UPDATE Bencana NTT, 81 Tewas hingga 500 Bangunan Rusak, Adonara dan Lembata Terparah

Inilah update informasi terbaru bencana NTT, sebanyak 81 orang tewas hingga 500 bangunan rusak, Adonara dan Lembata terparah.

(Syafika Lamawuran untuk Pos Kupang)
BENCANA - Inilah update informasi terbaru bencana NTT, sebanyak 81 orang tewas hingga 500 bangunan rusak, Adonara dan Lembata terparah. FOTO: Kondisi banjir bandang di kecamatan Adonara Timur dan Ile Boleng Flores Timur 

TRIBUNBATAM.id - Inilah update informasi terbaru bencana NTT, sebanyak 81 orang tewas hingga 500 bangunan rusak, Adonara dan Lembata terparah.

Adonara dan Lembata menjadi 2 daerah yang mengalami dampak paling parah dari bencana alam di NTT.

Setidaknya, 500 unit bangunan dilaporkan rusak parah akibat diterjang banjir bandang.

Data tersebut dilaporkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

"Dampak paling parah yang pertama adalah Adonara dan Lembata," ungkap Doni dikutip dari siaran pers YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).

"Bangunan yang rusak berat, baik dari Alor kemudian Lembata dan Adonara."

"Total jumlahnya mendekati 500 unit," terang Doni.

UPDATE Banjir Bandang di NTT, 5 Jembatan Putus, 41 Warga Tewas, 27 Dilaporkan Hilang
UPDATE Banjir Bandang di NTT, 5 Jembatan Putus, 41 Warga Tewas, 27 Dilaporkan Hilang (POSKUPANG)

Lebih lanjut, ia menerangkan lebih spesifik terkait data kerusakan bangunan di Lembata.

Di Lembata, sekitar 224 unit bangunan rusak berat, lalu yang mengalami rusak sedang ada 15 unit.

Sementara, bangunan yang mengalami rusak ringan sekitar 25 unit.

Doni menyampaikan, pada kawasa Lembata ini, terdapat 2 desa mengalami dampak paling berat.

Tepatnya, desa yang berada di bawah kaki Gunung Ile Lewotolok.

Berikut update data bencana di NTT, Kepala BNPB Doni Monardo ungkap ada dua daerah berdampak paling parah yakni Adonara dan Lembata. Sejumlah bangunan rusak berat capai 500 unit.
Berikut update data bencana di NTT, Kepala BNPB Doni Monardo ungkap ada dua daerah berdampak paling parah yakni Adonara dan Lembata. Sejumlah bangunan rusak berat capai 500 unit. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

"Dua desa itu menjadi terdampak paling besar ada di kaki Gunung Ile Lewotolok."

"Harusnya pemerintah daerah sudah merencanakan relokasi warga di sana, namun karena badai siklon ini, berdampak paling banyak," jelas Kepala BNPB itu.

Adapun jumlah korban yang meninggal dunia saat ini ada 81 orang.

Sementara itu, ada 103 orang yang masih dalam pencarian.

Akan tetapi, Doni menyampaikan, data ini masih fluktuatif dimana angkanya bisa saha berubah-ubah setiap waktu.

"Untuk data korban masih fluktuatif, data yang dihimpun dari pemerintah daerah dari Kabupaten/Kota dan Provinsi dan TNI-Polri."

"Kemungkinan ada perubahan setiap waktu," jelasnya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (tiga dari kiri) tiba di Bandar Udara Wunopito untuk melakukan peninjauan banjir bandang di Lembata, Flores Timur, NTT, Selasa (6/4/2021).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (tiga dari kiri) tiba di Bandar Udara Wunopito untuk melakukan peninjauan banjir bandang di Lembata, Flores Timur, NTT, Selasa (6/4/2021). (BNPB)

Helikopter Disiapkan

Saat ini,  BNPB pun telah menyiapkan sejumlah helikopter.

Helikopter ini nantinya akan digunakan untuk mobilisasi logistik bantuan.

"Heli ini akan digunakan untuk di Lembata, kemudian di Larantuka dan Adonara."

Selain itu, sebuah kargo pesawat untuk membantu distribusi logistik.

(Tribunnews.com/Shella)

Berita lain tentang NTT

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE Bencana di NTT: Adonara & Lembata Berdampak Paling Parah, Bangunan Rusak Berat Capai 500 Unit

Baca berita terbaru lainnya di Google

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved