BATAM TERKINI
ANGGOTA DPRD Kepri Soroti Layanan Air di Batam, Jangan Angin Dulu Baru Air
Anggota DPRD Provinsi Kepri menyoroti pengelolaan dan pelayanan air bersih di Batam, yang dilakukan PT Moya Indonesia.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Anggota DPRD Provinsi Kepri menyoroti pengelolaan dan pelayanan air bersih di Batam.
Pengelolaan air oleh PT Moya dipertanyakan, karena sumber dan fasilitas pengelolaan air tidak berubah.
Namun pelayanan yang diterima masyarakat atau pelanggan, turun.
"Sama sumber airnya. Fasilitas juga sama, tapi pelayanannya setelah ditangan Moya, turun," ujar Anggota DPRD Provinsi Kepri, Sahat Sianturi, Rabu (14/3/2021) di Batam.
Dia mengingatkan agar Moya juga mengecek distribusi air agar tidak ada unsur kesengajaan untuk mendistribusikan angin dulu ke dalam pipa, baru dilanjutkan dengan air.
"Jangan seperti ada kesengajaan atau ada pembiaran, angin lebih dulu masuk kedalam pipa. Sehingga angin keluar baru air. Kalau jumlah angin dikalikan jumlah pelanggan se-kota Batam, bisa ribuan meter kubik angin yang diluncurkan sebelum air," katanya.
Ia melanjutkan, walau kualitas masih baik, namun harap memperhatikan kejernihan air.
Baca juga: RAMADHAN 2021 - Jajaran Polresta Barelang Gelar Tarawih dan Tadarus Bersama
Bukan itu saja, tekanan air bersih juga turun.
"Sekarang, tekanan air jadi lebih lambat. Tidak kencang dibanding sebelum dikelola Moya," kata Sahat.
Sahat mengkhawatirkan jika tidak ada perbaikan pelayanan air, dan jika Moya menang untuk pengelolaan air 25 tahun ke depan, air Batam akan lebih banyak masalah.
Seharusnya, saat masa transisi ini, PT Moya mengoptimalkan pelayanan. Sehingga punya nilai lebih untuk bisa mengelola air ke depan.
"Jika sekarang kualitas layanan tidak maksimal. Ke depan, saat mereka mengelola air untuk 25 tahun ke depan, pelayanan bisa semakin menurun," beber Sahat.
Untuk itu, ia menyarankan untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam menentukan pengelola air bersih ke depan.
Diingatkan, air bersih terkait dengan semua masyarakat Batam.
Sehingga, pengelolaan tidak baik ke depan, akan menimbulkan gejolak sosial.
