Kita harus ingat bahwa Tuhan Yesus pernah mengalami ketakutan untuk menebus kita dari maut.
Tahap yang kedua Tuhan Yesus ditangkap, Dia dituduh dengan berbagai macam-macam tuduhan. Dia diludahi, mukanya ditinju dipukul tetapi Tuhan Yesus tidak membalas. Di sini Yesus mempraktekkan apa yang diajarkan kepada kita bahwa Dia mengasihi musuhnya. Di sini kita diajarkan untuk mengasihi musuh kita. Jika kita hanya mengasihi teman kita apa bedanya kita dengan orang-orang yang berdosa pun juga mengasihi orang orang yang mengasihi mereka.
Tahap yang ketiga Tuhan Yesus dibelenggu dan diadili. Waktu Tuhan Yesus diadili oleh Pilatus ternyata tidak ditemukan kesalahan yang membuat Tuhan Yesus harus dihukum mati tetapi orang-orang Yahudi terus berteriak salibkan Dia, salibkan Dia, dan akhirnya Pilatus menyerahkan Tuhan Yesus untuk disalibkan.
Tahap yang keempat Tuhan Yesus dicambuk. Proses awal penyaliban jubah Tuhan Yesus dibuka dan dihukum cambuk. Dua algojo bergantian menghujamkan cambuk kepada Tuhan Yesus dan diujung cambuk dipasang potongan tulang dan potongan besi. Setiap kali cambuk itu dihujamkan ke punggung Tuhan Yesus menimbulkan luka yang dalam dan daging tercabik dan darah bercucuran. Tuhan Yesus bermandikan darah meringis kesakitan.
Tahap yang kelima Kepala Tuhan Yesus diberi mahkota berduri ditancapkan di kepalanya dengan dipukul, sakitnya luar biasa darah bercucuran.
Tahap yang keenam Tuhan Yesus disuruh memikul salib. Dalam kesakitan berlumuran darah ditambah Tuhan Yesus tidak tidur semalaman, harus memikul salibnya. Tuhan Yesus jatuh bangun karena tidak kuat maka Simon dari Kirene disuruh menggantikannya memikul salibnya.
Baca juga: Doa Kristen Saat Bangun Pagi dan Ingin Memulai Aktifitas, Minta Penyertaan Yesus Kristus
Tahap ketujuh tangan dan kaki Tuhan Yesus dipaku. Sakitnya luar biasa darah bercucuran.
Tahap yang kedelapan Tuhan Yesus digantung di atas kayu salib. Pada saat itu Tuhan Yesus menderita secara lahir maupun dan batin. Secara lahir dia merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya dan juga merasa sesak karena ada cairan yang menekan jantungnya. Secara batin, Tuhan Yesus menderita karena Tuhan Yesus melihat semua orang yang lalu lalang menghujat Dia, Ahli Taurat, Tua-tua, Imam-imam menghujat Dia,bahkan salah satu penjahat disebelahnya juga ikut menghujat Dia.
Tahap yang kesembilan Tuhan Yesus merasa ditinggalkan oleh Bapa. Sekitar jam 12 siang sampai jam 3 petang, tiba-tiba langit di sekitar Golgota menjadi gelap gulita. Tuhan Yesus gelisah dan Dia berteriak. Eli eli lama sabak tani. Allahku-Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku. Tuhan Yesus merasa ditinggalkan Bapa. Orang yang berdosa pada hakikatnya dipisahkan oleh Bapa. Jadi untuk menebus dari dosa maka harus ditinggalkan oleh Bapa dan dipisahkan oleh Bapa.
Saya percaya ini adalah puncak pendetitaan Tuhan Yesus. Penderitaan lainnya tidak ada artinya dibandingkan dengan ditinggalkan oleh Bapa. Bagi saya kalau ada dosa harus cepat diselesaiakan supaya terus merasa hadirat Tuhan hadir. Saya berharap juga saudara bisa melakukan hal seperti itu. Di dalam Tuhan adalah sukacita dan kebahagiaan yang berlimpah-limpah.
Tahap kesepuluh Tuhan Yesus berkata sudah selesai. Ya Bapa ke dalam tangan Mu kuserahkan nyawa-Ku, lalu Tuhan Yesus mati.
Pertanyaaannya mengapa Tuhan Yesus mati dengan cara demikian, Mengapa tidak dengan cara mudah dengan dipenggal kepalanya selesai. Mengapa harus bermandikan darah? Alkitab berkata tanpa menumpahan darah tidak ada pengampunan dosa untuk mengampuni dosa saudara dan dosa saya. Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian.
Selain itu apalagi yang dikatakan dalam Alkitab? Pertama Penyakit kitalah yang ditanggungnya. Kedua penderitaaan kitalah yang dipikulnya dan oleh bilur-bilurnya kita disembuhkan.
Tuhan Yesus mati karena dosa -dosa kita,. Dia dikuburkan tetapi hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Tuhan Yesus tidak selamanya mati tetapi hari yang ketiga Tuhan Yesus dibangkitkan. Apa yang Alkitab katakan kalau sampai Tuhan Yesus tidak bangkit? Pertama sia-sialah pemberitaan Firman Tuhan.
Saya memberitakan Firman Tuhan sia-sia, tetapi puji Tuhan kebangkitan Tuhan Yesus pemberitaan Firman Tuhan menjadi tidak sia-sia. Hal kedua kalau sampai Tuhan Yesus tidak bangkit sia-sialah kepercayaan kita dan kita akan tetap mati di dalam dosa-dosa kita. Demikian juga dengan orang-orang percaya akan mati. tetapi puji Tuhan Yesus bangkit.
Hal yang ketiga kalau Tuhan Yesus tidak bangkit kitalah orang-orang yang paling malang diantara segala manusia, tetapi kebangkitan Tuhan Yesus membuat kita paling beruntung dari segala manusia.
Karena Tuhan Yesus hidup, maka ada hari esok. Dia berkata kepada kita jangan kamu takut, jangan kamu khawatir, jangan kamu panik, karena Tuhan Yesus hidup maka mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus 2000 tahun yang lalu masih ada sampai saat ini. Orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang miskin diberitakan kabar baik.
Karena Tuhan Yesus hidup kita akan melihat Pentakosta yang ketiga akan digenapi dan kita akan melihat penuaian jiwa-jiwa yang terbesar dan terakhir terjadi. Bangkitnya generasi Jeremia yang cinta mati-matian dengan Tuhan Yesus dan tidak kompromi dengan dosa. (hat)